Niat Hati Ingin 'Membela' KPI, Bintang Emon Rela Cari Bukti Prestasinya di Google: Nggak Ada!
Komika Bintang Emon menyoroti polemik yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia dengan gaya jenakanya.
Penulis: Tsania Fadhillah
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Reporter: Tsania Fadhillah
TRIBUNSTYLE.COM - Komika Bintang Emon menyoroti polemik yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia dengan gaya jenakanya.
Polemik yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai saat ini masih menjadi sorotan.
Mulai dari kasus pelecehan yang dilakukan beberapa oknum karyawan KPI, dan masalah Saipul Jamil, membuat nama KPI makin menjadi bulan-bulanan masyarakat.
Komika Bintang Emon pun turut menyoroti apa yang terjadi di dalam KPI saat ini.
Seperti biasa, Bintang Emon menyampaikan sindiran dengan ciri khasnya.
Hal itu disampaikan Bintang Emon lewat unggahan Instagram pribadinya, Jumat 10 September 2021.
Baca juga: Ikut Soroti Penjemputan Paksa dr Richard Lee, Bintang Emon Singgung UU ITE: Prosedurnya Kocak
Baca juga: Ngawur dr Tirta Sentil KPI, Tak Setuju Saipul Jamil Muncul di TV Untuk Edukasi Bahaya Predator

Bintang mengaku tak mau berkomentar jahat terhadap KPI dan malah ingin mencari prestasi dari Komisi Penyiaran Indonesia ini.
"Gue nggak mau komentar jahat soal KPI, gue pengen bela KPI," tutur Bintang Emon dikutip TribunStyle Sabtu 11 September 2021.
Komika itu lantas mencari bukti prestasi KPI di Google.
Namun, ia justru tak mendapati hasil apapun.
"Akhirnya gue cari lah prestasinya di Google, nggak ada ha-ha-ha," ungkapnya seraya tertawa puas.
Bintang merasa janggal lantaran Google biasanya menjadi salah satu tempat untuk mencari informasi.
"Google jendela dunia.
Lu nyari apa aja di situ ada. Lu nyari kabar Ciripa sekarang, Ciripa asistennya Uya Kuya tuh yang meganging orang dihipnotis, ada, prestasi kan," katanya.
Meski kebingungan tak mendapat hasil apa pun, Bintang Emon berusaha meyakinkan lagi.
"Mungkin Google males upload soal prestasi, gue coba cari yang lain," imbuhnya.

Ia lantas mencari prestasi dari Karang Taruna Jatibening dan mendapati hasil yang diinginkan dan justru KPI tidak memiliki prestasi apa pun yang ditampilkan Google.
"Prestasi Karang Taruna Jatibening, ada prestasinya, ha-ha-ha, KPI nol," ungkap Bintang Emon.
"Mungkin ada cuma nggak diupload aja, mungkin nggak mau riya," lanjutnya.
Kemudian, Bintang Emon menyoroti informasi aneh tentang alasan karakter Squidward di Spongebob yang tak menggunakan celana.
Terkejut bukan main karena informasi aneh itu justru ada di Google tak seperti prestasi KPI.
Ia juga menyinggung tentang kasus pelecehan yang sedang terjadi di dalam KPI.
"Kalo dia (Squidward) di komisi bla bla bla bijinya dicoret, mau ngelaporin dilaporin balik pake UU ITE," sindir Bintang.
Di akhir video, Bintang kembali menyindir dengan menyensor logo KPI.
Baca juga: Mengira Jerinx SID Salah Paham saat Dirinya Sarkas Diendorse Covid-19, Bintang Emon Klarifikasi
Baca juga: KPI Izinkan Saipul Jamil Tampil di TV dengan Syarat, Protes Melayang: Tidak Didasari Logika Moral

"Tapi kita harus hormati, karena nggak mudah jadi media yang mengawasi penyiaran,
Hal-hal perusak moral bangsa harus disensor, kayak begini," tutur Bintang sembari menayangkan logo KPI yang diblur.
dr Tirta Sentil KPI
Sementara itu, dr Tirta juga turut melayangkan kritikannya ke KPI.
Hal itu berkaitan dengan keputusan KPI yang mengizinkan Saipul Jamil tampil di layar kaya.
Baca juga: BELA Saipul Jamil, Hotman Paris Nilai Surat dari KPI Tak Tegas, Minta Komnas HAM Turun Tangan

Melalui unggahan di Instagramnya, dokter Tirta mulanya mengunggah sebuah artikel tentang keputusan KPI Pusat ini, dr. Tirta melayangkan kritiknya.
Pria yang akrab dengan Deddy Corbuzier itu menyampaikan ketidaksetujuannya dengan ide tersebut.
“Sebagai seorang bapak dua anak, saya tidak setuju, seseorang yang dipenjara karena pencabulan di bawah umur dan setelah bebas dijadikan agen edukasi bahaya ‘pencabulan anak dibawah umur’" ujar dokter Tirta dikutip Tribun Style, Sabtu, 11 September 2021.
Pria penggemar Liverpool itu menyebut bahwasanya keputusan dari KPI itu merupakan hal yang tak wajar dan terkesan 'ngawur'.
"Itu ide yang sangat luar biasa ngawur,” tegas dokter Tirta dalam unggahannya.
Lebih lanjut, dokter Tirta menyarankan sang ketua KPI, yakni Agung Suprio agar lebih fokus dengan kasus dugaan pelecehan yang belum lama ini viral di jagat maya daripada membuat klarifikasi,
Seperti diketahui belakangan ini sempat viral cerita seorang pegawai di kantor KPI Pusat yang mengaku menjadi korban pelecehan beberapa oknum pekerja seniornya di KPI.
“Daripada sibuk klarifikasi pribadi, dan malah blunder sana sini, lebh baik anda @agung_suprio mengurus @kpipusat dan investigasi mengenai kasus yg terjadi di dalam lembaga anda.
Buat pansus di dalam lembaga yang anda pimpin,” paparnya.
Kasus ini lah yang dokter Tirta ingin agar KPI mengusut dengan tuntas.
“Jika tidak terbukti, baru klarifikasi. Jika terbukti salah, proses secara hukum,” sambungnya.

Dokter Tirta lantas menyinggung soal penampilan gagah ketua KPI Pusat ini saat muncul di podcast milik Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu.
“Bahasan anda di podcast, itu sok iye banget kan.
Jadi kami menunggu anda. Apakah gagah di podcast doang, atau gagah berani beneran,” tandasnya.
Sontak, unggahan dari dokter Tirta ini menuai reaksi beragam dari warganet.
Tak sedikit dari mereka mengaku setuju dengan kritikan dari dokter Tirta ini.
Bahkan ada pula warganet yang lebih setuju ketua KPI Pusat untuk mundur dari jabatannya.
"Susah banget mundur sih, apa adem bener kantor KPI ya?" ujar salah satu warganet.
"Suarakan terus dok, kita setuju," sambung warganet lain.
"Sungguh edukasi yang super ngawur," timpal warganet lainnya.
(TribunStyle.com/Tsania/Jonisetiawan)