Sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei, Peringati Berdirinya Perpusnas, Berbeda dengan World Book Day
Selamat Hari Buku Nasional, simak sejarahnya soal kenapa diperingati setiap 17 Mei? Berbeda dengan Hari Buku Sedunia.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
Penetapan Hari Buku Nasional menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memacu minat baca masyarakat Indonesia.

Tingkat Literasi Indonesia Masih Tergolong Rendah
Melansir artikel Tribunnews.com tahun 2021, Indonesia ada di posisi ke-62 dari 70 negara untuk masalah tingkat literasi.
Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.
Sementara itu, mengutip laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, UNESCO menempatkan Indonesia sebagai negara terendah kedua untuk tingkat minat baca.
Artinya, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah.
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, atau hanya ada 1 dari 1,000 orang Indonesia yang rajin membaca.

Tanggal yang Berbeda dengan Hari Buku Sedunia
Peringatan ini berbeda dengan Hari Buku Sedunia atau World Book Day.
Sebagai informasi, Hari Buku Sedunia diperingati setiap tanggal 23 April.
Hari Buku Sedunia juga dikenal dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia, atau Hari Buku Internasional.
Tanggal 23 April ditetapkan UNESCO sebagai peringatan simbolis untuk sastra dunia.
Sebab, tanggal tersebut juga merupakan hari kematian William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega, serta hari lahir atau kematian beberapa penulis terkenal lain.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)