AS & Sekutu Sanksi Rusia Karena Mulai Kirim Prajurit & Akui Negara Wilayah Konflik Timur Ukraina
Amerika Serikat dan sekutu jatuhi sanksi pada Rusia karena mulai kirim prajurit ke wilayah konflik di daerah timur Ukraina.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Amerika Serikat dan sekutu jatuhi sanksi pada Rusia karena mulai kirim prajurit ke wilayah konflik di daerah timur Ukraina.
Ukraina, Rusia, dan Amerika Serikat kembali memanas.
Hal ini lantaran adanya laporan bahwa militer Rusia mulai memasuki daerah konflik timur Ukraina, di Donetsk, dan Luhansk.
Baca juga: PERLU Diketahui, Akar Masalah Konflik Ukraina vs Rusia, hingga Ikut Campur Amerika Serikat - NATO
Baca juga: Rusia Tarik Sebagian Pasukan di Perbatasan Ukraina, hingga Isu Perang dari Amerika Serikat

Bahkan beberapa laporan juga menyebut bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin menanggap hal ini sebagai misi perdamaian.
Presiden AS, Joe Biden mengumumkan sanksi pemblokiran penuh terhadap Rusia yang baru saja mengerahkan pasukannya ke bagian timur Ukraina.
Biden mengumumkan saat konferensi pers, Selasa (22/2/2022) malam waktu setempat bahwa sanksi tahap pertama akan berlaku paling cepat Rabu.
"Kami menerapkan sanksi pemblokiran penuh pada dua lembaga keuangan besar Rusia, VEB [sebuah perusahaan pembangunan negara Rusia] dan bank militer mereka [Promsvyazbank]," ujar Biden seperti dilansir Independent.
"Sanksi komprehensif terhadap utang negara Rusia berarti bahwa kami telah memutuskan pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat," tambahnya.
Biden mengatakan ini berarti Rusia tidak dapat lagi mengumpulkan uang dari Barat dan tidak dapat memperdagangkan utang barunya di pasar AS atau pasar Eropa.
Sanksi juga akan dikenakan pada elit Rusia dan anggota keluarga mereka mulai Rabu.
"AS akan terus meningkatkan sanksi jika Rusia terus meningkatkan," Biden memperingatkan.
Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan invasi Rusia ke Ukraina "sudah berlangsung," setelah Kremlin memerintahkan pasukan ke dua wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina.
Pertemuan Biden-Putin Tak akan Terlaksana dalam Waktu Dekat
Kemungkinan pertemuan antara Joe Biden dan Vladimir Putin saat ini bukan pilihan, kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
"Pada titik ini tentu saja tidak ada dalam rencana," ungkap Psaki.