NEKAT Mudik, 7 Pria Ini Kepergok 'Cosplay' Jadi Sayur, Niat Pulang Kampung Kandas di Tengah Jalan
7 pria kepergok cosplay jadi sayur karena hanya ingin mudik ke kampung halaman, namun nahas, aksinya itu terendus polisi.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Amirul Muttaqin
Reporter: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - 7 pria kepergok cosplay jadi sayur karena hanya ingin mudik ke kampung halaman, namun nahas, aksinya itu terendus polisi.
Seperti diketahui, sebelumnya pemerintah telah resmi melarang mudik Lebaran 2021 untuk mencegah meningkatnya virus corona Covid-19 di masyarakat.
Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.
Sementara itu, mudik telah menjadi rutinitas tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Bukan tanpa alasan, ingin rayakan hari lebaran bersama keluarga besar adalah salah satu alasan seseorang melakukan mudik ke kampung halaman.
Meski Ramadhan kali ini pemerintah telah resmi melarang mudik.
Namun masih saja banyak pemudik yang kucing-kucingan agar bisa sampai ke kampung halaman.
Baca juga: HARI INI Berlaku Larangan Mudik Lebaran 6-17 Mei 2021, Ada 5 Golongan Boleh Bepergian, Siapa Saja?
Baca juga: NEKAT Mudik ke Palembang, Pria Ini Ngaku Ingin Ketemu Istri Muda, Pasrah Saat Diminta Putar Balik

Seperti yang terjadi pada tujuh pria berikut ini.
Entah apa yang ada dipikiran sekelompok pria ini, pasalnya mereka diam-diam menumpang truk pengangkut sayur untuk menuju kampung halamannya.
Niat hati cosplay jadi sayur agar tak dicurigai, namun nahas aksi sekelompok pria tersebut akhirnya terendus polisi ketika di tengah jalan.
Polisi menciduk tujuh pria menumpang truk sayur di Tol Cikarang Barat Kamis dini hari, 6 Mei 2021.
Mereka mengaku dari Bekasi menuju Garut, Jawa Barat.
"Dari Bekasi mau ke Garut," kata salah satu pria dalam video dikutip Tribun Style dari Kompas, "Truk Pengangkut Sayur Terjaring Razia di Tol Cikarang, Ternyata Isinya 7 Pemudik"
Ketujuhnya mengaku telah memberitahu sopir menumpang hingga Garut. Mereka membayar tumpangan itu.
"Bayar Rp 50 ribu pak," sambung pria lain dalam truk tersebut.
Tak butuh waktu lama, lantas ketujuhnya dipulangkan ke rumah masing-masing.
Mereka dengan berat hati harus menahan rindu ke keluarga yang berada di kampung halaman.
Sedangkan, untuk truk sayurnya sendiri diputar balikkan.
Penangkapan truk sayur bermuatan penumpang mudik kucing-kucingan itu pertama kali diinformasikan petugas TMC Polda Metro Jaya melalui akun Instagramnya, @TMCPoldametro.
Truk bermuatan sayuran itu tertangkap di KM 31 Tol Cikarang arah Cikampek.
"Polri amankan kendaraan Truk bermuatan sayur yang juga membawa Pemudik di KM 31 Tol Cikarang (arah ke Cikampek)," tulis laporan tersebut.
Sementara itu unggahan tersebut membuat warganet merasa iba dengan perjuangan para sekelompok pria nekat tersebut.
"Dia jg pengen ketemu keluarga dikampung, kasihan," tulis salah satu warganet.
"Jahat banget yaa bapak , mereka kan pengen ketemu keluarga!" sambung warganet lain.
"Kasian, demi bertemu keluarga mereka rela seperti apa perjalanannya, semoga mereka dapat dipertemukan atas kerinduan 2th ini. Karna itu waktu yg lama tdk bertemu," timpal warganet lain.
Seperti diketahui, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mulai menjaga pos penyekatan Kamis, 6 Mei 2021 pukul 00.00 WIB hingga 17 Mei 2021 pukul 00.00 WIB.
Pemerintah melarang masyarakat mudik untuk mencegah penyebaran covid-19.
Total, 725 kendaraan diputar balik di Gerbang Tol (GT) Cikarang Barat dan GT Cikupa dari pukul 00.00-05.00 WIB, Kamis, 6 Mei 2021.
Rinciannya, 317 kendaraan di GT Cikarang Barat, terdiri atas 233 kendaraan pribadi dan 84 kendaraan umum.
Kemudian, 408 kendaraan di GT Cikupa. Rinciannya, 359 kendaraan pribadi dan 49 angkutan umum.
Nekat Mudik ke Palembang, Pria Ini Ngaku Ingin Ketemu Istri Muda, Pasrah Saat Diminta Putar Balik
Tak hanya di pulau Jawa, kasus serupa ternyata juga terjadi di pulau Sumatera.
Petugas di pos sekat Nilakan di Palembang sempat terlibat perdebatan dengan seorang pria pada Kamis (6/5/2021).
Pria tersebut rupanya mencoba masuk ke kota Palembang.
Ia mengaku ingin bertemu istri mudanya untuk memberikan uang lebaran.
Pria yang enggan menyebutkan namanya tersebut, sempat meminta petugas agar meloloskannya melanjutkan perjalannya masuk kota Palembang.
Awalnya, pria ini mengaku mau pulang ke kantornya yang ada di Palembang.
Namun, setelah ditanya lebih detil termasuk surat-surat kelengkapan, pria ini sama sekali tidak bisa menjawab.
Akhirnya, ia jujur datang ke Palembang bukan untuk menuju ke kantornya melainkan ingin menemui istri mudanya. Beberapa kali pria ini memohon, agar ia bisa masuk ke kota Palembang.
"Aku dari OKI, habis bertemu dengan istri kedua. Ini mau ke Palembang, mau bertemu dengan istri muda aku lagi. Mau kasih uang lebaran, masa tidak boleh Pak," ujarnya kepada petugas.
Meski pria ini tetap meminta kepada petugas, tetapi ia sama sekali tidak diperbolehkan masuk ke kota Palembang. Sehingga, ia diminta untuk berputar balik arah.
Baca juga: Inilah Sanksi Untuk Masyarakat yang Nekat Melakukan Perjalanan dalam Periode Larangan Mudik 2021
Awalnya, pria ini tidak mau berputar alih arah dan ngotot ingin masuk ke dalam kota Palembang.
Setelah petugas memperingatkan akan menilang bahkan mengandangkan kendaraannya, membuat pria ini takut. Sehingga ia memutuskan putar balik.
"Kalau mau beri uang lebaran istri bapak, transfer saja. Sekarang lagi diberlakukan larangan mudik ya Bapak, jadi silakan putar balik lagi," ujar petugas mengarahkan pria tersebut untuk putar balik seperti dikutip dari Tribun Sumsel Datang ke Palembang Untuk Bertemu Istri Muda, Pria Ini Diminta Putar Balik.
Transportasi Publik Dilarang Operasi
Mulai hari ini seluruh layanan transportasi baik di darat, laut, udara, dan kereta api dilarang beroperasi untuk kegiatan mudik.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.
Aturan ini mulai berlaku Kamis (6/5/2021) hari ini hingga Selasa (17/5/2021).
"Pada masa peniadaan mudik semua pengoperasian transportasi untuk kepentingan mudik akan dilarang," kata Adita kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Hanya saja, Adita mengingatkan, bukan berarti pergerakan moda transportasi berhenti total pada masa tersebut.
"Masih ada moda transportasi yang beroperasi untuk melayani kegiatan yang dikecualikan, seperti diatur di dalam Permenhub Nomor 13 Tahun 2021," lanjutnya.
Peraturan Menhub Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021 Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 tersebut, mengatur transportasi yang dapat beroperasi untuk melayani kepentingan bukan mudik.
Kepentingan nonmudik ini adalah bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluara meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh 1 (satu) orang anggota keluarga, kepentingan persalinan yang didampingi maksimal 2 (dua) orang, pelayanan kesehatan darurat, dan kepentingan nonmudik tertentu lainnya.
Kepentingan nonmudik tertentu lainnya ini harus dilengkapi surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah setempat.
"Angkutan logistik/barang seperti angkutan pengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok, barang-barang penting untuk kegiatan ekonomi, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan, juga akan berjalan seperti biasa," ucap Adita.
Grafis Pos Penyekatan di Sumsel
Kepolisian memutuskan untuk menambah personel untuk menghalau para pengendara yang masih nekat mudik Lebaran 2021.
Bila sebelumnya personel yang disiapkan 2.100 orang, kini ditambah dua kali lipat menjadi 4.019 personel.
Usai gelar pasukan di lapangan Pakri Palembang, Rabu (5/5/2021), seluruh personel langsung diterjunkan untuk standby di pos pengamanan, pos pelayanan serta pos sekat yang ada di wilayah Sumsel.
Gubernur Sumsel H Herman Deru, bertindak sebagai inspektur apel, mengatakan, dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Musi 2021 kembali dilakukan penambah personel untuk melakukan penyekatan baik di perbatasan maupun antar kota dan kabupaten di Sumsel.
"Semuanya sudah bergerak untuk mengamankan dan menyamankan idul Fitri. Salah satu yang ada di lapangan itu harus cerdas dan cermat personel. Dapat dengan cepat berkoordinasi dengan pengecekan apakah itu perjalanan mudik dan non mudik. Jadi petugas di lapangan bisa cepat memutuskan dan mengambil langkah," ungkapnya.
Baca juga: Berlaku Mulai Hari Ini, 6 Mei 2021, Simak Aturan Larangan Mudik Lebaran 2021, Ada Syarat Bepergian
Lanjut Deru, dirinya bersama Kapolda Sumsel dan Pangdam II Sriwijaya serta unsur lainnya, akan melihat langsung pelaksanaan di pos pengamanan, pos pelayanan dan pos sekat.
Bisa jadi ada koordinasi antar petugas di lapangan untuk melihat secara jeli apakah itu perjalanan mudik hingga non mudik. Pelaksanaan ini, langsung dilakukan personil di lapangan agar semuanya dapat berjalan dengan lancar dan aman.
"Nanti, akan dilakukan pengecekan. Jadi bisa tahu, seberapa siapnya personel di lapangan," pungkasnya
Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol CF Hotman Sirait mengatakan, seluruh personel tersebut sudah dikerahkan ke pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos sekat yang ada di wilayah perbatasan dan juga kabupaten/kota di Sumsel.

"Ada 4.019 personil yang dikerahkan secara gabungan. Mulai hari ini, seluruh personel standby di tiga pos yang sudah dibangun," ujar Hotman, Rabu (5/5).
Personil gabungan dikerahkan untuk menghalau masyarakat yang nekat mudik. Bila masih tetap membandel akan ditindak tegas.
"Sanksi yang dikenakan bisa penilangan hingga pengandangan kendaraan. Pengandangan juga dilakukan hingga larangan mudik selesai diberlakukan," jelas Hotman.
Pos yang didirikan di sejumlah perbatasan wilayah di Sumsel dan juga wilayah Sumsel sebanyak 65 Pos yang terdiri dari 42 pos pengamanan, 13 pos pelayanan, dan 10 pos penyekatan.
Pemerintah memberlakukan kebijakan larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 M mulai 6-17 Mei.
(TribunStyle.com/Joni Irwan Setiawan, TribunSumsel/M. Ardiansyah)
#Bekasi #Garut #JawaBarat #Palembang #PenyekatanMudik #Mudik