Breaking News:

Pemain Arema FC Dihantui Rasa Bersalah Akibat Tragedi Kanjuruhan, Terus Menangis dan Tak Bisa Tidur

Tragedi Kanjuruhan membuat para pemain Arema FC trauma, mereka dihantui rasa bersalah hingga ada yang terus menangis dan tak bisa tidur.

Editor: Amirul Muttaqin
Instagram/@aremafcofficial
Pemain, pelatih dan official Arema FC berdoa dan menaburkan bunga di Stadion Kanjuruhan, Senin (4/10/2022). 

TRIBUNSTYLE.COM - Tragedi Kanjuruhan meninggalkan luka bagi banyak kalangan, tak terkecuali para pemain Arema FC.

Banyak dari mereka yang mengalami trauma setelah melihat korban berjatuhan di stadion kebanggaan mereka.

Dihantaui rasa bersalah, ada pemain Arema FC yang tak bisa berhenti menangis hingga tak bisa tidur.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: VIRAL Seorang Aremania Minta Polisi Tak Tembakkan Gas Air Mata, Justru Dibentak, Begini Nasibnya

Sejumlah pemain Arema FC mengalami trauma setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi usai pertandingan melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Seperti diketahui, dalam kejadian tersebut, lebih dari 100 orang meninggal dunia. Korban meninggal bahkan juga datang dari pihak kepolisian.

Sementara korban luka juga mencapai ratusan orang.

Selain para korban dan keluarga korban yang meninggal dunia, dampak dari Tragedi Kanjuruhan itu juga dirasakan langsung oleh para pemain Arema FC.

Seperti diketahui pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut berakhir dengan skor 2-3.

Kekalahan itu lantas membuat sejumlah suporter kecewa dan sebagian masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan berakhir. Dari situ kejadian kian memanas hingga akhirnya tragedi itu terjadi.

Kekalahan itu rupanya jadi salah satu yang membuat pemain Arema FC merasa bersalah.

Perasaan rasa bersalah para pemain itu diungkapkan oleh Laras Carissa yang merupakan istri dari pemain Arema FC, Muhammad Rafli.

Melalui akun Instagram pribadinya, Carrisa mengungkapkan bagaimana perasaan dan kondisi Rafli dan pemain Arema FC lainnya.

"Di saat semua memperdebatkan siapa yang salah, ada pemain yang diam-diam merasa bersalah," Tulis Laras Carissa dalam instagram pribadinya

Ia menyebutkan bahwa para pemain Arema FC terngiang-ngiang dengan kekalahan dan berandai jika laga itu berhasil dimenangkan, mungkin tak akan ada korban jiwa yang berjatuhan.

"kalau saja kemarin kami menang, pasti hal ini tidak terjadi dan tidak akan ada korban jiwa," Pernyataan yang terus terulang di otak kami. Ada para pemain yang tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, terus terusan menangis dan tidak bisa beraktivitas karena perasaan bersalah yang menghantui."

"Menyaksikan puluhan hingga ratusan korban jiwa bergelatakan di Stadion pasti sangat traumatis, beberapa dari kamipun ikut bantu evakuasi, tetapi rasa bersalah dari kami tidak berhenti membumbui pikiran hingga perasaan hancur lebur.

Tidak ada yang mengharapkan kekalahan namun lagi dan lagi, tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga korban tenang di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis Laras Carissa.

Baca juga: Kesaksian Suporter Arema FC, Ceritakan Tragedi Kanjuruhan : Banyak Anak Kecil Sesak Tak Berdaya

* Cerita dari Javier Roca

Kericuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas.
Kericuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. (Surya Malang/Purwanto)

Sementara itu, Pelatih Arema FC Jevier Roca juga menceritakan kesaksiannya terkait tragedi Kanjuruhan.

Pelatih Javier Roca mengaku tidak pernah mengira hal ini akan terjadi.

"Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar," kata Javier Roca, dilansir dari Cadena ser melalui Bolasport.

Ia pun menceritakan kesaksiannya soal tragedi yang merenggut banyak korban itu.

"Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan," kata Javier Roca.

"Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan anak laki-laki dengan korban di tangan mereka," ujarnya.

Pelatih asal Chile itu pun menceritakan kejadian mencekam yang dilihatnya.

"Yang paling mengerikan saat korban masuk (ruang ganti) untuk dirawat oleh tim dokter," ujar Javier Roca.

"Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ujarnya.

Sementara itu, Liga 1 dihentikan sementara.

PSSI pun telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden

Diolah dari artikel di Surya Malang dengan judul Muhammad Rafli Dihantui Rasa Bersalah Usai Tragedi Arema Vs Persebaya, Curhat Sang Istri Tersorot

Baca artikel lainnya terkait Tragedi Kanjuruhan

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Arema FCStadion KanjuruhanPersebaya SurabayaJavier RocaMuhammad Rafli
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved