Breaking News:

Berita Viral

Bejat, Guru Lecehkan Murid Usai Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan, Korban Menjerit, Dipaksa Lakukan Ini

Seorang guru berinisial HR (29), asal Lingkungan Karang Sukun, Kelurahan Selong, lecehkan siswinya sendiri usai doa bersama tragedi Kanjuruhan.

shutterstock
Ilustrasi seorang siswi SMA dilecehkan oleh gurunya sendiri. 

TRIBUNSTYLE.COM - Sebanyak 132 nyawa melayang jadi korban Tragedi Kanjuruhan.

Tragedi ini pecah setelah laga Arema FC melawan Persebaya pada pekan kesebelas lanjutan BRI Liga 1 2022.

Tragedi ini lantas menjadi perhatian nasional dan dunia internasional.

Bahkan tak sedikit masyarakat luas menggelar doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan tersebut.

Namun sayangnya, acara doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan tak selamanya berjalan mulus.

Ada saja oknum tak bertanggung jawab yang mencari kesempatan dalam kesempitan pada acara tersebut.

Seperti yang terjadi pada baru-baru ini.

Seorang guru di Lombok Timur melakukan aksi tak senonoh terhadap siswinya sendiri seusai menggelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Minta Maaf Atas Tragedi Kanjuruhan, Polisi di Malang Sujud Massal : Kami Mohon Ampunan-Mu Ya Rabb

Oknum guru olahraga berinisial HR (29), asal Lingkungan Karang Sukun, Kelurahan Selong, kini harus berurusan dengan pihak kepolisian.

HR diduga telah melakukan aksi pelecehan seksual terhadap siswinya yang berinisial NB (16) di Taman Kota Selong, pada Kamis (6/10/2022) lalu.

Kejadian itu dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nikolas Ousman saat dikonfirmasi TribunLombok.com.

"Memang benar ada kejadian seperti itu, dan saat ini laporannya sudah masuk ke Polres Lombok Timur," ucapnya dikutip TribunStyle.com, Jumat, (14/10/2022).

Lebih lanjut Nikolas menceritakan kronologi kejadian, berdasarkan beberapa keterangan yang telah dikumpulkan sebelumnya.

"Sebelumnya pelapor selaku ibu korban menerangkan, pada saat pelecehan itu terjadi, korban pergi ke Taman Kota Selong untuk mengikuti acara doa bersama mengenang korban Kanjuruhan Malang," katanya Bercerita

Setelah selesai acara, pada saat hendak pulang korban dihubungi oleh terlapor yang menanyakan keberadaan korban pada saat itu.

Tak lama kemudian korban memberitahu posisinya sedang berada di Taman Kota Selong.

Mengetahui korban ada di sana, terlapor melarang korban pulang dan meminta untuk menunggu.

Setelah itu terlapor datang menemui korban dan mengajak korban duduk mengobrol di tempat yang sepi.

Tidak lama kemudian korban minta untuk pulang dan terlapor memberikan syarat bahwa korban boleh pulang jika korban mau mencium terlapor.

Namun korban menolak sehingga terlapor memaksa.

"Atas kejadian tersebut pelapor selaku ibu korban merasa keberatan dan melaporkannya ke SPKT Polres Lombok Timur untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," demikian Nikolas.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Sepak Bola Indonesia Kacau, Saling Lempar Tanggung Jawab soal Tragedi Kanjuruhan

Minta Maaf Atas Tragedi Kanjuruhan, Polisi di Malang Sujud Massal

Sejumlah polisi di Malang melakukan sujud massal sebagai bentuk permintaan maaf atas tragedi kerusuhan di Kanjuruhan pada 1 Oktober silam.

Seperti diketahui, atas insiden itu sebanyak 131 orang meninggal dunia.

Seolah menyesal, polisi di Malang akhirnya kompak meminta maaf di halaman Mapolresta Malang, Senin (10/10/2022).

Permintaan maaf Polresta Kota Malang itu disampaikan melalui akun Twiter resminya, @polrestamakota.

Baca juga: DUGAAN Ada Oknum yang Mengunci Lagi Gate 13 Kanjuruhan yang Telah Dibuka, Panpel Seret PSSI

Polisi di Malang Kota kompak sujud massal, minta maaf atas tragedi Kanjuruhan.
Polisi di Malang Kota kompak sujud massal, minta maaf atas tragedi Kanjuruhan. (SuryaMalang)

Bersamaan dengan pernyataan minta maaf itu, Polresta Kota Malang juga mengunggah potret sekumpulan polisi bersujud.

"Mohon ampun kami kepada-Mu ya Rabb atas peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober silam."

"Tak lupa permohonan maaf juga kami haturkan kepada korban dan keluarganya beserta Aremania Aremanita," tulis @polrestamakota pada caption, dikutip TribunStyle.com, Selasa, (11/10/2022).

Di atas foto petugas bersujud, juga terdapat tulisan yang serupa.

"Kami bersujud dan bersimpuh memohon ampunanmu ya Rabb, menghaturkan maaf kepada korban dan keluarganya serta seluruh Aremania, Aremanita,"

"Seraya memanjatkan doa agar situasi Kamtibmas kembali kondusif. Kabulkan doa kami ya Rabb," bunyi pesan Polres Malang.

Postingan ini dipenuhi beragam komentar dari netizen.

"Bapak Polisi, ini semua yang kami nantikan sejak awal.

Permohonan maaf dengan tulus yang tanpa harus menunggu waktu lebih dari satu minggu lamanya hingga menjadi pemberitaan internasional," komentar netizen.

"Alhamdulillah, kalau sudah minta maaf.

Tapi, alangkah baiknya datang secara langsung meminta maaf ke seluruh korban tragedi Kanjuruhan.

Bakal jadi trauma banget buat keluarga yang ditinggalkan," imbuh netizen lain.

Tregedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Kericuhan terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 usai, Sabtu (1/10/2022)
Tregedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Kericuhan terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 usai, Sabtu (1/10/2022) (Surya.co.id/Purwanto)

Dikutip dari Surya Malang, aksi Polresta Malang Kota minta maaf kepada korban tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu dilakukan saat apel pagi di halaman Polresta Malang Kota.

"Kami ikut berempati. Dengan kedekatan historis yang sudah cukup panjang dan erat, kami ikut belasungkawa atas peristiwa tersebut," ujar Ipda Eko Novianto, Kasi Humas Polresta Malang Kota.

Eko menjelaskan, seluruh anggota Polresta Malang Kota rutin menggelar Salat Gaib dan mendoakan korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

Eko berharap Salat Gaib itu bisa menjadi penguat tali persaudaraan antara Polri dan Aremania serta bisa menjadi bekal yang baik bagi arwah para korban Tragedi Kanjuruhan.

"Kami menghaturkan maaf kepada para korban dan keluarga, serta seluruh Aremania dan Aremanita."

"Kami berdoa semoga amal dan ibadah korban diterima, serta mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya."

"Kami juga berdoa kondisi ini segera tuntas, serta kamtibmas di masyarakat kembali kondusif," tandasnya.

(*)

Artikel ini diolah dari TribunLombok.com dengan judul Oknum Guru di Lombok Timur Lecehkan Siswa yang Baru Selesai Mengikuti Acara Doa untuk Kanjuruhan

Sumber: Tribun Lombok
Tags:
Tragedi Kanjuruhandoa bersamaguruLombok TimurArema FCPersebayaTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved