KTT G20 di Indonesia Jadi Sorotan, Putin Rusia Bakal Tetap Diundang, Ditekan Barat, hingga Ukraina
Pertemuan KTT G20 di Indonesia jadi sorotan, Rusia bakal tetap diundang, ditekan Amerika Serikat, Australia, Inggris, hingga Ukraina.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Pertemuan KTT G20 di Indonesia jadi sorotan, Rusia bakal tetap diundang, ditekan Amerika Serikat, Australia, Inggris, hingga Ukraina.
Operasi militer Rusia di Ukraina hingga kini masih berlanjut.
Dan nyatanya hal ini juga berdampak pada hawa politik internasional nantinya di Indonesia.
Amerika Serikat dan sekutunya meminta Indonesia sebagai Presidensi untuk menolak kedatangan Rusia di KTT G20 di Bali pada November mendatang.
Baca juga: SOSOK Pilot Cantik Giulia Schiff, Dipecat Angkatan Udara Italia, Kini Perang Lawan Rusia di Ukraina
Baca juga: Markas Militer Ukraina Dibom Rusia, Polisi Tangkap Pria yang Bocorkan Lokasi Lewat TikTok

Permintaan tersebut imbas dari konflik Rusia yang melakukan invasi pada Ukraina hingga saat ini.
Kendati demikian, Indonesia tetap berpegang teguh mengundang seluruh negara dunia hadir di G20.
Termasuk Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia, dalam rangka membahas ekonomi dunia.
Lantas, apa alasan Indonesia tetap undang Rusia ke G20?
Duta Besar RI sekaligus Stafsus Program Prioritas Kemlu dan Co-Sherpa G20, Dian Triansyah Djani menjelaskan, mengundang semua negara dunia adalah kewajiban Indonesia sebagai Presidensi.
Hal tersebut berlaku tak hanya di G20 saja, tapi juga semua forum organisasi internasional.
"Indonesia dalam mengetuai konferensi, forum,organisasi baik itu dalam PBB, pada saat memimpin dewan keamanan PBB, ASEAN, atau organisasi lainnya, selalu berpegang pada aturan atau rules of procuder presidensi yang berlaku demikian juga pada G20."
"Oleh karena itu memang kewajiban semua presdiensi untuk mengundang semua anggota," kata Dian dalam konferensi persnya yang disiarkan YouTube Kompas TV, Kamis (24/3/2022).
Dian mengingatkan kembali bahwa forum G20 bertujuan untuk membahas upaya pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19.
Terlebih, saat ini, masih banyak negara yang belum sepenuhnya pulih akibat Covid-19.
Ia kembali menegaskan akan tetap mengundang semua negara termasuk Rusia seperti presidensi-presidensi sebelumnya.