Berita Viral
Gali Makam Nenek yang Meninggal 10 Tahun Lalu, Keluarga Syok Buka Peti Mati: Kondisinya Seperti Mumi
Margarita Rosario, seorang nenek di Republik Dominika wafat pada 2012. Sepuluh tahun berlalu, keluarga syok melihat kondisi mayat Margarita Rosario.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Delta Lidina Putri
Pada 25 Desember, cairan merah hampir berhenti mengalir, tubuh juga kembali normal.
Lalu di Januari 1993, tubuh Zhou Fengchen mulai mengeluarkan lendir setelah setengah tahun, tubuh menjadi keras seperti lilin.
11 tahun kemudian tepatnya pada 2003, tubuh Fengchen secara resmi diakui menjadi mumi secara alami.
Anak-anaknya pun tercengang melihat kondisi jenazah sang ibu.
Diungkap anak, sebelum meninggal sang ibu sempat mengeluh tak enak badan dan mogok makan hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit karena didiagnosis menderita pneumonia akut.
Selama mogok makan, Fengchen hanya minum air putih.
Setelah beberapa hari dirawat, Fengchen tiba-tiba pulih dan meminta pulang.
Namun ia menunjukkan sikap tak biasa, nafsu makan berubah drastis, sebelumnya dia hanya ingin makan panas, sekarang dia hanya makan nasi dingin dan minum air dingin.
Kondisi Fengchen memburuk, ia mengalami batuk yang berlangsung selama 3 jam dan bolak-balik ke toilet.
Sebelum tutup usia, Fengchen meminta anak untuk menyeka seluruh tubuhnya dengan air dingin lalu mengoleskannya minyak ke titik akupuntur.
Lantas bagaimana tubuh Zhou Fengchen menjadi mumi padahal tak ada penggunaan bahan pembalseman?

Diketahui, di masa muda, Fengchen sempat belajar beberapa keterampilan medis, serta merawat orang-orang di desa yang ditinggalinya.
Ia kerap menggunakan cinnabar (jenis merkuri) untuk mengobati penyakit anak-anak.
Peneliti Joanne Cruz sudah beberapa tahun mempelajari mayat yang diawetkan dengan baik.
Dalam kasus Zhou Fengchen, Joanne Cruz menemukan sejumlah alasan untuk mumifikasi jenazah wanita tua itu, di antaranya:
Baca juga: VIRAL Fakta Dibalik Misteri Mumi Putri Duyung, Begini Kata Pakar dari Jepang
- Chusha: Ini adalah zat yang umum di zaman kuno, terutama di Tiongkok. Cinnabar terutama terdiri dari merkuri sulfida (HgS), dan kandungan unsur merkuri setinggi 86 persen. Pada saat yang sama, cinnabar adalah obat tradisional Tiongkok kuno yang memiliki efek sedatif, menenangkan, dan bakterisidal. Ketika masih muda, Zhou Fengchen sering menggunakan cinnabar sehingga pasti berdampak pada tubuh.
- Dehidrasi: Pada hari-hari terakhir hidupnya, Zhou Fengchen hampir tidak makan, hanya minum air, tetapi mengalami diare, yang menyebabkan dehidrasi parah. Dehidrasi menyebabkan kurangnya kelembaban, yang menghambat pertumbuhan mikroba.
- Kulit lilin: Tidak lama setelah Zhou Fengchen meninggal dunia, tubuh mulai mengeluarkan lendir seperti lilin. Setelah setengah tahun, lendir ini menempel di tubuh, berangsur-angsur berubah menjadi mumi dengan bagian luar seperti lilin yang terjaga sempurna.
- Suhu rendah dan lingkungan kering: daerah yang ditinggali Fengchen memiliki iklim muson kontinental. Kematiannya terjadi di tengah musim dingin dan kering, dengan sedikit hujan dan sinar matahari, tapi banyak angin dari barat laut. Ini juga merupakan kondisi yang tepat untuk menahan pertumbuhan mikroorganisme.
Saat ini, anak-anak Zhou Fengchen telah membangun tempat khusus untuk meletakkan tubuh jenazah sang ibu yang disegel dan diawetkan dengan hati-hati.
Hingga kini, masih banyak spekulasi berbeda terkait kematian Zhou Fengchen yang ajaib dan tersembunyi itu.
(TribunStyle.com/Febriana/Heradhyta)