Selamat Hari Pramuka, Mengenang Sosok Robert Baden-Powell, Bapak Kepanduan Dunia
Mengenang Robert Baden-Powell, Bapak Kepanduan Dunia, sosok di balik cikal bakal gerakan Pramuka.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Baden-Powell menghabiskan tahun terakhirnya di Kenya.
Setelah kesehatannya menurun, dia meninggal pada 8 Januari 1941.
Pada batu nisannya, terdapat tulisan 'Robert Baden-Powell, Kepala Pandu Dunia'.

Sejarah Hari Pramuka Indonesia
Melansir laman kemdikbud.go.id, awal organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda.
Namanya adalah Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912 yang kemudian berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916.
Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu.
Melihat semakin banyaknya organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder.
Oleh karena itu, KH Agus Salim memperkenalkan istilah 'Pandu' atau, 'Kepanduan' untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.

Setelah kemerdekaan lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Pada 1960 pemerintah dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia.
Sebagai tindak lanjut upaya tersebut, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mngumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan indonesia.
Pada kesempatan itu, Soekarno menyatakan bahwa seluruh organisasi kepanduan yang ada sebaiknya dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.
Konon, istilah Pramuka dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti terdepan dalam perang.