Breaking News:

TANGIS Sabrina, Suami Pamit Ngojek Pulang Tinggal Jasad Ditembak KKB Papua, Histeris Depan Peti Mati

6 bulan pisah, 4 hari baru bertemu, Sabrina pilu suaminya tewas ditembak KKB Papua saat ngojek. Berkali-kali pingsan depan peti mati sang suami.

Editor: Monalisa
TribunTimur.com/Darullah
Tangis pilu Sabrina depan peii mati suaminya yang tewas ditembak KKB di Papua 

TRIBUNSTYLE.COM - Sabrina, istri Udin, tukang ojek yang tewas ditembak KKB Papua menangis histeris depan peti mati sang suami.

Bagaimana tidak, baru empat hari kumpul, kini Sabrina harus terima kenyataan ditinggal sang suami akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Bahkan Sabrina berkali-kali pingsan di depan peti mati sang suami, Udin.

Seperti diketahui, Udin yang berprofesi sebagai tukang ojek tewas tertembak KKB Papua, Rabu (14/4/2021).

Peristiwa nahas yang menimpa Udin terjadi di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua.

Udin tertembak dua kali, yang pertama luka tembak di bagian dada kanan tembus punggung.

Baca juga: SOSOK Oknum TNI Ini Disebut Jual Amunisi ke KKB Papua, Polisi Beberkan Fakta: Tiada Toleransi!

Baca juga: VIDEO Duka Mendalam Keluarga Lettu Erizal, Korban Kejamnya KKB Papua, Pecah Tangis Saat Jenazah Tiba

Kondisi Udin saat ditemukan tewas usai ditembak KKB Papua
Kondisi Udin saat ditemukan tewas usai ditembak KKB Papua (Dok Polda Papua)

Selain itu, Udin juga mengalami luka tembak pada pipi bagian kirinya.

Jenazah Udin dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Selatan pada Jumat (16/4/21) pagi.

Curhatan Pilu Sabrina

Duka mendalam menyelimuti keluarga Sabrina.

Terlebih saat Sabrina tiba di kampung halamannya bersama jenazah sang suami, Udin.

Sabrina dan Udin tiba di kampung halamannya di Kampung Bujung Awo atau Bawo, Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Kamis (16/4/2021).

Dengan mata sembab, Sabrina pun mengurai curhatan pilu di depan pewarta.

Sabrina istri almarhum mengaku dirinya baru empat hari tinggal di Papua menyusul suaminya saat itu.

Namun, baru empat hari melepas rindu dengan sang suami, Sabrina harus menerima kenyataan pahit sang suami tewas di tangan KKB pada Rabu.

Sabrina menceritakan jika dia menyusul suaminya ke Papua setelah tidak bertemu selama enam bulan.

"Saya baru empat hari tiba disana, kemuadian peristiwa ini menimpa suami saya," ujar wanita berkacamata ini.

"Saya tiba disana hari Sabtu 10 April pukul 09.00 pagi.

Sabrina istri Udin, tukang ojek yang tewas ditembak KKB Papua
Sabrina istri Udin, tukang ojek yang tewas ditembak KKB Papua (TribunTimur/Darullah)

Kejadiannya suami saya meninggal karena ditembak oleh KKB pada hari Rabu 14 April sekitar pukul 13.30," tambahnya.

Menurut Sabrina, pada hari itu, suaminya ngojek mulai pagi.

Siang hari dia mendapat kabar kalau suaminya ditembak dan jenazahnya sudah dievakuasi ke masjid.

"Kita juga tidak tahu siapa yang membunuh suami saya.

Karena orang gunung yang melakukannya," jelasnya.

Baca juga: Jadi Korban Kekejaman KKB Papua, Apakah Permintaan Terakhir Lettu Erizal Ini Firasat? Ini Kalimatnya

Pingsan Berkali-kali

Di tengah selimut duka bersama keluarga besarnya di kampung halaman, Sabrina tak kuasa menahan tangis.

Tak hanya itu, Sabrina pun sempat beberapa kali pingsan dan tak sadarkan diri.

Tentunya hal itu terjadi karna Sabrina merasa terlalu berat untuk menrima kejadian naas ini.

Terpantau oleh Tribuntimur.com, Sabrina pingsan sebanyak 3 kali sejak setibanya di kediamannya.

Sabrina tiba di kampung halaman bersama jasad sang suami sekira pukul 20.30 Wita.

Salah satu warga yang turut melayat pada malam itu, Suardi mengatakan bahwa istri udin pasti shock berat menerima peristiwa nahas yang menimpa suaminya

"Itu saja sejak tiba disini sudah beberapa kali pingsan," ujarnya, dikutip TribunnewsBogor.com, Cerita Pilu Sebelum Tukang Ojek Tewas Ditembak KKB di Papua, Istri Pingsan di Depan Peti Mati.

Pihaknya pun berharap Sabrina diberikan ketabahan untuk menerima cobaan ini.

"Semoga Sabrina dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan untuk menerima cobaan ini," harapnya.

NASIB Guru Tewas Ditembak KKB Papua, Sempat Telepon Istri: Saya Dikepung, Jaga Anak Kita Baik-baik

Sementara itu, sebelumnya seorang guru juga menjadi korban kekejaman KKB Papua.

Seorang guru bernama Yonathan Renden (27) tewas setelah menjadi korban keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Alumni UKI Toraja jurusan Matematika itu tewas ditembak di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Jumat (9/4/2021) lalu.

Yonathan adalah warga Dusun Tiromanda, Lembang (Desa) Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila', Kabupaten Toraja Utara.

Istri Yonathan, Dewi Gita Paliling (21) saat ditemui Tribun Timur di Batu Limbong Minggu (11/4/2021) sore tak kuasa menahan tangis.

Dewi menceritakan, sebelum kejadian, Yonathan sempat menghubunginya lewat telefon.

Dewi panik lantaran Yonathan saat itu mengaku telah dikepung oleh KKB.

Baca juga: VIDEO Duka Mendalam Keluarga Lettu Erizal, Korban Kejamnya KKB Papua, Pecah Tangis Saat Jenazah Tiba

Baca juga: PANTAS Pasukan Kalajengking Dikirim TNI untuk Hadapi KKB Papua, Kendaraannya Saja Sehebat Ini

Ilustrasi KKB Papua.
Ilustrasi KKB Papua. (Facebook TPNPB)

Belum lama berbicara, Yonathan kemudian menutup telefon.

Dewi semakin panik dan mencoba menghubungi beberapa kerabat Yonathan namun juga tak menjawab.

"Ia (Yonathan) bilang kami sudah dikepung, tapi belum lama bicara telefon mati," ucap Dewi.

Beberapa saat kemudian, Dewi kembali menghubungi Yonathan.

Namun yang mengangkat telefon bukan Yonathan, melainkan orang yang tidak dikenal.

"Saya telefon lagi tapi saat itu putus-putus, intinya bukan suara suami saya, yang angkat telefon tidak kukenal," sambungnya.

Istri Yonathan, Dewi Gita (paling kiri) bersama kedua buah hatinya
Istri Yonathan, Dewi Gita (paling kiri) bersama kedua buah hatinya (TRIBUN TIMUR/TOMY PASERU)

Kemudian, kepastian Yonathan meninggal diketahui Dewi melalui media sosial Facebook.

Di mana sejumlah kerabat Yonathan membuat status ucapan duka.

"Dari Facebook, pas kubuka langsung beberapa teman kirim ucapan duka dan posting foto suamiku," lanjut Dewi bercerita.

Yonathan meninggalkan dua orang anak. Perempuan dan laki-laki.

Anak pertamanya bernama Kirannuan berusia dua tahun.

Kemudian bayi laki-lakinya yang masih berusia enam bulan bernama Arkana.

Baca juga: POPULER - Pesan Menyentuh Ayah Almarhum Lettu Erizal, Prajurit Kopassus Korban Penyerangan KKB Papua

"Yang satu ini (Arkana) belum dilihat langsung oleh Yonathan, terakhir waktu masih dalam kandungan," ungkap Dewi sambil mengusap air matanya.

Saat melahirkan Arkana, sambung Dewi, kami komunikasi lewat video cal.

Dikatakan, Yonathan merantau ke Papua kurang lebih tiga tahun.

Terkahir Yonathan pulang ke Toraja pada awal 2019.

"Saat mau kembali ke Papua, ia bilang jaga anak kita dengan baik," pungkas Dewi, dikutip dari TribunTimur.com, Sebelum Ditembak, Yonathan Telepon Istrinya di Toraja: Saya Dikepung KKB, Setelah Itu Putus!

Sebagai informasi, Yonathan merupakan salah satu guru di SMP 1 Beoga, Papua.

Selain Yonathan, satu warga Toraja lainnya menjadi korban penembakan KKB.

Adalah Oktovianus Rayo (42) yang tewas ditembak KKB Papua pada Kamis (8/4/2021).

Sehari-hari Oktovianus bertugas di SD Jambul, Distrik Beoga, sekitar tiga kilometer dari kampung Julugoma.

Informasi yang dihimpun, jenazah Oktovianus dan Yonathan tiba di Toraja pada Senin (12/4/2021) dini hari.

#KKBPapua #tukangojek #tewas

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
KKB Papuatukang ojektewasSabrinaUdin
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved