Doktrin Ferdy Sambo Bikin Bharada E Nekat Bohongi Orang Tua, Sampai Dibawa ke Pendeta Biar Jujur
Bharada E berani bohongi orang tua karena doktrin Ferdy Sambo, sang ibu pilu sampai bawa anaknya ke pendeta biar jujur.
Editor: Joni Irwan Setiawan
"Hancur karena masa depannya sudah hancur, karena dia sebagai tulang punggung, harapan orangtua keluarga, jadi terseret masalah ini memang hancur hati keluarga saja sudah kecewa semua," ungkap Sunandag Yunus Lumiu.
Pada pertemuan itupun, Yunus kembali meminta putranya berkata jujur agar kasus pembunuhan Brigadir J terbuka.
Namun, Bharada E kala itu bersikukuh tetap mengakui skenario Ferdy Sambo tembak menembak.
"Tetap dia bersikukuh waktu itu, dia katakan dia sudah jujur 'mama sama papa harus percaya masa mama papa orang yang paling deket dengan saya tapi gak percaya sama saya sampai dia keras marah ke saya 'harus percaya apa yang saya bilang itu betul'" ungkap Yunus dan Rineke.
Yunus menduga bahwa Bharada E terdokrin dari sejumlah pihak hingga mengalami perubahan sikap.
"Karena dari sifatnya udah berubah, karena anak kini tidak pernah berbohong dari kecil," ujar Yunus.
Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Pisah Rumah Selama Setahun, Bharada E : Bertemu Dua Kali Seminggu
Menurut ibunda Richard, pengaruh doktrin Ferdy Sambo terlalu kuat sehingga sang anak berani berbohong kepada orang tuanya.
Terlebih, Bharada E masih bersikukuh berbohong di hadapan Tuhan lantaran sudah dibawa ke pendeta.
"Pengaruh dari Sambo terlalu kuat sama dia karena kan dia sudah 7 bulan di situ tinggal bersama, terus juga kita berfikir doktrinnya terlalu kuat sampai di depan orang tuanya dia tidak bisa terbuka jadi," timpal Rineke.
"Di depan Tuhan saja dia juga berbohong, sudah dibawa ke pendeta, sudah didoakan pribadi dia, kita pulang pas di wisma masih begitu dia," tambahnya.
Misteri kematian Brigadir J setelah dikabarkan adu tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pun terungkap.
Bharada E menepis pengakuan tembak menembak dan mengaku bahwa dialah yang menembak Brigadir J hingga akhirnya ia berkata jujur apa yang terjadi sebenarnya.
Diketahui, Richard Eliezer merupakan satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Richard Eliezer menembak Brigadir J atas perintah eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Peristiwa pembunuhan Brigadir J terjadi setelah Putri Candrawathi mengaku dilecehkan Brigadir J di Magelang.