Breaking News:

Kritik Kebijakan Kominfo, WhatsApp Arie Kriting Diteror hingga Diretas, Ernest Prakasa: Norak Banget

Ernest Prakasa kabarkan jika akun WhatsApp Arie Kriting mendapat teror setelah menyinggung soal kebijakan Kominfo.

Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TribunStyle.com / kolase
Ernest Prakasa komentari WA Arie Kriting yang diteror dan diretas setelah kritik Kominfo. 

TRIBUNSTYLE.COM - Ernest Prakasa kabarkan jika akun WhatsApp Arie Kriting mendapat teror setelah menyinggung soal kebijakan Kominfo.

Seperti yang kita tahu, belakangan ini Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika, tengah menjadi sorotan masyarakat karena kebijakannya yang memblokir beberapa aplikasi dan situs yang belum mendaftarkan ke Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) ruang lingkup privat.

Karenanya, banyak masyarakat turun tangan dengan menaikkan tagar #BlokirKominfo di Twitter.

Rupanya, artis Arie Kriting juga turut menyuarakan terkait kebijakan tersebut.

Namun, baru-baru ini Ernest Prakasa lewat Twitter-nya malah mengumumkan kabar kurang baik terkait Arie Kriting.

Baca juga: Warganet Protes ke Kominfo dan Gaungkan #blokirkominfo Terkait Pemblokiran PSE Steam & Epic Games

Baca juga: Kominfo Beri Waktu Pengguna Pindahkan Saldo PayPal, Blokir Sementara Dibuka Selama 5 Hari

Ernest Prakasa kabarkan kalau WhatsApp Arie Kriting diteror
Ernest Prakasa kabarkan kalau WhatsApp Arie Kriting diteror (Twitter @ernestprakasa)

Pasalnya, komika itu mendapat penyerangan berupa teror di WhatsApp.

"Akun WA Arie Kriting, barusan juga mendapatkan upaya peretasan dan teror.

Norak banget," sarkas Ernest Prakasa dilansir dari Twitter, Senin (1/8/2022).

Terlihat dari tangkapan layar yang diunggah oleh Ernest Prakasa, kalau Arie Kriting diteror oleh seseorang yang menggunakan profil wanita.

Dalam chat tersebut, Arie diminta untuk mengurusi keluarganya saja daripada PSE.

"Urusan agama dan keluarga lu aja belum kelar, udah sok-sokan ngurusin PSE.

Urusin dulu istri dan mertua lu, t****," ujar pengirim pesan itu.

Melihat postingan itu, sejumlah netizen pun dibuat semakin geram.

"Ternyata PSE nggak ngejamin data kita aman. Pantas gampang banget akun keretas ups. A***** ngeri"

"Bayangin duit pajak kita dipakai buat neror kita sendiri"

"Gila ini udah serem banget sih. Sampai segitunya yaa Allah"

"Haha gila-gila bukannya perbaiki diri malah bikin blunder, orang-orang yang tadinya ngamuk-ngamuk malah makin jadi kalau di teror begitu.

Apa gak takut ya rakyat kompak bertindak gitu kayak yang dulu-dulu"

Warganet protes ke Kominfo, gaungkan #blokirkominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara resmi memblokir platform yang tak daftar PSE.

Di antaranya ada beberapa penyedia layanan game Steam, Origin hingga Epic Games.

Pemblokiran Steam merupakan konsekuensi atas tidak patuhnya platform digital asing untuk mendaftar  Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Baca juga: Epic Games, Steam, Origin, Counter Strike, Hingga Paypal Resmi Diblokir Kominfo Hari Ini

Baca juga: KOMINFO Bakal Blokir Google, Sosmed, dan Game, Ini Cara Membuka Selain Pakai VPN, Tetap Hati-hati

Logo Epic Games
Logo Epic Games (Epic Games)

Warganet di media sosial Twitter ramai menggaungkan hastag #blokirkominfo setelah platform penyedia layanan game Steam, Origin hingga Epic Games tidak bisa diakses.

Dalam pantauan Tribunnews.com pada 30 Juli 2022, situs Steam dan Origin tidak bisa akses dan menjadi situs yang terblokir.

Akun Twitter @callmemasfer menuliskan, bahwa memblokir Steam sama dengan menghentikan pertumbuhan eSports.

Kemudian Ia juga menuliskan, memblokir PayPal sama saja menghentikan pekerja lepas yang menerima pembayaran dari luar negeri.

Bahkan akun @callmemasfer ini juga menuliskan threat mengenai mengakali blocking dari ISP biar bisa tetap membuka akses situs-situs tersebut.

Dalam pantauan situs pse.kominfo.go.id memang situs Steam, Origin dan Epic games belum masuk ke dalam daftar yang aksesnya dihentikan.

Sementara PayPal per 29 Juli 2022 sudah masuk ke dalam daftar situs yang dihentikan sementara aksesnya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Sebelumnya Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel mengatakan, bahwa Epic Games, PayPal, Steam dan Origin per 29 Juli 2022 belum melakukan pendaftaran PSE.

Pendaftaran terakhir PSE bagi platform tersebut yaitu 29 Juli 2022 pukul 23.59 WIB. Menurut Semuel, apabila pada tanggal tersebut belum mendaftar akan dilakukan blokir akses.

“Meski begitu, apabila terblokir mereka bisa melakukan normalisasi layanan yang tentunya harus memenuhi syarat yang ditentukan,” kata Semuel.

Platform digital yang diputus aksesnya, lanjut Semuel, dapat dinormalisasi dengan melengkapi pendaftaran PSE yang ditetapkan.

Kominfo juga mengumumkan, jumlah platform digital yang sudah mendaftar PSE Lingkup Privat hingga 29 Juli 2022 sebanyak 8.962 platform.

Terkait pendaftaran PSE, Semuel mengatakan, untuk menghadirkan ruang digital yang aman, kondusif dan nyaman bagi masyarakat.

“Dengan adanya PSE ini maka masyarakat dapat memberikan layanan yang aman, nyaman dan juga kondusif,” ucapnya.

Menkominfo Johhny G. Plate.
Menkominfo Johhny G. Plate. (kemenkominfo)

Masa Pendaftaran Sudah Diperpanjang

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memperpanjang masa pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, telah memperpanjang pendaftaran PSE Lingkup Privat selama lima hari dari deadline 21 Juli 2022 lalu.

“Meski diperpanjang, kami tetap mengirimkan surat peringatan kepada platform atau pelaku usaha digital yang belum mendaftar PSE,” ucap Semuel, Jumat (22/7/2022).

Ia juga menjelaskan, jumlah PSE Lingkup Privat yang sudah terdaftar di Kominfo sebanyak 8.276 platform yang terdiri atas 8.069 PSE Lingkup Privat domestik dan 207 PSE Lingkup Privat Asing.

Semuel juga menjelaskan, ada beberapa kendala yang dialami PSE Lingkup Privat selama pendaftaran antara lain disebabkan dari dukungan dokumen administrasi atau kendala saat menggunakan sistem pendaftaran melalui OSS (One Single Submission).

“Kendala yang belum mendaftar PSE, ada dua hal yaitu bisa terjadi kendala di sisi internal platform untuk dokumentasi atau administrasi legal dan bisa juga kendala di sistem,” ucap Semuel.

Menurutnya, untuk PSE yang terkendala mayoritas mengirimkan email dan notifikasi. Sehingga, bukan berarti mereka tidak komitmen.

"Kominfo juga menyiapkan persyaratan manual ketersediaan untuk mendaftar. Jadi ada banyak yang dari lokal terutama bank seperti mobile banking dan sudah melakukan pendaftaran secara manual," ucap Semuel.

(TribunStyle/Vidya, Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kominfo Blokir Steam, Warganet Protes Hingga Gaungkan Hastag #blokirkominfo

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
KominfoWhatsAppArie KritingErnest PrakasaPSE
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved