Polisi Bern Ungkap Alasan Sulitnya Menemukan Anak Ridwan Kamil, Emmeril, Air Sungai Dingin & Keruh
Polisi Bern, Swiss, ungkap alasan sulitnya menemukan anak Ridwan Kamil, Emmeril, air sungai dingin dan keruh.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Polisi Bern, Swiss, ungkap alasan sulitnya menemukan anak Ridwan Kamil, Emmiril Khan Mumtadz, air sungai dingin dan keruh.
Simak update terbaru pencarian Emmiril Khan Mumtadz yang hilang di sungai Aare, Swiss.
Laporan terbaru dari polisi Bern mengungkap dua alasan sulitnya melakukan pencarian Anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (23), dlaporkan hilang karena terbawa arus saat berenang di Sungai Aare, di Bern, Swiss.
Baca juga: 5 Fakta Emmeril Kahn Putra Ridwan Kamil Dikabarkan Hilang Terseret Arus Sungai Aare Swiss
Baca juga: Kejadian Putra Ridwan Kamil Disebut Azab, Arie Kriting Balas Menohok: Manusia Terdidik Punya Nurani

Humas Polisi Bern, Patrick Jean, menerangkan, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di Sungai Aare, sungai terpanjang di Swiss.
Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju.
Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.
Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.
Polisi Bern mendapat laporan orang hilang terseret arus di Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 09.45 pagi.
Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di pusat Kota Schonau Steg, Provinsi Bern, Swiss.
Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.
Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang.
Tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.
Menjelang bulan Juni, biasanya tidak ada orang yang berenang di Sungai Aare karena belum musimnya.
Selain itu, air yang masih dingin dan keruh karena lelehan salju serta arusnya yang deras menjadi alasan lainnya.