Tokoh Viral Hari Ini
Profil Lalu Muhammad Zohri, Sprinter Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021
Inilah profil Lalu Zohri, sprinter Indonesia yang masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2021.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Suli Hanna
Reporter: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah profil Lalu Muhammad Zohri, sprinter Indonesia yang masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2021.
Sejumlah anak muda Indonesia berhasil masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021.
Dalam daftar tersebut, deretan nama anak muda di bawah usia 30 tahun yang dinilai berpengaruh dipilih Forbes Asia melalui proses kurasi yang ketat.
Lalu Muhammad Zohri, sprinter asal Indonesia, termasuk salah satu anak muda Tanah Air yang berhasil masuk dalam daftar tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah profil Lalu Muhammad Zohri selengkapnya.
Baca juga: Bahagianya Maudy Ayunda, 15 Tahun Berkarya Akhirnya Dapat Apresiasi dari Forbes Asia, Bikin Bangga!
Baca juga: Sederet Prestasi Maudy Ayunda, Bintang Muda yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia

Biodata
Lalu Muhammad Zohri lahir di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada 1 Juli 2000.
Tahun 2021 ini, ia menginjak usia 21 tahun.
Zohri merupakan putra bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Lalu Ahmad Yani dan Saeriah.
Ibunya meninggal pada tahun 2015 sementara ayahnya meninggal pada tahun 2017.
Perjalanan karier
Lalu Muhammad ZohriSejak duduk di bangku SD Negeri 2 Pemenang, hampir tiap hari dia berangkat dan pulang sekolah dengan berlari.
Berkat guru olahraganya di SMPN 1 Pemenang, Rosida, Zohri semakin semangat untuk berlatih.
Tak heran jika kemudian dirinya banyak memenangi kejuaraan junior daerah termasuk medali emas pada nomor 100 meter dalam Kejuaraan Daerah Atletik Pelajar tahun 2015 yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Turida, Mataram.
Setahun berlatih di PPLP Mataram, Zohri meraih 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu untuk nomor 100 m, 200 m, dan estafet 4 x 100 m dalam Kejurda atletik Remaja Tingkat Provinsi NTB di Mataram dan Kejuaraan Nasional Atletik Antar-PPLP 2017.
Dari capaian itu, Zohri lantas ditarik untuk masuk ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) PB PASI, hingga selanjutnya masuk pelatnas Asian Games 2018.

Zohri kemudian berhasil meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia.
Dengan catatan waktu 10,18 detik, Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
Catatan waktu ini sekaligus memecahkan rekor nasional junior atas namanya sendiri yakni 10,25 detik.
Pencapaian Zohri itu merupakan sejarah baru dalam cabang olahraga atletik Indonesia.
Sebelumnya, prestasi terbaik atlet Indonesia di Kejuaraan Dunia Atletik Junior nomor lari 100 meter adalah finis kedelapan di babak penyisihan tahun 1986.
Pada ajang Kejuaraan Asia Atletik Junior 2018 di Jepang, Zohri juga berhasil meraih medali emas untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,27 detik.
Pada Asian Games 2018, Zohri mencapai final namun finis di urutan ke-7 dengan catatan waktu 10,20 detik dalam nomor lari 100 m.
Namun, dia dan rekan-rekan atletnya berhasil memenangkan medali perak di nomor estafet 4×100 m.
Zohri merupakan pelari kedua dalam nomor tersebut.
Pada Kejuaraan Atletik Asia 2019, Zohri berhasil meraih medali perak dengan catatan waktu 10,13 detik yang dicapainya pada babak final.
Catatan waktu tersebut juga memecahkan rekor nasional lari 100 meter yang sebelumnya dipegang oleh Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik.
(Tribunstyle/ Amr)