Prakiraan Cuaca
BMKG: Jakarta, Pulau Jawa, Bali Diperkirakan Alami Cuaca Ekstrem Hujan Lebat hingga Awal Tahun 2023
Simak prakiraan cuaca Indonesia dari akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023, alami cuaca ekstrem hujan lebat.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Simak prakiraan cuaca Indonesia dari akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.
Cuaca ekstrem akan merundung di berbagai wilayah di Indonesia.
BMKG memperkirakan cuaca hujan lebat akan melanda hampir semua wilayah di Indonesia akhir tahun 2022 ini.
Beberapa wilayah yang berdampak seperti di Pantai Kuta, Badung, Bali.
Baca juga: PRAKIRAAN Cuaca Hari Ini, Selasa, 20 Desember 2022, BMKG: Jakarta Petir, 26 Provinsi Cuaca Ekstrem
Gelombang tinggi dari cuaca ekstrem membuat Pantai Kuta mengalami abrasi yang makin parah.
I Wayan Sirna, Ketua Satgas Pantai Kuta mengungkapkan, pada 2005, saat awal penataan, ada penambahan pasir hingga 30 meter ke bibir pantai.
Namun, abrasi yang terjadi hingga tahun 2022 ini, kondisi daratannya hampir habis.
"Dulu waktu penataan tahun 2005, penambahan pasir hampir mencapai 30 meter sampai bibir pantai."
"Namun saat ini korban puluhan pohon kelapa dan pohon perindang habis tergerus ombak."
"Di sepanjang pantai kondisi abrasi parah sekali," kata Wayan Sirna, Senin (26/12/2022).
Mengutip TribunBali.com, ia juga mengungkapkan, jika terjadi gelombang tinggi, air bisa naik hingga jalan raya.
"Biasanya kalau pas gelombang tinggi di musim-musim tertentu. Air laut naik hingga mencapai jalan raya. Kami khawatir bisa menggerus bangunan satgas," ungkapnya.
Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tunggul Wulung Cilacap juga mengeluarkan peringatan dini soal potensi gelombang tinggi selama 26-27 Desember 2022.
Mengutip TribunJogja.com, Sawardi, Prakirawan Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung mengungkapkan, potensi gelombang tinggi berpeluang terjadi di Perairan Selatan dan Samudra Hindia Selatan Cilacap, Perairan Selatan dan Samudra Hindia Selatan Kebumen, Perairan Selatan dan Samudra Hindia Selatan Purworejo dan Perairan Selatan dan Samudra Hindia Selatan Yogyakarta.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan dan Laut Flores," katanya melalui keterangan resmi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung pada Senin (26/12/2022).
Pihaknya pun memberikan imbaun kepada masyarakat yang berada di area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya.
--
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya peningkatan curah hujan pada periode Natal hingga tahun baru 2023.
Hujan berintensitas sedang hingga sangat lebat berpotensi mengguyur mayoritas wilayah Indonesia di penghujung tahun 2022 ini.
Pada periode 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023, 11 provinsi berpotensi diguyur hujan lebat hingga sangat lebat, sebagaimana dilansir laman BMKG.
Sementara 9 provinsi berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Sangat Lebat :
1. Banten
2. Jawa Barat
3. Jawa Tengah
4. Yogyakarta
5. Jawa Timur
6. Bali
7. NTB
8. NTT
9. Sulawesi Selatan
10. Sulawesi Tenggara
11. Maluku
Wilayah Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat :
1. Aceh
2. Lampung
3. Sumatera Selatan
4. DKI Jakarta
5. Kalimantan Tengah
6. Kalimantan Selatan
7. Maluku Utara
8. Papua Barat
9. Papua
Dinamika Atmosfer Jadi Penyebab
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan masyarakat potensi cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). (capture zoom)
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer.
Antara lain, adanya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
Selain itu, Dwikorita menyebut adanya peningkatan intensitas seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan.
Serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
"Dinamika atmosfer lainnya yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya," urainya, Selasa (20/12/2022).
Faktor lainnya ialah terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
Kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.
(*)
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BMKG: Curah Hujan Tinggi hingga Tahun Baru 2023, 11 Provinsi Waspada Potensi Hujan Sangat Lebat,
(Tribunnews.com, Renald)(TribunBali.com, Zaenal Nur Arifin)(TribunJogja.com, Neti Istimewa Rukmana)