Breaking News:

Sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei, Peringati Berdirinya Perpusnas, Berbeda dengan World Book Day

Selamat Hari Buku Nasional, simak sejarahnya soal kenapa diperingati setiap 17 Mei? Berbeda dengan Hari Buku Sedunia.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
thiscaringhome.org
Sejarah Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei. 

TRIBUNSTYLE.COM - Selamat Hari Buku Nasional, simak sejarahnya soal kenapa diperingati setiap 17 Mei? Berbeda dengan Hari Buku Sedunia.

Setiap tanggal 17 Mei, diperingati sebagai Hari Buku Nasional atau Harbuknas.

Melalui Instagram, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengucapkan selamat Hari Buku Nasional.

Harbuknas sendiri telah diperingati sejak 2002, dengan tujuan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.

"Hari Buku Nasional (Harbuknas) diperingati sejak 2002.

Tujuannya yaitu untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia dengan membaca buku.

Seiring kemajuan teknologi, buku tidak hanya dapat dinikmati secara fisik, tetapi juga elektronik (e-book)," tulis akun Instagram Kemdikbud, Selasa, 17 Mei 2022.

Lantas, kenapa Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei?

Dirangkum dari berbagai sumber, simak sejarahnya berikut ini.

Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional Diperingati Setiap 2 Mei dan Makna Semboyan Tut Wuri Handayani

Baca juga: Sejarah Hari Perawat Internasional Diperingati Setiap 12 Mei, Tanggal Lahir Seorang Tokoh

Hari Buku Nasional 17 Mei.
Hari Buku Nasional 17 Mei. (Instagram @kemdikbud.ri)

Sejarah Hari Buku Nasional

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Hari Buku Nasional merupakan hasil pemikiran dari Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong periode 2001-2004, Abdul Malik Fadjar.

Hal itu dilatarbelakangi oleh bangsa Indonesia yang dihadang oleh dua pilihan, antara mempertahankan tradisi (lisan) dengan menjawab tuntutan informasi, yang berarti harus lebih banyak membaca.

Peringatan Harbuknas untuk pertama kalinya dilakukan pada 17 Mei 2002.

Adapun, pemilihan tanggal tersebut lantaran pemerintah mendirikan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tepat pada 17 Mei 1980.

Maksud dari tanggal penetapan itu adalah untuk menunjukkan filosofi bahwa buku sangat erat kaitannya dengan perpustakaan.

Penetapan Hari Buku Nasional menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memacu minat baca masyarakat Indonesia.

Sejarah Hari Buku Nasional.
Sejarah Hari Buku Nasional. (Unsplash)

Tingkat Literasi Indonesia Masih Tergolong Rendah

Melansir artikel Tribunnews.com tahun 2021, Indonesia ada di posisi ke-62 dari 70 negara untuk masalah tingkat literasi.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.

Sementara itu, mengutip laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, UNESCO menempatkan Indonesia sebagai negara terendah kedua untuk tingkat minat baca.

Artinya, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah.

Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, atau hanya ada 1 dari 1,000 orang Indonesia yang rajin membaca.

Sejarah Hari Buku Nasional.
Sejarah Hari Buku Nasional. (Unsplash)

Tanggal yang Berbeda dengan Hari Buku Sedunia

Peringatan ini berbeda dengan Hari Buku Sedunia atau World Book Day.

Sebagai informasi, Hari Buku Sedunia diperingati setiap tanggal 23 April.

Hari Buku Sedunia juga dikenal dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia, atau Hari Buku Internasional.

Tanggal 23 April ditetapkan UNESCO sebagai peringatan simbolis untuk sastra dunia.

Sebab, tanggal tersebut juga merupakan hari kematian William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega, serta hari lahir atau kematian beberapa penulis terkenal lain.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca artikel sejarah lainnya di sini

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Hari Buku NasionalWorld Book Day
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved