Breaking News:

Berita Terpopuler

POPULER Curi perhatian, Ternyata WHO Resmi Terbitkan Vaksin Covid-19 Nusantara di Jurnal Uji Klinis

Dicibir hingga hampir dilupakan, WHO resmi terbitkan vaksin Nusantara di Jurnal Uji Klinis.

Kolase TribunStyle/freepik/tribunnews
WHO terbitkan Vaksin Nusantara di jurnal uji klinis 

- Untuk orang dengan kemampuan reproduksi, kontrasepsi yang memadai dan tidak sedang hamil.

Subyek yang disuntikkan kemudian ditanya secara khusus tentang reaksi injeksi lokal dan gejala-gejala yang mirip flu sistemik (demam, menggigil, nyeri otot, nyeri sendi) selama 7 hari setelah injeksi. 

Sementara, kejadian-kejadian buruk (AE) dikumpulkan selama 28 hari setelah injeksi.

Ulasan mengenai jurnal vaksin Nusantara tersebut dapat diakses di laman Clinical Trials atau klik DI SINI.

Terlepas dari itu, sebelumnya, epidemiolog Pandu Riono meminta masyarakat untuk melupakan vaksin Nusantara lantaran tidak adanya jejak riset ilmiah.

"Lupakan vaksin nusantara yang banyak kebohongan dan tidak menempuh jejak riset ilmiah," tulis Pandu Riono melalui akun Twitter @drpriono1, Sabtu (28/8/2021).

Sementara, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid menegaskan bahwa vaksin Nusantara tidak dapat dikomersialkan lantaran autologus atau bersifat individual.

"Sel dendritik bersifat autologus artinya dari materi yang digunakan dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri, sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain. Jadi, produknya hanya bisa dipergunakan untuk diri pasien sendiri," tegas Nadia dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (28/8/2021).

--

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, saat ini lembaganya sedang mengupayakan proses registrasi untuk mendapatakan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap empat jenis vaksin Covid-19.

"Pertama adalah Cansino, lalu Johnson and Johnson, Covavax dan Covaxin.

Ini adalah 4 jenis vaksin yang sedang dalam proses (mendapat EUA) juga," ujar Penny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: VAKSIN Booster Covid-19 untuk Masyarakat Umum Disebut Mulai Tahun Depan, Bakal Dibebankan Biaya

Baca juga: SEGUDANG Manfaat Vaksin Covid-19 Untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Termasuk Melindungi Bayi

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito memberikan keterangan pers di Kantor BPOM, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020). Vaksin covid-19 yang ditargetkan Desember tertunda dan bakal mundur pada Januari 2021. Di Indonesia sendiri, pengadaan vaksin covid-19 akan didatangkan dari CanSino Biologics Inc, Sinovac Biotech Ltd, dan Sinopharm (G42), tiga perusahaan China. Tiga vaksin Covid-19 tersebut direncanakan akan tiba pada akhir tahun ini.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito memberikan keterangan pers di Kantor BPOM, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020). Vaksin covid-19 yang ditargetkan Desember tertunda dan bakal mundur pada Januari 2021. Di Indonesia sendiri, pengadaan vaksin covid-19 akan didatangkan dari CanSino Biologics Inc, Sinovac Biotech Ltd, dan Sinopharm (G42), tiga perusahaan China. Tiga vaksin Covid-19 tersebut direncanakan akan tiba pada akhir tahun ini. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Penny menyebut masih diperlukan sejumlah data untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap empat jenis vaksin tersebut.

"Masih membutuhkan beberapa data untuk bisa keluar EUA-nya," kata Penny.

Sejak Januari hingga Agustus 2021 tercatat ada 7 jenis vaksin Covid-19 di Indonesia yang telah mendapat EUA dari BPOM.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Tags:
WHOVaksin NusantaraCovid-19Universitas IndonesiaTerawan Agus Putranto
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved