TELAH Cerai 48 Tahun Lalu, Pria Nekat Kencingi Makam Mantan Istri Selama 5 Tahun, Aksi Terekam CCTV

Orang China kuno juga sangat mementingkan pemakaman sebagai penghormatan kepada almarhum, yang dianggap sebagai salah satu ritual terpenting bagi kehidupan setiap orang.

Hal terpenting dalam pemakaman adalah pemilihan perlengkapan pemakaman dan pembangunan makam.

Baca juga: VIRAL Restoran Berada di Kuburan Ramai Dikunjungi, Para Pembeli Menikmati Makan Dikelilingi 12 Makam

Bagi orang awam, mereka akan mengukir batu nisan yang bagus, dan kemudian membangun kuburan sesuai dengan feng shui yang tepat.

Adapun orang kaya, yang memiliki status besar di masyarakat, hal-hal ini tentu saja akan lebih meningkat.

Jika almarhum adalah bangsawan, dari kelas kaya, atau orang-orang dari keluarga kerajaan, mereka dapat membangun makam yang megah.

Orang China kuno memahami bahwa "langit-langit bintang itu negatif", sehingga kehidupan di akhirat harus sejahtera dan kaya seperti ketika mereka masih hidup.

Banyak yang bahkan membawa harta emas dan perak, kereta, pelayan yang dikuburkan bersama mereka di bawah makam, sehingga melahirkan praktik penguburan yang sangat mengerikan dan menakutkan.

Karena hal itu pula, banyak melahirkan pencuri kuburan.

Banyak orang yang tidak bisa menahan iming-iming harta emas dan perak di bawah makam kuno.

Mereka (pencuri) melakukan berbagai cara demi bisa mengambil harta-harta yang berada di makam tersebut.

Baca juga: BENARKAH Ratu Cleopatra Secantik Seperti Dalam Legenda? Koin Kuno Ini Ungkap Fakta Sebenarnya

Namun, di Kota Xiangyang, Provinsi Hubei, China, ada sebuah makam yang hanya bisa dimasuki, namun tidak untuk ke luar.

Makam itu kemudian mendapat julukan "makam pembunuh", yang merupakan teror pencuri kuburan.

Makam ini ditemukan pada akhir 1990-an, ketika sekelompok pekerja yang sedang membangun makam menemukan lempengan batu biru yang sangat aneh.

Setelah menggali lempengan batu hijau ini, para pekerja percaya bahwa ini bukanlah objek yang sepele, sehingga mereka dengan cepat menghubungi otoritas setempat dan dewan perlindungan monumen budaya.

Setelah para ahli arkeologi tiba di situs tersebut, mereka mengkonfirmasi bahwa itu adalah makam kuno yang berasal dari periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan, yang berasal dari lebih dari 1.100 tahun yang lalu.