Breaking News:

Kilas Balik Perjalanan Soeharto Memegang Tampuk Kekuasaan Orde Baru, Lengser Setelah 32 Tahun

Sekilas tentang perjalanan Soeharto memegang tampuk kekuasaan Orde Baru, lengser dari jabatan presiden setelah 32 tahun berkuasa.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
Kompas/Pat Hendranto
Soeharto saat dilantik jadi Presiden Indonesia. 

Reporter: Gigih Panggayuh

TRIBUNSTYLE.COM - Sekilas tentang perjalanan Soeharto memegang tampuk kekuasaan Orde Baru, lengser dari jabatan presiden setelah 32 tahun berkuasa.

Hari ini, 8 Juni 2021, tepat seabad yang lalu, Soeharto lahir.

Presiden kedua Indonesia itu memiliki nama lengkap Muhammad Soeharto

Ia lahir di Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921.

Sebagai informasi, Soeharto adalah sosok presiden Indonesia yang paling lama menjabat.

Ia menduduki tampuk kekuasaan dengan pemerintahan yang disebut Orde Baru.

Baca juga: Mengenang 100 Tahun Hari Lahir Soeharto, Presiden Kedua Indonesia, Sosok Pemimpin Orde Baru

Baca juga: Termasuk Soekarno, 7 Tokoh Nasional Ini Lahir di Bulan Juni, 4 di Antaranya Presiden Indonesia

Soeharto, presiden kedua Indonesia.
Soeharto, presiden kedua Indonesia. (Kompas/JB Suratno)

Setelah 32 tahun berada di tampuk kekuasaannya, akhirnya Soeharto lengser pada Mei 1998.

Soeharto meninggal pada 27 Januari 2008 di Jakarta, saat usianya 86 tahun.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah sekilas perjalanan Soeharto memimpin Orde Baru.

Karier Militer sebelum Jadi Presiden

Sebelum menjadi presiden, Soeharto merupakan anggota TNI.

Pada 1 Juni 1940, Soeharto diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah.

Setelah enam bulan menjalani latihan dasar, ia tamat sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral.

Soeharto kemudian terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, serta resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

Pada tahun 1949, Soeharto menjadi bagian yang berhasil merebut kembali Kota Yogyakarta dari Belanda.

Ia juga pernah menjadi pengawal Panglima Besar Soedirman.

Pangkat terakhir Soeharto sebelum menjadi presiden adalah Mayor Jenderal.

Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan.

Ia berdalih, hal tersebut atas perintah dari Presiden Soekarno.

Salah satu yang dilakukannya adalah menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang.

Soekarno, Soeharto dan misteri sejarah Gerakan 30 September 1965.
Soekarno, Soeharto dan misteri sejarah Gerakan 30 September 1965. (Arsip Negara)

Naik ke Tampuk Kekuasaan

Tanggal 12 Maret 1967 merupakan hari bersejarah bagi Soeharto.

Itulah hari di mana dia menjabat posisi Menteri Panglima Angkatan Darat ditetapkan sebagai pejabat presiden.

Pengangkatan Soeharto sebagai pejabat presiden, berdasarkan mandat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diberikan oleh Soekarno ke Soeharto setahun sebelumnya.

Melalui Supersemar ini lah, Soeharto secara perlahan mengambil alih kepemimpinan nasional.

Soeharto pun dinyatakan sebagai presiden penuh untuk memimpin Indonesia melalui musyawarah pleno ke-IV MPRS (Majelis Permsusyawaratan Rakyat Sementara).

Akhirnya, pada 26 Maret 1968, melalui musyawarah MPRS, Soeharto didapuk jadi presiden ke-2 Indonesia.

Kejatuhan Soeharto.
Kejatuhan Soeharto. (Kolase TribunStyle)

Lengser setelah Orde Baru Berkuasa selama 32 Tahun

Pemerintahan di bawah kepemimpinan Soeharto kemudian disebut dengan Orde Baru.

Di masa pemerintahannya, Soeharto bertugas sebagai presiden dengan lama menjabat 32 tahun dengan enam kali terselenggaranya Pemilu.

Dalam pemerintahannya yang berlangsung selama 32 tahun lamanya, telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan termasuk korupsi dan pelanggaran HAM.

Hal ini merupakan salah satu faktor berakhirnya era Soeharto.

Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto lengser dari jabatannya sebagai presiden.

Pengunduran diri Soeharto itu juga menandai runtuhnya pemerintahan Orde Baru, sekaligus mulainya era Reformasi.

Pengumuman itu juga menjadi puncak aksi protes panjang di berbagai daerah.

Mundurnya Soeharto dari tampuk kekuasaan juga diwarnai oleh gejolak mahasiswa.

Mereka bukan saja memadati pelataran DPR, tetapi juga menaiki kubah gedung, memenuhi taman-taman, lorong-lorong maupun ruangan lobi.

Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia.

Pemerintahan kemudian dilanjutkan oleh Wakil Presiden kala itu, BJ Habibie. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

#Soeharto #OrdeBaru #Soekarno #Presiden

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved