Breaking News:

Trending Hari Ini

Mulai Hari Ini Sudah Diberikan untuk Warga Jakarta, Simak Syarat-syarat Penerima Vaksin Pfizer Baru

Diberikan untuk Warga DKI Mulai Hari Ini, Simak Syarat Penerima Vaksin Pfizer!

Editor: Dhimas Yanuar
JUSTIN TALLIS / AFP
Vaksin corona Covid-19 Pfizer. 

TRIBUNSTYLE.COM - Pemerintah Indonesia kembali menambahkan daftar merek vaksin Covid-19 untuk masyarakat umum.

Kali ini, warga DKI sudah diperbolehkan mendapat suntikan vaksin Pfizer.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI, vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY yang sudah tiba di Indonesia akan diperuntukan bagi masyarakat umum.

Baca juga: Anies Baswedan Minta Warga Segera Vaksin Covid-19 Supaya Bisa Ramaikan Masjid Kembali

Baca juga: KABAR BAIK Vaksin Pfizer Datang 1,5 Juta Dosis, Prioritas untuk Ibu Hamil, Ini Syarat & Ketentuannya

Petugas medis saat menunjukkan vaksin AstraZaneca yang digunakan untuk dosis kedua bagi warga di sentra vaksinasi Generali di kawasan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/8/2021). Generali memfasilitasi vaksinasi dosis kedua yang diikuti lebih dari 1000 orang yang merupakan masyarakat rentan seperti lansia, pelayanan publik, pengemudi angkutan umum dan masyarakat umum guna mempercepat herd immunity serta menekan angka positif Covid-19.
Petugas medis saat menunjukkan vaksin AstraZaneca yang digunakan untuk dosis kedua bagi warga di sentra vaksinasi Generali di kawasan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/8/2021). Generali memfasilitasi vaksinasi dosis kedua yang diikuti lebih dari 1000 orang yang merupakan masyarakat rentan seperti lansia, pelayanan publik, pengemudi angkutan umum dan masyarakat umum guna mempercepat herd immunity serta menekan angka positif Covid-19. (Tribunnews/Jeprima)

Diketahui, vaksin Pfizer telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 14 Juli 2021 lalu.

Penyuntikan perdana vaksin Pfizer untuk masyarakat umum dimulai pada Senin (23/8/2021).

Dirangkum dari berbagi sumber, vaksin Pfizer mulai disuntikan di beberapa tempat, seperti Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas Kecamatan Cilandak, Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus, hingga BPSDM Kementerian Kesehatan Hang Jebat.

Pada tahap awal, vaksin ini telah didistribusikan ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi.

Prioritas pemberian ke wilayah Jabodetabek dikarenakan sistem logistik yang kompleks dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya.

Vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan, karena secara spesifikasi vaksin ini harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah antara –90 hingga –60 derajat Celcius.

"Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM.

 

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, adapun beberapa syarat penerima vaksin Pfizer adalah:

1. Ber-KTP DKI Jakarta atau berdomisili di DKI Jakarta

2. Belum pernah mendapat dosis 1 vaksin Covid-19

3. Berusia di atas 18 tahun ke atas

4. Bila memiliki komorbid, membawa surat rekomendasi dokter spesialis yang merawat

5. Tidak berlaku untuk booster atau dosis ketiga.

Bagi warga DKI, pendaftaran vaksin Pfizer dilakukan secara online melalui aplikasi JAKI.

Terlepas dari itu, dalam studi baru tersebut, menemukan bahwa dua dosis suntikan vaksin Pfizer, 88 persen efektif mencegah penyakit simtomatik dari varian Delta.

Selain ampuh lawan varian Delta, dua dosis vaksin mRNA ini ampuh lawan varian Alpha dari Inggris dengan efektifitas mencapai 93,7%. (*)

--

Dipercaya di Eropa Amerika, dan sudah digunakan di Indonesia, ini keunggulan dan efek samping vaksin Covid-19 Pfizer & Moderna.

Indonesia kini sedang mengejar target besar untuk vaksinasi seluruh rakyat.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Jokowi bahakn berencana menaikkan target vaksin covid-19 bisa disuntikkan 5 juta dosis perhari.

Baca juga: Pastikan Vaksin Covid-19 Bekerja dengan Baik, Hindari Konsumsi Minuman-minuman Ini Selama 3 Hari

Baca juga: Bisa Melalui SMS, Aplikasi, Web, 3 Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Tahap Pertama dan Kedua

Vaksin Pfizer AstraZeneca.
Vaksin Pfizer AstraZeneca. (AFP-JIJI)

Berbagai macam merk sudah berusaha dibawa masuk pemerintah ke Indonesia.

Termasuk juga vaksin Covid-19 buatan Moderna dan Pfizer yang banyak digunakan di Eropa dan Amerika Serikat. Apa efek samping vaksin Covid-19 buatan Moderna dan Pfizer?

Dikutip Gridhot dari Kontan, vaksin Moderna dan vaksin Pfizer telah mulai digunakan untuk menanganai atau mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Kedua vaksin Covid-19 ini merupakan contoh vaksin berbasis messenger RNA (mRNA).

Dibandingkan vaksin konvensional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin Covid-19 berbasis mRNA dilaporkan memiliki tingkat efikasi yang tinggi.

Efikasi merupakan tingkat kemanjuran atau kemampuan vaksin dalam memberikan manfaat bagi individu yang divaksinasi.

Vaksin Covid-19 berbasis mRNA pun dianggap memiliki potensi sebagai solusi dalam penyelesaian pandemi corona.

Mengenal lebih lanjut vaksin Covid-19 berbasis mRNA buatan Moderna dan Pfizer

Melansir laman resmi CDC, vaksin Covid-19 berbasis mRNA adalah jenis vaksin baru untuk melindungi tubuh dari penyakit menular.

Sejumlah 60% keuntungan dari artikel Health disalurkan untuk warga terdampak Covid-19.

Untuk memicu respons kekebalan atau antibodi, banyak vaksin memasukan kuman yang dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.

Hal ini tidak berlaku untuk vaksin Covid-19 berbasis mRNA.

Sebaliknya, vaksin Covid-19 berbasis mRNA mengajari sel kita cara membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.

Respon imun yang menghasilkan antibodi itulah yang bisa melindungi kita dari infeksi jika virus yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh.

Petugas medis memberikan vaksin.
Petugas medis memberikan vaksin. (WHO/L. Mackenzie)

Cara kerja vaksin Covid-19 berbasis mRNA

Vaksin Covid-19 berbasis mRNA memberikan instruksi kepada sel-sel kita untuk memproduksi bagian yang tidak berbahaya yang disebut “protein lonjakan” atau spike protein. Spike protein merupakan protein yang ditemukan di permukaan virus penyebab Covid-19.

Berikut adalah cara kerja vaksin Covid-19 berbasis mRNA untuk bisa dipahami:

Pertama, vaksin Covid-19 berbasis mRNA diberikan di otot lengan atas. Setelah instruksi (mRNA) dari vaksin berada di dalam sel otot, sel menggunakannya untuk memproduksi spike protein. Setelah potongan protein dibuat, sel memecah instruksi dan membuangnya.

 

Selanjutnya, sel menampilkan potongan protein di permukaannya. Sistem kekebalan tubuh kita mengenali bahwa protein tidak seharusnya ada di sana dan mulai membangun respons kekebalan dan membuat antibodi, seperti yang terjadi pada infeksi alami terhadap Covid-19.

Pada akhir proses, tubuh kita telah belajar bagaimana melindungi dari infeksi di masa depan. Manfaat vaksin mRNA, seperti semua vaksin, adalah orang-orang yang divaksinasi mendapatkan perlindungan ini tanpa harus mengambil risiko konsekuensi serius dari sakit Covid-19

Keamanan vaksin Covid-19 berbasis mRNA

Dilansir dari Medical News Today, RNA adalah molekul yang terkenal rapuh. Mengirimkan mRNA dengan sukses ke sel-sel di dalam tubuh kita dan memastikan bahwa enzim di dalam sel kita tidak terdegradasi adalah tantangan utama dalam pengembangan vaksin.

Modifikasi kimia selama proses pembuatan dapat secara signifikan meningkatkan stabilitas vaksin mRNA. Enkapsulasi mRNA dalam nanopartikel lipid adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa vaksin berhasil memasuki sel dan mengirimkan mRNA ke dalam sitoplasma. mRNA tidak bertahan lama di sel kita.

Setelah melewati instruksinya ke mesin pembuat protein di sel kita, enzim yang disebut ribonuklease (RNases) menurunkan mRNA. Tidak mungkin bagi mRNA untuk pindah ke inti sel karena tidak memiliki sinyal yang memungkinkannya memasuki kompartemen ini.

Ini berarti bahwa RNA tidak dapat berintegrasi ke dalam DNA sel yang divaksinasi. Tidak ada risiko perubahan genetik jangka panjang dengan vaksin mRNA.

Efek samping vaksin Covid-19 berbasis mRNA buatan Moderna dan Pfizer

Vaksin Covid-19 berbasis mRNA oleh Pfizer dan Moderna telah menjalani uji keamanan dalam uji klinis pada manusia.

Di AS, Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 berbasis mRNA buatan Pfizer setelah meninjau data keamanan dari lebih dari 37.000 peserta uji coba.

Dalam laman resminya, FDA melaporkan efek samping yang paling sering dilaporkan terkait penggunaan vaksin Covid-19 mRNA Pfizer, yang biasanya berlangsung beberapa hari, di antaranya yakni:

- Rasa sakit di tempat suntikan

- Kelelahan

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Kedinginan

- Nyeri sendi

- Demam

Sebagai catatan, lebih banyak orang mengalami efek samping ini setelah dosis kedua daripada setelah dosis pertama.

Jadi penting bagi penyedia dan penerima vaksinasi untuk dapat mengantisipasi bahwa mungkin ada beberapa efek samping setelah pemberian vaksin mRNA, terlebih setelah dosis kedua. Meski bisa menimbulkan efek samping, vaksinasi kiranya tetap perlu dijangkau karena menawarkan kemanfaatan lebih banyak.

Itulah sekilas pengertian serta efek samping vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat Moderna dan Pfizer.

Jangan ragu lagi untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 demi meningkatkan imunitas terhadap virus corona.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul: Jadi Andalan Eropa dan Amerika Serikat, Vaksin Covid-19 Buatan Moderna dan Pfizer Kini Juga Disuntikkan ke Rakyat Indonesia, Ini Efek Sampingnya Setelah Penyuntikan

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul: Diberikan untuk Warga DKI Mulai Hari Ini, Simak Syarat Penerima Vaksin Pfizer!
 

Tags:
PfizervaksinJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved