MENGENANG Charlie Watts, Drummer The Rolling Stones yang Meninggal pada Usia 80 Tahun
Inilah profil Charlie Watts, drummer The Rolling Stones yang meninggal di usia 80 tahun.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
Reporter: Gigih Panggayuh
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah profil Charlie Watts, drummer The Rolling Stones yang meninggal di usia 80 tahun.
Dunia rock n roll berduka, penjaga irama band legendaris The Rolling Stones meninggal pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Charlie Watts mengembuskan napas terakhirnya pada usia 80 tahun.
Mendiang diketahui meninggal di sebuah rumah sakit di London, Inggris.
Kabar duka itu disampaikan melalui akun media sosial The Rolling Stones.
"Dengan kesedihan yang mendalam kami mengumumkan berpulangnya Charlie Watts yang kami sayangi," tulis pernyataan dari band tersebut.
Baca juga: Profil Elly Kasim, Biodata dan Perjalanan Karier Penyanyi Minang Legendaris yang Meninggal Dunia
Baca juga: PROFIL & Kisah Hidup Charlie Watts, 50 Tahun Bersama Rolling Stones & Menjadi Legenda Rock n Roll

Charlie merupakan suami, ayah, dan kakek yang disayangi serta anggota The Rolling Stones, salah satu drummer terhebat di generasinya.
"Kami dengan hormat meminta agar privasi keluarga, anggota band, dan teman dekatnya dihormati di masa sulit ini," imbuh pihak The Rolling Stones.
Beberapa pekan sebelum kabar ini datang, The Rolling Stones mengumumkan Charlie Watts tidak akan mengikuti tur Amerika Serikat.
Penyebabnya adalah ia masih dalam proses pemulihan dari prosedur medis yang tak dijelaskan secara spesifik.
Sebagai informasi, Charlie sempat menjalani perawatan kanker tenggorokan pada 2004.
Charlie Watts sendiri bergabung dengan band The Rolling Stones sejak 1963.
Mari mengenal lebih dekat sosoknya sebagai penggebuk drum band yang legendaris itu.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah profil singkat Charlie Watts.

Profil Charlie Watts The Rolling Stones
Diketahui Charlie Watts lahir pada 1941, ketika bom Hitler masih berjatuhan di London, Inggris.
Ia dibesarkan di pinggiran London barat, Wembley.
Sejak muda, ia telah menyukai alat musik drum.
Meski dirinya dikenal sebagai bintang rock n roll, cinta sejati Charlie adalah pada musik jazz.
Penggebuk drum ini bergabung dengan The Rolling Stones pada 1963.
Ayunannya dipengaruhi musik jazz, membuat lagu-lagu Stones semakin berwarna.
Di dalam dan luar panggung, Charlie Watts adalah sosok pendiam.
Ia seperti membiarkan anggota band lainnya menjadi pusat perhatian.
Sampai akhir hayatnya, Charlie Watts menjadi bagian dari empat anggota lama The Rolling Stones, bersama Mick Jagger (vokal), Keith Richards (gitaris), dan Ronnie Wood (bassis).

Sempat Didiagnosis Kanker Tenggorokan
Pada 2004, Charlie Watts didiagnosis menderita kanker tenggorokan.
Namun, menurut kabar beredar, ia telah sembuh total.
Beberapa pekan sebelum ia meninggal, The Rolling Stones sempat mengumumkan akan menjalankan tur Amerika Serikat.
Pada tur itu, disebutkan bahwa Charlie tak bisa ikut serta.
Hal itu lantaran masalah medis yang tak disebutkan secara spesifik.
Terakhir ia tur bersama The Rolling Stones yakni pada 2018, tur Eropa bertajuk No Filter.

Kecintaan terhadap Setelan Jas
Selain sebagai drummer legendaris, Watts juga dikenal dengan gaya berbusananya yang selalu tampak rapi.
Ia sering mengenakan setelan jas pada beberapa kesempatan.
Vogue menyebutnya sebagai 'sartorialist terbaik di dunia rock n' roll'.
Vanity Fair bahkan memasukannya ke dalam daftar hall of fame Figur Berpakaian Terbaik Internasional.
Melansir Kompas.com, Charlie Watts disebut memiliki lebih dari 200 setelan jas di rumahnya, di London.
Obsesinya dengan setelan rapi tersebut sangat dipengaruhi oleh musik kesukaannya, jazz.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca artikel terkait profil tokoh lainnya di sini