Breaking News:

VIRAL Wisata di Puncak Bogor, 2 Mie Rebus Telur Rp 54 Ribu, 6 Teh Rp 90 Ribu, Bukti Notanya Beredar

Viral jajan di sebuah kedai di Puncak Bogor, pengunjung syok bayar 2 mie rebus pakai telur Rp 54 ribu hingga 6 teh hangat Rp 90 ribu.

Editor: Monalisa
Istimewa
Viral tarif makanan di Puncak, Bogor dinilai tak wajar 

TRIBUNSTYLE.COM - Tengah viral di media sosial nota tarif makanan di salah satu kedai di Jalan Raya Puncak, Bogor dinilai di luar batas wajar.

Setelah kasus Malioboro, kini tarif makanan di Puncak, Bogor gantian menyita perhatian publik.

Pasalnya beredar nota pembayaran di salah satu kedai di Jalan Raya Puncak, Bogor menyuguhkan harga makanan yang di luar batas wajar.

Bagaimana tidak, untuk dua mie rebus pakai telur, pengunjung diminta membayar Rp 54 ribu.

Sedangkan enam teh manis hangat, pengunjung dituntut membayar Rp 90 ribu.

Sontak harga makanan dan minuman di kedai itu pun menjadi perbincangan warganet dan dinilai tak wajar.

Baca juga: NASIB Pedagang Pecel Lele Malioboro yang Viral, Kena Sanksi Tutup 3 Hari: Maaf Mencoreng Nama Yogya

Baca juga: VIRAL Wisatawan Parkir Mobil di Malioboro Bayar Rp 20 Ribu, Dishub Berang: Sebenarnya Cuma Rp 2 Ribu

Viral nota di salah satu kedai di Puncak Bogor yang dinilai beri harga tak wajar
Viral nota di salah satu kedai di Puncak Bogor yang dinilai beri harga tak wajar (Ist)

Kasir kedai tersebut diduga keliru dalam menghitung tarif makanan yang dipesan pelanggannya hingga tarif yang dibayarkan menjadi tak wajar.

Tertulis untuk sajian lainnya, seporsi nasi dipatok Rp 10 ribu.

Segelas teh manis hangat Rp 10 ribu.

Jagung bakar Rp 17 ribu.

Sseporsi roti bakar coklat Rp 25 ribu dan Seporsi telur setengah matang Rp 25 ribu.

Setelah nota pembayaran tersebut diunggah di medsos, beredar pula nota pembayaran lain dengan nama kedai yang sama.

Dan di nota lainnya tersebut, pemberian harga tak wajar kembali dilakukan kedai tersebut.

Nota lain
Nota lain (IST)

Di nota tersebut tertulis 6 gelas teh manis dipatok Rp 90 ribu.

Segelas kopi hitam Rp 10 ribu dan segelas teh tawar hangat Rp 8 ribu, dikitip dari TribunnewsBogor.com, Viral Harga Mie Pakai Telur di Puncak Bogor Rp 54 Ribu, Foto Notanya Beredar di Medsos.

Unggahan nota pembayaran di salah satu kedai di Puncak Bogor ini pun di medsos Twitter sampai Selasa (1/7/2021) petang sudah dibagikan lebih dari seribu kali dan dihujani lebih dari 700 komentar.

Camat Cisarua Deni Humaedi saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui pasti soal kedai yang menawarkan harga yang dinilai tak wajar tersebut

Dia mengaku akan melakukan pengecekan terlebih dahulu demi mengkonfirmasi apakah harga makanan di Puncak yang viral itu murni kesalahan perhitungan kasir atau ada faktor lain.

"Saya coba tanya (cek) dulu itu yang dimana

Saya coba konfirmasi dulu," kata Deni Humaedi saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (1/7/2021).

Malioboro

Sri Sultan Hamengkubowono X buka suara terkait harga pecel lele mahal di kawasan Malioboro yang viral.

Viralnya harga pecel lele di kawasan Malioboro, Yogyakarta, ini bermula saat seorang wisatawan mengeluh dalam sebuah video yang diunggah di TikTok.

Terkait hal ini, Sri Sultan mengatakan, pedagang yang sengaja membanderol harga mahal memang akan mendapatkan untung banyak.

Namun, ujarnya, hal tersebut justru membuat pelanggan enggan kembali ke warung milik si pedagang.

"Ya nuthuk (getok) maunya untung besar tapi buntung, durung karuan payu meneh (belum tentu laku lagi)."

"Kalau saya jualan itu untung secukupnya ya kan, tapi nambah pelanggan," bebernya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (31/5/2021), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Sri Sultan meminta agar para pedagang di Malioboro dan sekitarnya dapat mengambil hikmah dari viralnya video soal harga pecel lele.

"Bagaimana dengan pengalaman kemarin itu menjadi teman-teman PKL di sana mengkoordinasikan potensi yang ada."

"Jangan hanya bicara Malioboro saja tapi lingkungannya juga bisa dikomunikasikan," pungkasnya.

Baca juga: BELI Drone Rp 55 Ribu di Olshop, Wanita Ini Syok saat Buka Paket Isinya Air Mineral, Videonya Viral

Mengutip Tribun Jogja, oknum pedagang yang membanderol harga pecel lele mahal tersebut adalah pedagang baru.

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma, mengatakan pedagang tersebut belum masuk dalam paguyubannya.

"Perihal video viral yang menyangkut PKL pecel lele yang ada di perwakilan, kami menyatakan bahwa memang sudah kami temukan oknum PKL tersebut."

"Tetapi saya nyatakan oknum tersebut belum masuk dalam paguyuban kami, karena oknum tersebut ternyata adalah pemilik baru dari pemilik lama yang baru dialihkan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Kamis (27/5/2021).

Tangkapan layar video wisatawan yang komplain dengan harga pecel lele di Malioboro
Tangkapan layar video wisatawan yang komplain dengan harga pecel lele di Malioboro (Instagram @cetul.22)

Pedagang itu, lanjut Adi, baru berjualan sekitar dua bulan lalu.

Ia meneruskan tempat pemilik lama yang tak sanggup melanjutkan usahanya karena terdampak pandemi Covid-19.Adi mengungkapkan, si pedagang tak tahu adanya paguyuban.

Si pedagang juga tak berkoordinasi setelah pengambilalihan manajemen tempat makan itu.

Ia pun dikenai sanksi dan mendapat pembinaan dari FKKP.

"Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, kami dalam waktu dekat akan melakukan pendataan ulang di wilayah tersebut dan kami akan adakan penyuluhan ketertiban untuk semua PKL yang ada di Perwakilan," pungkasnya.

Imbas Viralnya Harga Pecel Lele Mahal di Kawasan Malioboro

Tiga tempat usaha di Jalan Perwakilan, Yogyakarta, ditutup sementara setelah video soal harga pecel lele mahal viral di media sosial.

Ketiga tempat itu terindikasi melakukan pelanggaran, yakni mematok harga secara tak wajar dan menerapkan cara berjualan yang menjebak.

"(Pesan) pecel lele kok cuma dikasih lele thok (saja), itu nggak boleh lagi."

Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Jalan Malioboro, Yogyakarta. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

"Kalau pecel lele ya komplit," tegas Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, usai meninjau pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, Sabtu (29/5/2021), dilansir Tribun Jogja.

Heroe menambahkan, sanksi terberat pada para pedagang yang melanggar adalah penutupan tempat usaha secara permanen.

Pasalnya, kata Heroe, berjualan dengan cara menjebak berpotensi membuat nama Malioboro menjadi jelek.

"Ini sudah kesepakatan kita semua kalau ada yang melanggar dan ada yang membuat Malioboro tidak baik di mata orang ya kena sanksi," ujarnya.

Kronologi Viralnya Harga Pecel Lele Mahal di Kawasan Malioboro

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial curhatan netizen soal pedagang kaki lima 'nuthuk' atau menaikkan harga di luar batas.

Dia menyatakan, kejadian itu terjadi di Malioboro.

Unggahan tersebut menyebar begitu cepat di berbagai medsos, mulai Twitter, Facebook, dan Instagram.

Bahkan, pada Rabu (26/5/2021) siang, keyword Malioboro menjadi trending topik Twitter tanah air, sekaligus menampar jargon kota pariwisata.

Dalam konten itu, akun Tiktok bernama @aulroket secara gamblang mengeluhkan mahalnya harga pecel lele, yang dibanderol hingga Rp37 ribu.

Dengan rincian, Rp20 ribu untuk seporsi lele, Rp7 ribu nasi putih, serta Rp10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.

"Gua nggak mau nyebut lah, pokoknya di deretan ini, kenapa kapitalis banget, hallo?"

"Jadi, buat kalian, viewer gue orang Yogya, coba kasih tau, kenapa makan di daerah sini tuh harganya suka tak sesuai," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Kabar Terbaru Video Viral Pecel Lele Malioboro, Pelakunya Ternyata Pedagang Baru dan Dijatuhi Sanksi.

#PuncakBogor #nota

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
BogorPuncaknotaviral di media sosialpelangganpengunjung
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved