Puasa Syawal 6 Hari, Bolehkah Dikerjakan Secara Tidak Berurutan Atau Selang-seling?
Bolehkah puasa Syawal 6 hari dikerjakan secara tidak berurutan atau selang-seling? Simak penjelasan ustaz.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Bolehkah puasa Syawal 6 hari dikerjakan secara tidak berurutan atau selang-seling? Simak penjelasan ustaz.
Umat muslim telah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Idul Fitri atau Lebaran 2022 sekaligus menandai datangnya bulan Syawal.
Ada sederet keistimewaan yang ada pada bulan Syawal ini, sehingga umat muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah sunah.
Ada beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan pada bulan Syawal, salah satunya adalah melakukan puasa 6 hari setelah Lebaran.
Ibadah tersebut dikenal dengan sebutan Puasa Syawal.
Baca juga: Ibadah Sunah setelah Lebaran, Ini Sederet Manfaat Menjalankan Puasa Syawal 6 Hari
Baca juga: 5 Amalan Sunah yang Baik Dilakukan saat Bulan Syawal, Berlimpah Pahala, termasuk Menikah

Dengan melakukan ibadah ini, disebut bahwa pahala yang didapat akan setara dengan berpuasa setahun penuh.
Lantas, bolehkah puasa 6 hari di bulan Syawal dikerjakan tidak berurutan atau selang-seling harinya?
Dikutip dari video yang diunggah kanal YouTube Tribunnews.com pada 2020, ustaz dari Pesantren Bina Insan Mulia, Ferry Muhammadsyah Siregar, memberikan tausiah mengenai puasa Syawal.
Ia menerangkan bahwa sebagian ulama menganjurkan puasa Syawal selama enam hari dilakukan secara berturut-turut.
Kendati demikian, dibolehkan juga puasa dilakukan secara berselang-seling.
"Misalnya kalau agak berat melaksanakan berturut-turut, boleh melaksanakan tidak berturut-turut," jelasnya.
"Barangkali di minggu pertama bulan Syawal puasa pada Senin dan Kamis, kemudian di minggu kedua di hari Senin dan Kamis lagi," imbuh Ust. Ferry.
Puasa Syawal, tambah Ferry, juga dibolehkan untuk digabung sekaligus dengan puasa Senin Kamis.