5 Tradisi Unik Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H di Indonesia, dari Kirab hingga Ledung
Tradisi Unik menyambut tahun baru islam 1 Muharram 1444 H, percampuran budaya ajaran islam menciptakan tradisi unik untuk merayakan hal tersebut.
Penulis: Damar Klara Sinta
Editor: Dhimas Yanuar
Itu adalah tradisi warga Yogyakarta menyambut tahun baru hijiriah.
3. Upacara Tabot.

Baca juga: Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah, Ini 4 Keistimewaannya Bagi Umat Islam
Upacara Tabot sendiri Tradisi dari Iran.
Upacara ini terpengaruhi oleh upacara Karbala di Iran.
Dirayakan oleh masyarakat Bengkulu, untuk mengenang kepahlawanan serta meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib.
Perayaan Tahun Baru Islam ini telah dilakukan sejak tahun 1685 oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo.
Masyarakat percaya, apabila perayaan Tahun Baru Islam ini jika tidak mereka selenggarakan maka musibah dan malapetaka akan menimpa mereka.
4. Ledung Suro.
Merupakan tradisi yang dilakukan warga Magetan, Jawa Timur.
Masyakarat menggelar tradisi Ledug Suro dengan ‘ngalub berkah bolu rahayu’.
Upacara ini diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang nantinya menjadi sasaran rebutan warga.
Warga mempercayai, bolu tahayu dapat membawa keberuntungan dan berkah.
5. Barik'an.
Merupakan tradisi yang dilakukan warga Pati, Jawa Tengah.
Pada dasarnya, Tradisi Barik'an adalah acara kenduri bersama.
Masyakarat akan membawa lauk pauk dari rumah dan setelah itu di doakan bersama.
Makanan yang telah didoakan akan dimakan bersama-sama. Bertukar lauk pauk menjadi ajang yang wajib saat perayaan ini.
Ternyata banyak ragam tradisi Indonesia untuk menyambut hari raya islam dari berbagai daerah.
(Tribunstyle/ Damar Klara Sinta)