Berita Viral
Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Wanita Ini Kemudian Tersesat di Hutan Amazon, Begini Nasibnya Kini
Juliane Koepcke yang berusia 17 tahun adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu, tetapi cobaan beratnya belum berakhir.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Juliane Koepcke sempat menjadi sorotan setelah selamat dari kecelakaan pesawat LANSA 508 di Peru pada 1971.
Jatuh di hutan Amazon, dia juga sempat tersesat sendirian di sana selama lebih dari seminggu.
Seperti apa kisah lengkap dan kabar Juliane Koepcke kini?
Baca juga: NASIB Baik Pria Bernama Idul Fitri, Lolos dari Maut Meski Mobilnya Ringsek Parah Akibat Kecelakaan
Baca juga: VIRAL YouTuber Dituduh Sengaja Menabrakkan Pesawat Supaya Tenar, Ngakunya Kecelakaan
Berbicara soal kecelakaan pesawat, ada sebuah kecelakaan yang dianggap paling mematikan di tahun 1971.
Tepatnya tanggal 24 Desember 1971, di mana terjadi kecelakaan yang secara efektif mengakhiri waktu LANSA sebagai maskapai operasional.
Disebabkan oleh sambaran petir, Lockheed L-188 Electra sebagian putus saat terbang di ketinggian lebih dari 20.000 kaki, dan menabrak hutan hujan Amazon di bawahnya, dilansir dari Simple Flying, Minggu (8/5/2022).
Satu-satunya penumpang yang selamat berbagi kisah yang luar biasa dalam bertahan hidup.
Penumpang tersebut berada dalam penerbangan LANSA 508, yang berasal dari Bandara Internasional Jorge Chávez Lima (LIM) dengan tujuan Bandara Internasional Iquitos (IQT), di timur laut Peru, melalui persinggahan di Bandara Internasional Captain Rolden (PCL) Pucallpa.

Jaringan Keselamatan Penerbangan mencatat bahwa ada 92 orang di dalamnya, terdiri dari 86 penumpang dan enam awak.
Kecelakaan terjadi pada penerbangan pertama saat menghadapi area badai petir dan turbulensi kuat sekitar 40 menit perjalanan.
Pada titik ini, pesawat berada di ketinggian sekitar 21.000 kaki, atau 6.400 meter di atas permukaan laut.
Para kru memilih untuk melanjutkan penerbangan mereka melalui kondisi ini, dilaporkan karena berada di bawah tekanan untuk memenuhi jadwal Natal yang sibuk.
Namun, keputusan ini terbukti fatal, karena pesawat disambar petir dengan konsekuensi kecelakaan.
Sambaran petir tersebut menyebabkan sayap kanan pesawat terbakar, dan akhirnya terpisah dari bagian pesawat lainnya.
Saat jatuh menuju hutan hujan Amazon di bawah, kegagalan struktural menyebabkan pecahnya pesawat lebih lanjut.