Selamat Hari Pramuka, Mengenang Sosok Robert Baden-Powell, Bapak Kepanduan Dunia
Mengenang Robert Baden-Powell, Bapak Kepanduan Dunia, sosok di balik cikal bakal gerakan Pramuka.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Mengenang Robert Baden-Powell, Bapak Kepanduan Dunia, sosok di balik cikal bakal gerakan Pramuka.
Setiap tanggal 14 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Pramuka.
Tahun 2022 ini, Hari Pramuka telah mencapai 61 tahun.
Tanggal 14 Agustus dipilih lantaran mengenang hari lahirnya Pramuka di Indonesia pada tahun 1961.
Pramuka sendiri adalah singkatan dari Praja Muda Karana.
Cikal bakal gerakan kepanduan atau Pramuka tak luput dari peran Baden-Powell.
Mungkin tanpa adanya Baden Powell, tak ada pramuka di Indonesia, tak ada kepanduan-kepanduan di setiap negara.
Pada Hari Pramuka ini, mari mengenang sosok Baden-Powell.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini sekilas profilnya.
Baca juga: SELAMAT Hari Pramuka Indonesia 14 Agustus 2022, Ini Sejarah di Baliknya, Jasa Soekarno & HB IX

Profil Baden-Powell, Pelopor Gerakan Kepanduan
Pria ini memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, disebut juga Sir Robert Baden-Powell.
Baden-Powell menjadi terkenal setelah mendirikan gerakan kepanduan pada 1908, yaitu Boy Scout.
Ia lahir di London 22 Februari 1857, dan meninggal pada 8 Januari 1941.
Melansir laman resmi Scout, sebelum mendirikan gerakan kepanduan, Baden-Powell sempat berprofesi sebagai tentara.
Sepanjang karier militernya, ia sempat ditugaskan di sejumlah negara, seperti di India, hingga Afrika Selatan.
Selama menjadi tentara, Baden-Powell sempat menulis buku kepanduan berjudul 'Aids to Scouting' atau 'Bantuan untuk Kepanduan'.
Tak disangka, buku tersebut rupanya banyak diminati oleh para guru.

Awal Gerakan Kepanduan
Setelah perang, Baden-Powell mengelola Aids to Scouting untuk anggota muda.
Dia mengumpulkan 22 anak laki-laki dan membawa mereka berkemah di Pulau Brownsea, di lepas pantai Dorset.
Itu adalah awal dari gerakan kepanduan, tahun 1907.
Agar mudah dipahami oleh kalangan anak muda, buku Aids to Scouting kemudian ditulis ulang.
Oleh Baden-Powell, diberi judul baru, yakni 'Scouting for Boys'.
Scouting for Boys didirikan pada tahun berikutnya, 1908.
Buku panduan gerakan kepanduan Baden-Powell kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai bahasa.
Baca juga: Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Pramuka 14 Agustus, Rayakan 61 Tahun Lahirnya Praja Muda Karana

Bapak Pandu Dunia
Masih dari sumber yang sama, Baden-Powell pensiun dari tentara pada 1910 dan mencurahkan seluruh waktunya untuk Scout.
Dia berkeliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak anak muda untuk bergabung dengan kepanduan.
Jambore pertama dilaksanakan di London pada 1920.
Kala itu, dia diakui sebagai Bapak Pandu Dunia, di mana di Indonesia, dikenal dengan Bapak Pramuka Dunia.
Baden-Powell menghabiskan tahun terakhirnya di Kenya.
Setelah kesehatannya menurun, dia meninggal pada 8 Januari 1941.
Pada batu nisannya, terdapat tulisan 'Robert Baden-Powell, Kepala Pandu Dunia'.

Sejarah Hari Pramuka Indonesia
Melansir laman kemdikbud.go.id, awal organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda.
Namanya adalah Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912 yang kemudian berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916.
Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu.
Melihat semakin banyaknya organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder.
Oleh karena itu, KH Agus Salim memperkenalkan istilah 'Pandu' atau, 'Kepanduan' untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.

Setelah kemerdekaan lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Pada 1960 pemerintah dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia.
Sebagai tindak lanjut upaya tersebut, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mngumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan indonesia.
Pada kesempatan itu, Soekarno menyatakan bahwa seluruh organisasi kepanduan yang ada sebaiknya dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.
Konon, istilah Pramuka dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti terdepan dalam perang.
Namun, kata Pramuka diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana yang berarti 'Jiwa Muda yang Gemar Berkarya'.
Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Pada 14 Agustus 1961, dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI, dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.
Momen ini ditandai dengan penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka dihadiri oleh ribuan anggota.
Tujuannya untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada Masyarakat.
Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang sampai saat ini masih diperingati.
Oleh karena itulah, setiap 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)