Tokoh Viral Hari Ini
Mengenang Baden Powell Sang Bapak Kepanduan Dunia, Tidak Ada Dirinya, Tidak Ada Hari Pramuka
Hari Pramuka, mari mengenang sosok Baden Powell, bapak pandu dunia. Jika tak ada dirinya, mungkin tak ada gerakan kepanduan.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
Reporter: Gigih Panggayuh
TRIBUNSTYLE.COM - Hari Pramuka, mari mengenang sosok Baden Powell, bapak pandu dunia. Jika tak ada dirinya, mungkin tak ada gerakan kepanduan.
Setiap tanggal 14 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Pramuka.
Tahun 2021 ini, Hari Pramuka diperingati untuk yang ke-60 tahun.
Pramuka sendiri adalah singkatan dari Praja Muda Karana.
Diperingatinya hari penting ini bertujuan untuk mengenang hari lahirnya Pramuka pada tahun 1961.
Konon, istilah Pramuka dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX, terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti terdepan dalam perang.
Baca juga: Sejarah Hari Pramuka Diperingati Setiap 14 Agustus, Simak Cikal Bakal Lahirnya Praja Muda Karana
Baca juga: Selamat Hari Pramuka! Simak Sejarah dan Arti Lambang Gerakan Pramuka Indonesia

Namun, kata Pramuka diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana yang berarti 'Jiwa Muda yang Gemar Berkarya'.
Jauh sebelum Indonesia menggunakan nama Pramuka, gerakan ini dikenal dengan gerakan kepanduan.
Nah, cikal bakal gerakan kepanduan tak luput dari peranan tokoh bernama Baden Powell.
Karena menjadi pelopor gerakan kepanduandi seluruh dunia, Baden Powell pun dinobatkan sebagai Bapak Pandu Dunia.
Bagi anggota Pramuka di Indonesia, keberadaan seorang Baden Powell sangat berarti.
Mungkin tanpa adanya Baden Powell, tak ada pramuka di Indonesia, tak ada kepanduan-kepanduan di setiap negara.
Nah, di Hari Pramuka ini, mari mengenang sedikit tentang sosoknya.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah sekilas profil Baden Powell.

Profil Baden Powell, Pelopor Gerakan Kepanduan
Pria ini memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden Powell, disebut juga Sir Robert Baden Powell.
Baden Powell menjadi terkenal setelah mendirikan gerakan kepanduan pada 1908, yaitu Boy Scout.
Ia lahir di London 22 Februari 1857, dan meninggal pada 8 Januari 1941.
Melansir laman resmi Scout, sebelum mendirikan gerakan kepanduan, Baden Powell sempat berprofesi sebagai tentara.
Sepanjang karier militernya, ia sempat ditugaskan di sejumlah negara, seperti di India, hingga Afrika Selatan.
Selama menjadi tentara, Baden Powell sempat menulis buku kepanduan berjudul 'Aids to Scouting' atau 'Bantuan untuk Kepanduan'.
Tak disangka, buku tersebut rupanya banyak diminati oleh para guru.

Awal Gerakan Kepanduan
Setelah perang, Baden Powell mengelola Aids to Scouting untuk anggota muda.
Dia mengumpulkan 22 anak laki-laki dan membawa mereka berkemah di Pulau Brownsea, di lepas pantai Dorset.
Itu adalah awal dari gerakan kepanduan, tahun 1907.
Agar mudah dipahami oleh kalangan anak muda, buku Aids to Scouting kemudian ditulis ulang.
Oleh Baden Powell, diberi judul baru, yakni 'Scouting for Boys'.
Scouting for Boys didirikan pada tahun berikutnya, 1908.
Buku panduan gerakan kepanduan Baden Powell kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai bahasa.

Bapak Pandu Dunia
Masih dari sumber yang sama, Baden Powell pensiun dari tentara pada 1910 dan mencurahkan seluruh waktunya untuk Scout.
Dia berkeliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak anak muda untuk bergabung dengan kepanduan.
Jambore pertama dilaksanakan di London pada 1920.
Kala itu, dia diakui sebagai Bapak Pandu Dunia, di mana di Indonesia, dikenal dengan Bapak Pramuka Dunia.
Baden Powell menghabiskan tahun terakhirnya di Kenya.
Setelah kesehatannya menurun, dia meninggal pada 8 Januari 1941.
Pada batu nisannya, terdapat tulisan ‘Robert Baden-Powell, Kepala Pandu Dunia’.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh).