Berita Terpopuler
POPULER Disebut Propaganda Malaysia, Akun Resmi Upin Ipin Respon Tegas Pernyataan Ketua KPI
Tak mau disebut propaganda Malaysia, akun resmi Upin Ipin semprot balik ketua KPI, 'Niat Kami Baik'.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Delta Lidina Putri
Penulis: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Tak mau disebut propaganda Malaysia, akun resmi Upin Ipin semprot balik ketua KPI, 'Niat Kami Baik'.
Berbagai kontroversi masih menyelimuti KPI atau Komisi Penyiaran Indonesia.
Dari kasus Saipul Jamil, hingga perundungan yang terjadi di dalamnya pun menjadi bahan pembicaraan banyak orang.
Di antara kasus-kasus tersebut, kali ini KPI menyinggung kartun populer dari negara tetangga Malaysia yaitu Upin Ipin.
Agung Suprio, sebagai Ketua KPI menilai, tayangan animasi Upin Ipin sebagai propaganda karena mempromosikan Malaysia.
Baca juga: Kecewa Lihat Kelakuan Ketua KPI, Robby Purba Siap Kembalikan Honornya saat Nge-MC: Kurang Nyaman
Baca juga: Niat Hati Ingin Membela KPI, Bintang Emon Rela Cari Bukti Prestasinya di Google: Nggak Ada!

Hal ini ia simpulkan karena melihat pemerintah Malaysia ikut mendanai pembuatan animasi-animasi di sana, termasuk Upin Ipin.
“Pemerintah Malaysia ikut memberikan pendanaan terhadap proyek animasi ini,” ujar Agung dilansir dari Kompas TV, Jumat (11/9/2021).
“Industri animasi itu berkembang pesat di Malaysia karena dorongan dari pemerintah Malaysia."
"Misalnya, di Malaysia itu ada kebijakan yang mewajibkan animasi lokal tayang di tv mereka,” imbuh Agung.
Menurut Agung, Upin Ipin berhasil memberi gambaran kehidupan di Malaysia, sehingga menarik bagi orang di luar negeri.
“Upin Ipin itu diekspor ke mancanegara, termasuk Indonesia supaya kemudian masyarakat di luar Malaysia lebih mengenal mereka sebagai negara multikultural, rukun, akur,” jelas Agung.
Ia pun membantah bahwa pemilihan kata propaganda salah karena beranggapan kata itu tidak berkonotasi buruk.
“Tidak ada yang salah, propaganda itu positif. Propaganda itu dalam konteks marketing dan humas dari pihak Malaysia,” kata Agung.
“Bukan propaganda dalam pengertian psywar atau apapun. Tetapi, dia menunjukkan bahwa ini adalah Malaysia. Anda bisa melihat Malaysia dari Upin dan Ipin,” lanjutnya.