Selain Pecat Setengah Karyawan Twitter, Elon Musk Juga Cabut Fasilitas Makan Siang Gratis Karyawan
Setelah membeli Twitter senilai 44 miliar Dolar AS bulan lalu, Elon Musk langsung membuat perubahan besar-besaran.
Editor: Sinta Manilasari
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah membeli Twitter senilai 44 miliar Dolar AS bulan lalu, Elon Musk langsung membuat perubahan besar-besaran.
Elon Musk memberhentikan CEO Parag Agrawal dan memecat sekitar setengah dari 7.500 karyawan Twitter.
Karyawan Twitter yang tidak kena PHK massal mesti siap-siap menganggarkan uang makan sendiri.
Baca juga: Elon Musk Hapus Program Makan Siang Gratis di Kantor, Dituding Ingin Buat Karyawan Twitter Kelaparan
Pasalnya, karyawan Twitter tidak akan mendapatkan jatah makan siang gratis lagi di kantor mereka di San Fracisco.
Bukan hanya itu, ia juga akan meniadakan makanan siang gratis di kantor pusat Twitter di San Francisco.
Adapun alasannya, kata Elon Musk, karena program makan siang gratis tersebut menelan biaya perusahaan sekitar 400 Dolar AS per karyawan.
Melalui akun Twitter miliknya pada Minggu (13/11/2022), Elon Musik mengatakan makan siang gratis di kafetaria perusahaan tidak akan berlanjut.
Soalnya, saat ini hampir tidak ada karyawan yang datang ke kantor.
Baca juga: Deretan Artis yang Tutup Akun Twitter Pasca Elon Musk Tagih Biaya Rp125 Ribu untuk yang Centang Biru
Dia memperkirakan biaya makan gratis memakan biaya 13 juta Dolar AS (Rp 154 juta) per tahun.
Menanggapi cuitan Elon Musk, mantan karyawan Twitter membantah klaim Bos Tesla tersebut.
Ia mengatakan bahwa biaya makan gratis perusahaan tidak lebih dari 25 Dolar AS per orang per hari.

"Ini bohong. Aku menjalankan program ini sampai seminggu lalu ketika aku resign karena aku tidak ingin kerja untuk Elon Musk," cuit Tracy Hawkins, mantan wakil presiden transformasi kerja Twitter.
"Untuk sarapan dan makan siang, kami menghabiskan 20 Dolar AS sampai 25 Dolar AS per orang per hari."
"Karyawannya memungkinkan untuk bekerja melalui waktu makan siang & malam."
"Kehadiran (karyawan) berkisar antara 20-50 persen di kantor," cuitnya.