Hidup dalam Pengasingan 26 Tahun, Orang Terakhir Suku Pedalaman Brasil Meninggal, Akankah Punah?

TRIBUNSTYLE.COM - Orang terakhir dari suku pedalaman Amazon telah meninggal. Pria tersebut hidup seorang diri selama 26 tahun terakhir setelah anggota sukunya dibunuh beberapa tahun lalu.

Setelah diteliti lebih dalam, Funai, badan perlindungan adat setempat menuturkan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya atau tempat tinggalnya.

Pria yang tidak diketahui namanya tersebut meninggal secara alami.

Dia hidup di pedalaman diperkirakan sudah sekitar 60 tahun.

Dilansir dari BBC, Senin (29/8/2022), jasadnya ditemukan di sebuah hammock atau tempat tidur gantung di depan gubuk jerami milik pria tersebut.

Selama 26 tahun, pria itu telah tinggal di Cagar Alam Tanaro, yang merupakan bagian dari Amazon di perbatasan dengan Bolivia.

Baca juga: Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Wanita Ini Kemudian Tersesat di Hutan Amazon, Begini Nasibnya Kini

Funai memberikan julukan padanya “Manusia Gua” karena dia terlihat sering menggali lubang yang dalam.

Lubang itu digunakan untuk berburu binatang dan bersembunyi ketika orang asing ada di sekitar.

Beberapa upaya dilakukan untuk menjalin kontak, tetapi setiap upaya tidak berhasil. Funai terus mengawasinya. 

Sejak 1996, laki-laki itu telah dipantau oleh Badan Urusan Pribumi di Brasil (Funai), meski ia tetap memilih hidup sendiri.

Menurut laporan The Guardian, agen Funai kerap memberikan hadiah untuk orang tersebut, tetapi ditolak.

Terakhir kali orang suku pedalaman itu terlihat adalah tahun 2018.  Ia terlihat memotong pohon dengan sesuatu seperti kapak.

Sejak itu ia tak pernah terlihat lagi, meski agen dari Funai mengetahui lokasi gubuk-gubuk orang itu, serta lubang yang ia gali. 

Petugas menyimpulkan anggota suku pedalaman itu meninggal karena sebab alami.

Namun, hingga kini polisi Brasil tetap akan melakukan investigasi.

Baca juga: Kasus Langka, Wanita Melahirkan 2 Bayi Kembar Beda Warna Kulit: Orang Mengira Mereka Beda Ayah