Habis Gelap Terbitlah Terang, Peringati Hari Kartini Lewat Kutipan Tulisannya yang Penuh Inspirasi
Peringati Hari Kartini, inilah sederet kutipan dari pejuang hak perempuan yang penuh inspirasi.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Peringati Hari Kartini, inilah sederet kutipan dari pejuang hak perempuan yang penuh inspirasi.
Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini.
Peringatan ini merujuk pada tanggal lahir Raden Ajeng Kartini, dan bertujuan untuk menghargai jasanya menghidupkan emansipasi wanita Indonesia.
Sebagai informasi, Kartini lahir di Mayong, Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879.
Ia dikenal sebagai sosok pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Atas jasanya yang menginspirasi kaum perempuan, Kartini lantas ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Kartini dikenal lantaran ia menulis surat-surat yang berisi keresahannya atas budaya Jawa yang sarat patriarki.
Baca juga: 30 Quotes Peringati Hari Kartini 21 April 2022, Cocok Dijadikan Status Facebook dan WhatsApp
Baca juga: 30 LINK Twibbon Hari Kartini 21 April 2022, Cocok untuk Update Story di WhatsApp hingga Instagram
Surat-surat tersebut lantas dikumpulkan oleh sahabatnya, Rosa Abendanon, istri pejabat masa Hindia Belanda.
Beberapa tulisannya itu kemudian disatukan menjadi buku berjudul 'Door Duisternis Tot Licht' atau 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.
Semangat perempuan untuk menyuarakan haknya atas kesetaraan semestinya tak berhenti pada Kartini saja.
Sederet kutipan dari Kartini barangkali bisa menumbuhkan semangat para kaum perempuan masa kini.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 20 kutipan Kartini yang penuh inspirasi.
Kutipan Kata-Kata Penuh Inspirasi dari Kartini
1. "Apakah gunanya memaksa orang laki-laki menyimpan uang, apabila perempuan yang memegang rumah tangga tiada tahu akan harga uang itu!"
2. "Bermimpilah, bermimpilah, dengan hal yang demikian hatimu merasa berbahagia, mengapatah akan tidak?"
3. "Cita-cita itu ialah memperindah martabat manusia, memuliakannya, mendekatkan pada Kesempurnaan."
4. "Kami yakin, apabila seseorang berani memulai, banyak yang akan mengikuti."
5. "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
6. "Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat atas nama agama?"
7. "Ketidaksetaraan perempuan ini akibat dari dibatasinya akses perempuan untuk memperoleh pengetahuan sehingga perempuan menjadi bodoh."
8. "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."
9. "Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam."
10. "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu."
11. "Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti dua orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti."
12. "Sesungguhnya adat sopan-santun kami orang Jawa amatlah rumit. Adikku harus merangkak bila hendak lalu di hadapanku. Kalau adikku duduk di kursi, saat aku lalu, haruslah segera ia turun duduk di tanah, dengan menundukkan kepala, sampai aku tidak kelihatan lagi. Adik-adikku tidak boleh berkamu dan berengkau kepadaku."
13. "Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak menjadi Kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni."
14. "Dengan menolong diri sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna."
15. "Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang."
16. "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
17. "Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain?"
18. "Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai."
19. "Habis gelap terbitlah terang."
20. "Ia tidak wajib patuh kepada siapapun, siapapun juga, kecuali terhadap suara batinnya, hatinya."
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)