VAKSIN Kanker Serviks HPV Bakal Wajib & Digratiskan Pemerintah, Mulai dari Umur 12 Tahun
Vaksin Kanker Serviks HPV bakal diwajibkan dan digratiskan oleh pemerintah Indonesia, mulai dari umur 12 tahun.
Editor: Dhimas Yanuar
Gaya hidup yang kurang sehat dapat menjadi pemicu meningkatnya jumlah penderita kanker serviks, dikutip dari BPJS Kesehatan.
Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E ,dan asam folat juga dapat menjadi pemicu berkembangnya virus HPV.
Dengan mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat sehingga mampu mengusir virus HPV.
- Tahap Awal
Pada tahap awal kanker serviks sering tidak terdeteksi sama sekali kecuali terjadi infeksi dengan tanda seperti keputihan.
Bisa juga diketahui setelah terjadi pendarahan vagina di luar masa menstruasi, keluhan sakit pendarahan setelah berhubungan intim dan infeksi saluran pada kandung kemih.
- Tahap Lanjut
Pada stadium lanjut mengakibatkan rasa sakit pada panggul, pendarahan, nafsu makan hilang, berat badan menurun, anemia karena pendarahan.
Proses terjadinya kanker serviks membutuhkan waktu yang lama yaitu antara 10 hingga 20 tahun setelah terinfeksi HPV.
Sehingga wajar saja, pada tahap awal perkembangannya, kanker serviks sulit dideteksi.
Untuk itu, perempuan disarankan untuk melakukan papsmear minimal dua tahun sekali dan melalukan tes IVA (inspeksi visual dengan asam asetat).
Upaya Pemerintah
Program nasional pencegahan kanker leher rahim yang sudah dilaksanakan sejak 2016 adalah dengan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA.
Pencegahan kanker leher rahim akan semakin efektif jika dibarengi dengan melakukan upaya proteksi spesifik dengan memberikan vaksin HPV.
Berikut ini informasi seputar Vaksin Kanker Serviks, dikutip dari laman Kemenkes.