Hari Donor Darah Sedunia 14 Juni, Sejarah, Tujuan, dan Tokoh di Balik Sistem Golongan Darah
Menyimak sejarah Hari Donor Sedunia, mengenang tokoh penemu sistem golongan darah.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Menyimak sejarah Hari Donor Sedunia, mengenang tokoh penemu sistem golongan darah.
Setiap 14 Juni, diperingati sebagai World Blood Donor Day atau Hari Donor Darah Sedunia.
Tujuan diadakan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendonorkan darah demi industri kesehatan.
Adapun Hari Donor Darah Sedunia dirayakan pertama kali pada tahun 2005.
Itu terjadi atas inisiatif bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia, International Federation of Red Cross dan Red Crescent Societies.
Lantas kenapa dipilih tanggal 14 Juni?
Baca juga: Sejarah dan Gagasan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Diperingati Setiap 5 Juni, Satu Bumi Untuk Semua
Baca juga: Mengenal Sindrom Ramsay Hunt, Kelumpuhan Wajah yang Dialami Justin Bieber hingga Tunda Konser
Sejarah Hari Donor Darah Sedunia
Melansir National Today, menilik donor darah jauh ke belakang, dahulu kala, transfusi pertama dilakukan menggunakan ilmu pengetahuan yang kurang dan penelitian yang sangat awal.
Hingga pada akhirnya, muncullah sosok Richard Lower, orang pertama yang meneliti ilmu donor darah hewan.
Ia berhasil mentransfusikan darah antara dua anjing tanpa efek buruk yang berarti.
Dari situ, ilmu yang melingkupi topik darah perlahan berkembang, mendobrak tabu, dan beranjak dari eksperimen hewan.
Kemudian, Karl Landsteiner menemukan sistem golongan darah manusia ABO.
Temuannya itu kemudian digunakan untuk menentukan donor terbaik.
Transfusi darah pun dengan cepat menjadi pokok dalam topik kesehatan dan bidang medis.
Lansteiner kemudian dianugerahi Hadiah Nobel untuk penemuan sistem golongan darah ABO.