Bongkar Rekaman CCTV, Pihak Jonathan Frizzy Tegaskan Bukti Kekerasan Dhena Devanka Bukan Editan
Sebastian Karamoy selaku kuasa hukum Jonathan Frizzy membantah jika bukti kekerasan yang dilakukan Dhena Devanka editan, beber rekaman CCTV asli.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Sebastian Karamoy selaku kuasa hukum Jonathan Frizzy membantah jika bukti kekerasan yang dilakukan Dhena Devanka editan, beber rekaman CCTV asli.
Konflik rumah tangga antara Jonathan Frizzy dan Dhena Devanka kian memanas.
Pria yang akrab disapa Ijonk itu mengaku hubungan dengan sang istri sudah tidak terjalin harmonis sejak lama.
Dia mengatakan rumah tangga sudah tak harmonis sejak 2018, sebelum mereka menghadapi proses cerai dan saling lapor atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sementara itu pada baru-baru ini, Ijonk yang ditemani tim kuasa hukumnya menggelar jumpa pers.
Dalam kesempatan itu, kuasa hukum Ijonk yakni Sebastian Karamoy, membongkar kekerasan yang dilakukan Dhena Devanka pada kliennya.
Baca juga: Jonathan Frizzy Ngaku Alami KDRT, Dhena Devanka Minta Bukti Visum, Singgung Soal Playing Victim
Baca juga: Ketakutan Benny Simanjuntak Soal Hubungan Ijonk-Dhena Devanka, Sang Ponakan Akan Mati Jika Tak Cerai

Dia bahkan memperlihatkan rekaman CCTV yang menunjukkan saat Dhena menyerang dan menendang perut Ijonk.
Hal itu dilakukan oleh pihak Ijonk karena merasa kecewa bukti kekerasan yang beredar beberapa waktu lalu justru disebut editan oleh tim kuasa hukum Dhena Devanka.
Padahal Dhena Devanka sendiri mengaku bahwa bukti rekaman yang beredar itu terjadi pada tahun 2019.
"Terjadi 2019 kan sudah diakui oleh DAD (Dhena Aldhalia Devanka), artinya klien kami rumah tangganya sudah tidak harmonis dari 2019 dan sebelumnya juga," ujar kuasa hukum Ijonk, Sebastian Karamoy dikutip Tribun Style dari kanal YouTube Star Story, Rabu, 6 Oktober 2021.
"Bahkan beliau ini sudah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga sudah lama, artinya ini kegiatan yang berulang, di 2021 kita juga ada bukti visum," sambungnya.
Sebastian Karamoy justru mengaku heran dengan bantahan Dhena Devanka dan pengacaranya yang tidak sinkron.
"Dinyatakan juga narasinya (bukti kekerasan) katanya editan, kita bingung ada inkonsistensi," beber Sebastian Karamoy.
"Karena dari kliennya sendiri menyatakan itu terjadi di 2019, tapi kata lawyernya itu editan," sambungnya.

Sebastian Karamoy kemudian mempertanyakan dasar tudingan dari kuasa hukum pihak Dhena Devanka.