5 Tradisi Unik Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H di Indonesia, dari Kirab hingga Ledung
Tradisi Unik menyambut tahun baru islam 1 Muharram 1444 H, percampuran budaya ajaran islam menciptakan tradisi unik untuk merayakan hal tersebut.
Penulis: Damar Klara Sinta
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Tahun Baru Islam akan jatuh pada hari Sabtu 30 Juli 2022.
Akan ada banyak perayaan yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk menyambut 1 Muharram 1444 H.
Percampuran budaya masing-masing daerah dengan ajaran agama islam, menciptakan tradisi unik untuk merayakan tahun baru islam tersebut.
Dilansir dari KOMPAS.com, pada hari Senin 25 Juli 2022, berikut tradisi unik menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram di Indonesia :
1. Kirab Kebo Bule.

Baca juga: Sambut Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah, Berikut Amalan untuk Mendulang Berkah dan Pahala Melimpah
Kirab Kebo Bule merupakan tradisi yang dilakukan warga Surakarta.
Dalam tradisi Tahun Baru Islam, beberapa ekor kebo bule (kerbau berwarna putih) diarak keliling kota.
Masyarakat Surakarta percaya, kerbau ini merupakan turunan Kebo Bule Kyai Slamet dan dianggap keramat.
Kerbau-kerbau tersebut berperan sebagai Cucuking Lampah (pemandu kirab) dan diikuti oleh para keluarga keraton yang membawa pusaka.
tak hanya warga keraton kirap ini juga diikuti dengan barisan warga Surakarta di belakangnya.
Uniknya, warga akan berlomba-lomba menyentuh badan kebo bule dan berebut untuk mendapatkan kotorannya yang katanya dapat membawa berkah.
2. Mubeng Beteng.

Tradisi ini merupakan simbol refleksi dan instropeksi diri orang Jawa pada malam 1 Suro Tahun Baru yang dirayakan di Yogyakarta.
Islam yang dilakukan oleh ratusan abdi dalem mengelilingi Keraton Yogyakarta dan diikuti oleh warga.
Selama mengelilingi keraton, mereka harus melakukan tapa bisu (tidak berbicara atau bersuara) serta tidak makan, minum, atau merokok dan jarak yang ditempuh kurang lebih lima kilometer.
Itu adalah tradisi warga Yogyakarta menyambut tahun baru hijiriah.
3. Upacara Tabot.

Baca juga: Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah, Ini 4 Keistimewaannya Bagi Umat Islam
Upacara Tabot sendiri Tradisi dari Iran.
Upacara ini terpengaruhi oleh upacara Karbala di Iran.
Dirayakan oleh masyarakat Bengkulu, untuk mengenang kepahlawanan serta meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib.
Perayaan Tahun Baru Islam ini telah dilakukan sejak tahun 1685 oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo.
Masyarakat percaya, apabila perayaan Tahun Baru Islam ini jika tidak mereka selenggarakan maka musibah dan malapetaka akan menimpa mereka.
4. Ledung Suro.
Merupakan tradisi yang dilakukan warga Magetan, Jawa Timur.
Masyakarat menggelar tradisi Ledug Suro dengan ‘ngalub berkah bolu rahayu’.
Upacara ini diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang nantinya menjadi sasaran rebutan warga.
Warga mempercayai, bolu tahayu dapat membawa keberuntungan dan berkah.
5. Barik'an.
Merupakan tradisi yang dilakukan warga Pati, Jawa Tengah.
Pada dasarnya, Tradisi Barik'an adalah acara kenduri bersama.
Masyakarat akan membawa lauk pauk dari rumah dan setelah itu di doakan bersama.
Makanan yang telah didoakan akan dimakan bersama-sama. Bertukar lauk pauk menjadi ajang yang wajib saat perayaan ini.
Ternyata banyak ragam tradisi Indonesia untuk menyambut hari raya islam dari berbagai daerah.
(Tribunstyle/ Damar Klara Sinta)