Mengenang 17 Tahun Meninggalnya Aktivis Munir Said Thalib, Begini Sosoknya di Mata Gus Dur
Sosok Munir Said Thalib sebagai aktivis di mata Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Suli Hanna
Reporter: Gigih Panggayuh
TRIBUNSTYLE.COM - Sosok Munir Said Thalib sebagai aktivis di mata Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Ada peristiwa yang patut diperingati pada 7 September.
Hari ini, 17 tahun yang lalu, aktivis Munir Said Thalib meninggal karena diracun di udara.
Aktivis pembela hak asasi itu dinyatakan meninggal pada empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania, 7 September 2004.
Munir Said Thalib meninggal di pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 974.
Kala itu, ia sedang dalam perjalanan ke Amsterdam, Belanda, untuk melanjutkan pendidikan.
Baca juga: Peristiwa 7 September, Munir Said Thalib Meninggal Tepat pada Hari Ulang Tahun Gus Dur
Baca juga: Detik-detik Meninggalnya Munir Said Thalib, Diracun di Pesawat hingga Tewas di Atas Tanah Rumania
Munir dikenal sebagai aktivis HAM dan anggota dewan KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
Kala itu, Munir teguh membela para aktivis korban penculikan Tim Mawar dan Koppasus.

Munir meninggal dunia tepat pada tanggal Gus Dur merayakan hari ulang tahunnya yang ke-64 tahun.
Beberapa bulan sebelumnya, rupanya mereka sempat bertemu dalam satu forum.
Melansir laman Gusdur.net, Munir sempat berada dalam satu forum bersama Gus Dur pada 27 April 2004.
Gus Dur pernah memberi komentar soal sosok Munir Said Thalib.
Menurutnya, sosok aktivis HAM itu sangat tulus dalam menolong orang.
“Terus terang, di antara para pejuang HAM, dia yang paling terkemuka.
Dia tidak tergoda kemewahan hidup dan sebagainya.
Yang dia lakukan hanya menolong orang,” ungkap Gus Dur, dikutip dari Gusdur.net.

Sekilas Sosok Munir Said Thalib
Lahir di Malang pada 8 Desember 1965, Munir dikenal sebagai aktivis HAM.
Bersama KontraS, ia berjuang demi orang-orang hilang yang diculik.
Munir serius dalam bidang hukum dengan cara melakukan pembelaan-pembelaan terhadap sejumlah kasus, terutama terhadap kaum tertindas.
Salah satu kasus besar yang pernah dia tangani, yakni kasus Marsinah (seorang aktivis buruh).
Marsinah dibunuh secara keji oleh beberapa oknum militer pada tahun 1994.
Sikap berani dan sigapnya dalam menentang ketidakadilan oleh beberapa pihak pada masa pemerintahan Orde Baru, membuat Munir tak disukai oleh penguasa.
Hal itu membuatnya sering mendapat ancaman dari berbagai pihak.
Munir tewas akibat diracun di pesawat saat dirinya berangkat ke Amsterdam, Belanda, untuk melanjutkan pendidikan.

Ia dinyatakan meninggal empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania pada 7 September 2004.
Kematian Munir dan sosok pelakunya menyimpan misteri hingga belasan tahun.
Meski beberapa nama telah diproses hukum, banyak pihak yang menilai tak ada kesungguhan dalam penyelesaian kasus.
Pollycarpus Budihari Priyanto, salah satu pilot, menjadi terdakwa dan terpidana dalam kasus Munir.
Namun, ia bebas murni pada 29 Agustus 2018, setelah memperoleh bebas bersyarat pada 2014.
Pada 17 Oktober 2020, Pollycarpus meninggal akibat terpapar Covid-19.
Hingga kini, jasa Munir sebagai aktivis HAM masih dikenang dan keadilan tentang pembunuhannya masih terus diperjuangkan.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca artikel terkait Munir Said Thalib lainnya di sini