Breaking News:

Sejarah Hari Pendidikan Nasional Diperingati Setiap 2 Mei dan Makna Semboyan Tut Wuri Handayani

Sejarah Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei, serta makna semboyan tut wuri handayani yang digaungkan Ki Hajar Dewantara.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
Kemdikbud
Logo Kemdikbud, sejarah Hari Pendidikan Nasional diperingati 2 Mei. 

Semasa hidup, Ki Hajar Dewantara dikenal akan keberaniannya menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada era kolonial.

Pada masa itu, hanya anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Pada tahun 1957, Ki Hadjar Dewantara mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada.

Ia juga merupakan Menteri Pengajaran Indonesia pertama.

Ki Hajar Dewantara meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959, pada umur 69 tahun.

Jasadnya dimakamkan di Taman Wijaya Brata.

Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, Ki Hajar Dewantara dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Sukarno.

Hari kelahirannya pun diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Patung Ki Hajar Dewantara di Taman Siswa Yogyakarta.
Patung Ki Hajar Dewantara di Taman Siswa Yogyakarta. (Kemdikbud)

Semboyan Tut Wuri Handayani

Ki Hadjar Dewantara sempat diasingkan di Belanda bersama kedua rekannya, Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.

Ketiga tokoh yang dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai itu diasingkan karena protes dan tulisan pedas terhadap pemerintahan Hindia Belanda.

Pada masa pengasingan di Belanda, banyak pengaruh yang mendasarinya mengembangkan sistem pendidikan.

Ki Hadjar kembali ke Indonesia pada bulan September 1919 dan segera bergabung ke sekolah binaan saudaranya.

Pada 3 Juli 1922, ia mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa.

Perguruan Taman Siswa adalah suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Hari Pendidikan Nasionalsejarah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved