Breaking News:

Berita Terpopuler

POPULER Benarkah Wanita dengan Penyakit Migrain Lebih Jarang Terkena Diabetes? Ini Penjelasannya

Seseorang yang memiliki riwayat migrain aktif memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Apakah benar? simak penjelasannya berikut ini!

Harvard University
Migrain 

Reporter: Putri Asti

TRIBUNSTYLE.COM - Benarkah seseorang yang memiliki riwayat migrain aktif memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2? Simak penjelasannya berikut ini!

Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh.

Sedangkan migrain adalah kondisi kronis dan episodik yang ditandai dengan sakit kepala yang parah.

Terutama di satu area otak yang diikuti dengan mual dan kepekaan terhadap cahaya.

Diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi, termasuk migrain.

Kondisi ini lazim terjadi pada sekitar 6 persen pria dan 18  persen wanita.

Baca juga: 8 Makanan Ini Bantu Perangi Migrain, mulai Buah Ara hingga Bubuk Kayu Manis

Baca juga: Waspadai 5 Gejala Penyakit Stroke Pada Wanita Ini, Berawal dari Migrain hingga Sering Pingsan

Namun, keterkaitan antara keduanya masih kontroversial karena faktor genetik dan lingkungan.

Selain faktor predisposisi lainnya, seperti hipoglikemia dan puasa berperan penting dalam memicu kondisi tersebut.

Melansir dari Boldsky, dalam artikel ini, kamu akan menemukan hubungan antara diabetes dan migrain pada wanita. Mari kita simak!

Hubungan Antara Migrain dan Diabetes pada Wanita

Ilustrasi migrain.
Ilustrasi migrain. (medicaldaily.com)

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa wanita dengan migrain aktif memiliki risiko diabetes tipe 2 yaitu 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat migrain.

Ini bisa disebabkan oleh peningkatan kadar asam lemak dan produksi keton.

Puasa menyebabkan gula darah rendah dalam tubuh dan meningkatkan produksi keton.

Meningkatnya badan keton, dapat berperan sebagai faktor pemicu timbulnya migrain.

Faktor-faktor ini menjelaskan hubungan terbalik antara migrain dan risiko diabetes.

Karena kadar glukosa tinggi pada diabetes atau selama periode prediabetik, risiko migrain bisa menjadi rendah dibandingkan dengan orang dengan kadar gula darah rendah.

Faktor lainnya adalah penurunan kepadatan serabut saraf sensorik.

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf sensorik di dalam tubuh.

Seperti yang kita ketahui bahwa migrain adalah gangguan sakit kepala neurologis.

Oleh karena itu, gangguan saraf sensorik terkait migrain, prevalensi migrain aktif dapat berkurang.

Minuman Indeks Glikemik Rendah Bisa Meredakan Sakit Migrain

Minuman rendah glikemik
Minuman rendah glikemik (Boldsky)

Diet rendah glikemik dapat memberikan efek sakit kepala atau nyeri.

Migrain mampu mengurangi sitokin inflamasi dan memperbaiki kondisi pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar yang juga berhubungan dengan migrain.

Beberapa minuman ini termasuk minuman rendah glikemik yang bisa mencegah migrain.

1. Jus jeruk

Rendah indeks glikemik dan juga membantu mencegah serangan migrain karena kandungan magnesium yang tinggi.

Bahan : 

- Dua buah jeruk

- Sepotong kecil jahe

- Sejumput garam mineral

- Daun kemangi atau mint

Cara membuat :

- Cuci, kupas dan buang selaput putih dan biji jeruk.

- Haluskan jeruk dengan jahe.

- Jika kamu lebih suka jus dingin, biarkan jeruk mendingin di lemari es 

- Hindari menambahkan es karena dapat menurunkan nutrisi jus.

- Tuang ke dalam gelas, tambahkan garam dan taburi dengan daun kemangi atau mint. 

2. Smoothie berdaun hijau

Terdiri dari semua sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli dan kangkung.

Kehadiran vitamin esensial seperti vitamin B dan folat dalam sayuran ini dapat membantu mencegah migrain.

Bahan :

- Sayur hijau segar seperti bayam, seledri, pucuk wortel, selada dan kangkung.

- Buah-buahan segar seperti nanas, mangga, beri, jeruk atau buah musiman lainnya sesuai selera dan kesukaanmu.

- Kayu manis atau biji rami untuk nutrisi tambahan.

- Air untuk memblender, seperti air kelapa atau santan.

Cara membuat :

- Tambahkan sayuran, buah-buahan dan cairan ke dalam blender dan haluskan

- Tuang ke dalam gelas dan sajikan.

3. Teh jahe

Antioksidan dan fitokimia dalam jahe dapat membantu mencegah mual dan serangan migrain umum.

Bahan :

- setengah sendok teh jahe parut, air per dua cangkir lemon madu.

Cara membuat : 

- Rebus jahe dalam air selama 3-5 menit dan biarkan terendam selama 10 menit.

- Saring dan tuangkan dalam cangkir.

- Tambahkan lemon dan madu, jika suka. Sajikan panas.

Pertanyaannya :

1. Apakah Migrain mempengaruhi gula darah?

Hubungan antara migrain dan kadar gula darah masih kontroversial.

Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa wanita dengan migrain memiliki risiko diabetes 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan wanita tanpa migrain.

2. Bisakah diabetes tipe 2 menyebabkan migrain?

Wanita dengan migrain memiliki risiko diabetes yang lebih rendah, namun sebaliknya mungkin atau tidak mungkin karena diabetes dapat menyebabkan migrain.

3. Bagaimana cara mengurangi gejala diabetes tipe 2?

Diabetes dapat dikurangi dengan perubahan faktor gaya hidup seperti olah raga harian, pola makan sehat yang terdiri dari makanan kaya serat dan tanpa alkohol dan tembakau.

Berikut hubungan antara diabetes dan migrain. Semoga bermanfaat! (TribunStyle.Com/Wahyu Putri Asti Prastyawati)

Baca juga: Waspadai Penyakit Kronis yang Memiliki Gejala Ringan, Seperti Gatal-gatal dan Migrain

Baca juga: 5 Mitos Seputar Gula, Si Pemanis Makanan yang Konon Jadi Penyebab Penyakit Diabetes, Benarkah?

Baca artikel-artikel terkait Migrain lainnya di sini >>>>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Berita TerpopulermigraindiabetesPutri Asti
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved