MASYA ALLAH Khatib Wafat Usai Salat Id, Ambruk Saat Khotbah, Ucap Syahadat, Isi Ceramah Bak Pertanda
Detik-detik seorang khatib meninggal saat khotbah salat Idul Fitri, tangan menunjuk ke atas lalu ambruk, isi ceramah bak pertanda.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Banyak yang merasa sedih dan kehilangan mengetahui Ustaz Junioro telah berpulang untuk selamanya.
Diketahui, Juriono meninggal dunia saat sedang menjalankan tugasnya sebagai khatib Salat Idul Fitri.
Dia tiba-tiba saja terjatuh saat sedang menyampaikan khotbahnya.
Sudirin, tetangga Juriono, menjelaskan, nyawa pak guru itu tak dapat diselamatkan meski sudah berusaha dilarikan ke RSI Klaten.
"Ternyata saat di bawah ke rumah sakit sudah meninggal," jelasnya.
Almarhum kemudian dimakamkan di Makam Sraten, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten.
Dikenal Dermawan
Almarhum Juriono dikenal sebagai seorang yang dermawan.
Juriono merupakan seorang guru yang mengajar di sebuah SMK negeri di Trucuk, Klaten.
Namun beliau juga merupakan ustaz di wilayah tempat tinggalnya.
Menurut Sudirin yang merupakan tetangga, Juriono dikenal sebagai pribadi yang santun dan mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan dan dakwah.
"Ia ustaz yang sering menolong masyarakat sehingga tidak pernah lupa dengan jasa dan sifatnya kepada para tetangga," jelasnya kepada TribunSolo.com pada Kamis (13/5/2021) seperti dikutip dari Tribunnews.com Meninggal Saat Khotbah Idul Fitri, Warga Ungkap Kebaikan Ustaz Junioro, Banyak yang Kehilangan.
Salah satu kedermawanan yang jadi ciri khas dari mendiang yakni memberikan ramuan racikannya tiap Idul Adha.
Ramuan tersebut sangat membantu bagi warga yang memiliki keluhan darah tinggi.
"Dia buat ramuan fermentasi, saat Idul Adha biasanya warga makan daging sapi atau kambing sering pusing, dia buat ramuan itu," kata dia.
Tak hanya itu, Sudikin juga dikenal masyarakat sebagai warga yang suka bersedekah ke sekelilingnya.
Mendiang meninggalkan seorang istri, dua anak, dan seorang menantu.