Imbas Kasus Bullying, Pihak 'River Where the Moon Rises' Tuntut Rp 38,6 Miliar ke Ji Soo & KeyEast
Gara-gara kasus bullying, Victory Contents tuntut Ji Soo dan KeyEast sebanyak Rp 38,6 Miliar.
Penulis: Tsania Fadhillah
Editor: Amirul Muttaqin
Banyak dari kalian yang mengetahui kasus ini, ini terkait dengan kontroversi kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh aktor KeyEast Ji Soo.
KeyEast dan Ji Soo menandatangani kontrak penampilan aktor dengan kami untuk tampil di River Where The Moon Rises dan drama tersebut telah menerima banyak cinta dari pemirsa sejak mulai ditayangkan pada 15 Februari 2021."

"Namun pada Maret 2021, laporan mulai bermunculan tentang keterlibatan Ji Soo dalam kekerasan di sekolah. Itu tidak terbatas hanya pada perkelahian antar siswa, tetapi juga pemerasan, pengujian proxy, kejahatan seksual, tingkat hal-hal mengerikan yang sulit untuk dinyatakan.
Ji Soo dan KeyEast mengakui kesalahannya, dan memutuskan untuk keluar dari River Where The Moon Rises. (Konten ini berasal dari acara MBC True Story of Exploration).
River Where The Moon Rises sedang dalam proses praproduksi dan ketika kontroversi kekerasan sekolah muncul, syuting untuk drama itu hampir selesai."
Baca juga: 5 Fakta Na In Woo, Aktor Pengganti Ji Soo di Drama Korea River Where The Moon Rises
Baca juga: Profil Ji Soo, Biodata dan Fakta Menarik Bintang Drama Korea yang Tersandung Skandal Bullying
"Namun, saat aktornya diganti, kami harus memutar ulang semua adegan Ji Soo.
Biaya produksi drama ini sangat besar, dan jumlah biaya tambahan yang harus kami keluarkan sangat besar karena syuting ulang, tetapi kami memutuskan untuk memfilmkan ulang episode 1-6 untuk menepati janji kami kepada pemirsa bahwa kami akan menunjukkan kepada mereka pekerjaan yang sudah selesai dan lengkap.
Janji ini tidak hanya untuk penonton domestik, tetapi juga penonton global, karena ledakan Hallyu Wave tidak dapat dirusak oleh satu pelaku kekerasan sekolah."

"Namun, kami mengalami kerusakan langsung karena hal ini, mulai dari biaya staf, biaya lokasi dan peralatan, biaya penampilan, biaya seni, dan banyak lagi.
Kami juga mengalami kerusakan serius lainnya yang dapat mempengaruhi kami dalam waktu yang lama, seperti penurunan rating penonton, keluhan dari distributor luar negeri, penurunan penjualan, dan rusaknya citra perusahaan.
Untuk memulihkan kerusakan ini secepat mungkin dan untuk berkonsentrasi dalam memproduksi drama yang bagus, kami mencoba menegosiasikan kompensasi dengan KeyEast, tetapi tidak berhasil karena KeyEast tidak bekerja sama.
Kami ingin menyelesaikan tuntutan ini dan menerima kompensasi secepat mungkin, dan kami akan terus melakukan upaya besar untuk memastikan stasiun penyiaran dan pemirsa di seluruh dunia dapat terus menikmati menonton program yang sehat dan sehat." bunyi pernyataan tersebut.
(TribunStyle.com/Tsania)