Rusia Tarik Sebagian Pasukan di Perbatasan Ukraina, hingga Isu Perang dari Amerika Serikat
Rusia disebut tarik sebagian pasukan dari perbatasan Ukraina, isu perang masih disebut-sebut Amerika Serikat.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Rusia disebut tarik sebagian pasukan dari perbatasan Ukraina, isu perang masih disebut-sebut Amerika Serikat.
Berbulan-bulan Eropa menuai panas di antara perbatasan Ukraina dan Rusia.
Dan sepertinya Rusia disebut mulai mengendorkan para tentaranya dari perbatasan, meski pada tahun 2014 lalu sempat meng-aneksasi daerah Crimea.
Bahkan Amerika Serikat juga sempat mengumumkan bahwa Rusia bisa saja menginvansi perbatasan Ukraina dalam waktu dekat.
Baca juga: PELAJARAN Buat Indonesia! Ganasnya Covid-19 Gelombang Ke-3 Rusia, 17 Ribu Meninggal, Ini Cerobohnya
Baca juga: Kisah Anak-anak dalam Perang Dunia I, dari Girls Guide hingga Pasukan Pengintai di Rusia
Namun kini Rusia mengumumkan bahwa sebagian pasukannya akan ditarik ke pangkalan militer setelah menyelesaikan latihan gabungan dengan Belarusia di perbatasan Ukraina.
Tetapi pihak terkait menegaskan bahwa latihan besar lainnya akan tetap berlanjut.
Dilansir CNN, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan dari distrik militer Selatan dan Barat telah mulai kembali ke markas mereka.
Pengumuman tersebut tidak merinci di mana markas pasukan tersebut dan berapa banyak pasukan yang kembali.
Menurut perkiraan AS, Rusia menempatkan lebih dari 130.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina beberapa pekan terkahir.

Peningkatan aktivitas militer di perbatasan Ukraina telah memancing kekhawatiran para pejabat dan intelijen Barat.
Ukraina pun was-was jika invasi Rusia terjadi kapan saja.
"Unit-unit distrik militer Selatan dan Barat, setelah menyelesaikan tugas hari ini mereka akan mulai pindah ke garnisun militer mereka," kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook.
Konashenkov menambahkan, bagaimanapun, latihan skala besar terus berlanjut.
Konashenkov mengatakan serangkaian latihan angkatan laut, yang melibatkan kapal permukaan, kapal selam dan penerbangan angkatan laut, sedang berlangsung baik di "daerah penting secara operasional di lautan dunia" dan di perairan yang berdekatan dengan wilayah Rusia.
"Latihan berlanjut dengan formasi dan unit militer di tempat pelatihan lain di wilayah Federasi Rusia," katanya.