Pelajaran Sekolah
WASPADAI 5 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan, Gejala hingga Dampak Pada Kesehatan Manusia
Keracunan makanan memberikan gejala yang bervariasi seperti muntah, mual, kram perut, diare, demam, hilang selera makan, hingga tubuh lemah.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan karena mengonsumsi makanan basi ataupun makanan yang terkontaminasi bahan kimia, mikroorganisme, dan bakteri.
Keracunan makanan memberikan gejala yang bervariasi seperti muntah, mual, kram perut, diare, demam, hilang selera makan, hingga tubuh lemah.
Selain gejala tersebut, keracunan makanan jua dapat menyebabkan kondisi fatal seperti kematian.
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, diperkirakan setiap tahun ada sekitar 48 juta orang (1 dari 66 orang) jatuh sakit karena keracunan makanan, 128.000 dirawat di rumah sakit, dan 3.000 lainnya meninggal dunia.
Beberapa jenis makanan ini merupakan tempat efektif berkembangbiaknya bakteri penyebab keracunan makanan, seperti daging merah, daging dan telur unggas, sayuran atau buah-buahan, seafood, serta susu non-pasteurisasi.
Baca juga: BEREDAR Kabar Pakai Masker Terlalu Lama Bakal Keracunan Karbon Dioksida, Benarkah?
Baca juga: AWAS Ini 7 Hewan Paling Beracun di Dunia: Ubur-ubur, Siput hingga Kadal, Pahami Ciri-cirinya
Bakteri penyebab keracunan
Kontaminasi makanan dapat disebabkan oleh bakteri penyebab keracunan makanan. Berikut penjelasannya:
- Salmonella
Salmonella adalah bekteri penyebab keracunan yang umumnya ditemukan pada daging dan telur setengah matang, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan yang terkontaminasi akibat diolah tanpa mencuci tangan, dibawa oleh reptil dan burung, ataupun tempat dengan sanitasi yang buruk.
Keracunan makanan akibat Salmonella bergantung pada kekebalan tubuh. Gejala bisa timbul dalam waktu cepat yaitu sekitar delapan jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Dilansir dari Healthline, gejala keracunan Salmonella dapat berupa sakit perut, kram, nyeri, panas dingin, demam, nyeri otot, mual, muntah, tinja berdarah, dan diare. Diare akibat Salmonella bisa menyebabkan dehidrasi akut yang mematikan bagi anak-anak juga bayi.
- Clostridium perfringens
Clostridium perfringens adalah bakteri yang banyak terdapat di tanah, terutama yang terkontaminasi dengan kotoran manusia dan hewan.
Clostridium perfringens menginfeksi hewan, dan jika daging tidak dimasak ataupun dengan benar maka akan menyebabkan keracunan.
Berdasarkan situs University of Michigan Health, gejala keracunan Clostridium perfringens adalah kram perut yang ntens dan diare berair yang muncul sekitar rnam hingga 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
- Campylobacter
Dilansir dari World Health Organization, Campylobacter adalah 1 dari 4 penyebab utama global penyakit diare dan dianggap sebagai penyebab gastroenteritis manusia yang paling umum di dunia.
Keracunan makanan akibat bakteri Campylobacter biasanya terjadi pada makanan yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, dan air yang terkontaminasi.