Breaking News:

Kebocoran Data Makin Ganas, Kini Data Presiden Jokowi & Badan Intelijen Jadi Korban Hacker Bjorka

Hacker internasional Bjorka kembali bocorkan data Indonesia, kini Presiden Indonesia Joko Widodo dan BIN jadi korban.

Editor: Dhimas Yanuar
YouTube Sekretariat Presiden
Data BIN dan Presiden Joko Widodo dibcorkan hacker Bjorka. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kebocoran data makin ganas, kini data Presiden Jokowi dan Badan Intelijen Negara jadi korban hacker Bjorka.

Berbagai kebocoran data akhir-akhir ini menjadi perbincangan besar.

Salah satunya adalah dari hacker yang sedang mengincar data pemerintah dan masyarakat Indonesia Bjorka.

Hacker Bjorka pada Jumat (9/9/2022) mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan.

Data tersebut termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca juga: DATA Masyarakat Bocor Terus, Kominfo Beri Imbauan Aman di Dunia Maya: Selalu Ganti Password

Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB itu berisi 679.180 dokumen. Data-data tersebut dirampas per September 2022.

Di situsbreached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.

"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut, dikutip Sabtu (10/9/2022).

Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup," "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana," dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.

Bjorka menyebut data yang baru saja ia unggah akan berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.

"Data yang baru saya bagikan sangat berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat untuk melihat dengan siapa Presiden berinteraksi pada waktu tertentu," tulisnya.

Hacker Bjorka pada Jumat (9/9/2022) mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Hacker Bjorka pada Jumat (9/9/2022) mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN). (Twitter: Darktracer)

--

Data pribadi masyarakat banyak yang bocor, Kominfo beri imbauan aman di dunia maya.

Berbagai informasi terkait kebocoran data masyarakat semakin banyak.

Kali ini bahkan data SIM Card atau kartu SIM di semua HP yang pernah mendaftar dengan NIK bocor.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan imbauan kepada masyarakat seusai viral dugaan kebocoran 1,3 miliar data SIM card yang dijual di pasar gelap dunia maya.

Baca juga: 26 Juta Data Pribadi, Nomor HP, & KTP Pengguna Bocor, Telkom IndiHome Bakal Dipanggil Kominfo

Johnny meminta masyarakat untuk menjaga privasi data pribadi Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP.

Data tersebut tidak boleh diberikan kepada siapa pun untuk menjaga data tersebut tetap aman.

"Saya meminta supaya kita jaga betul privasi data pribadi melalui NIK kita jangan sampai kita gunakan di bawah kontrol kita. Jadi diberikan NIK itu hanya untuk hal hal yang betul terpercaya dan dibutuhkan sehingga harus ada tanggung jawab kita untuk menjaga NIK kita sendiri," kata Johnny saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/9/2022).

Selain itu, kata Johnny, masyarakat juga diminta untuk aktif mengganti One Time Password (OTP) di platform digital yang ada diperangkatnya.

Hal ini bertujuan untuk memperkuat pengamanan data pribadi.

"Yang kedua kita punya platform platform digital semua diperangkat kita harus selalu kita ganti passwordnya."

"One time password itu harus selalu diganti passwordnya sehingga kita bisa jaga agar tidak diterobos," ungkap Johnny.

Lebih lanjut, Johnny menerangkan bahwa kegiatan G20 salah satu isu prioritasnya adalah keamanan data.

Karena itu, peran masyarakat diperlukan untuk mencegah adanya kebocoran data pribadi.

"Kalau kita tidak menjaganya dan ada kebocoran karena kelalaian kita itu kan menjadi soal yang besar."

"Karena data itu begitu pentingnya," tukas dia.

Hingga kini, pihak internal Kominfo masih tengah melakukan penelusuran terkait dugaan kebocoran data tersebut.

Rencananya pada pekan depan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan awal terkait kasus tersebut.

Sebagai informasi, viral di media sosial soal adanya kabar dugaan kebocoran data pendaftaran kartu SIM card yang dijual di dunia maya.

Data tersebut diperjualbelikan di pasar gelap di situs breached.to.

Kabar bocornya data pribadi masyarakat ini menjadi viral, tak tanggung-tanggung jumlah data yang bocor mencapai 1,3 miliar data.

Baca juga: Pernyataan Kominfo Terkait Dugaan Data Pendaftaran Kartu SIM yang Bocor

Data pendaftaran itu meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran.

Pemilik akun twitter Muh. Rifqi Priyo S (@SRifqi) yang pertama mencuitkan kasus kebocoran data ini. Cuitannya itu diunggah pada Kamis (1/9/2022) pagi.

“1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon seluler Indonesia bocor! Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal Pendaftaran,” tulis Rifqi.

Dalam cuitan yang disertai tangkapan layar yang diunggah Rifqi itu tampak hacker dengan nama Bjorka yang menjual data itu menyatakan bahwa data tersebut didapatkannya dari seorang oknum Kominfo RI.

--

26 juta data pribadi, nomor HP, dan KTP pengguna bocor dan diretas hacker, Telkom IndiHome dipanggil Kominfo.

Kebocoran data pengguna internet di Indonesia kembali bocor.

Kali ini yang menjadi korban adalah pengguna Indihome milik PT Telkom Indonesia. 

Menanggapi hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) siap memanggil Indihome.

Baca juga: BANK Indonesia Diretas Hacker, 74 GB Data Bocor, Apa Itu Ransomeware Conti yang Serang BI?

Kominfo tengah mendalami dugaan kebocoran data pribadi pelanggan Indihome, PT Telkom Indonesia (Persero).

"Kementerian Kominfo juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dengan dugaan insiden," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan, Senin (22/8/2022).

Semuel berujar Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial bahwa 26 jutaan data histori browsing pelanggan IndiHome bocor, termasuk diantaranya Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.

Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza menyatakan data IndiHome diduga bocor tidak valid.

"Saya pastikan data-data itu tidak betul. Lucu juga soalnya, Telkom itu tidak pernah memberikan email address untuk pelanggan Indihome. Kami saja di Telkom alamat emailnya @telkom.co.id, tidak pernah menggunakan Telkom.net," ujar Reza saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (21/8/2022).

Reza memastikan, Telkom terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan informasi data-data tersebut.

"Temuan awal data itu tidak valid. Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada beragam protocol dan enkripsi dan firewall yang berlapis," kata Reza.

Reza menjabarkan, saat ini jumlah pelanggan Indihome ada 8 juta pelanggan, sedangkan data browsing history yang diklaim hackers tersebut 26 juta data history.

"Saya yakin data browsing history itu bukan berasal dari internal Telkom. Ada kemungkinan data-data history browsing dihack karena mengakses situs-situs terlarang," kata Reza.

Reza mengimbau agar pengguna internet bijak menggunakan akses internet dan waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware.

"Keanehan lainnya data yang menjadi sample adalah data browsing history tahun 2018. Apakah itu valid? Kok saya meragukan sekali," tutur Reza.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kominfo Panggil Telkom Soal Dugaan Kebocoran Data 26 Juta Pelanggan Indihome,

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Johnny G Plate Soal Dugaan Kebocoran Data: Jaga Data Pribadi, Selalu Ganti OTP Platform Digital,

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hacker Klaim Bocorkan Dokumen Rahasia Presiden Jokowi dari BIN

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Badan Intelijen Negara (BIN)BINPresiden JokowihackerBjorka
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved