Breaking News:

Virus Corona

TERUNGKAP Fakta Baru Dampak Pandemi, Bukan Cuma Lonjakan Kemiskinan, Sosok-sosok Mapan Banting Setir

Banyak dari masyarakat biasa bahkan sederet tokoh ternama lebih memilih banting setir demi tetap bertahan hidup di tengah pandemi.

Instagram Ibnu Jamil/Hana Hanifah
Sejumlah tokoh ternama yang dulu mapan kini justru banting setir dan memilih berjualan. 

Host acara olahraga itu juga sudah mempersiapkan tiga varian rasa yakni Mie Ayam Kampung, Mie Yamin Bandung dan Mie Ayam Crispy Sambal Matah.

Ketiganya dibanderol Rp 25 ribu perbungkus mie siap seduh.

Megah Putra Perkasa, dulu pilot, kini jualan mie ayam

Tak hanya para selebriti, ternyata para tokoh-tokoh mapan dari kalangan pekerja lain juga banyak yang banting setir loh.

Salah satunya adalah Megah Putra Perkasa yang dulunya merupakan seorang pilot.

Salah satu sektor usaha yang terkena dampak adalah penerbangan.

Ratusan pilot dan ribuan pekerja di sektor penerbangan yang terpukul, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan.

Megah harus memutar otak bagaimana menghidupi keluarganya. Empat anaknya masih usia sekolah.

Awalnya, Megah mencoba bertahan dengan sekadar melanjutkan usaha berjualan baju via online yang sudah lama ditekuni istrinya.

Namun, hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan keluarga.

Sampai akhirnya, perlahan-lahan dia mencoba usaha dari hobinya memasak.

Ia memilih mencoba berjualan mi ayam, makanan favorit banyak orang Indonesia.

Respons positif pembeli membuat Megah bersama keluarga semangat untuk membangun bisnis mi ayam sebagai pemasukan tambahan untuk menambal gaji yang terpotong.

Lama kelamaan, order mi ayam dengan brand Kepten Kitchen semakin diminati pembeli.

Seorang pilot lebih memilih berjualan Mie Ayam ketika pandemi masih merajalela.
Seorang pilot lebih memilih berjualan Mie Ayam ketika pandemi masih merajalela. (Kompas.com/Singgih Wiryono)
Para tokoh-tokoh ternama di atas banting setir dikarenakan adanya penurunan pendapatan yang terjadi karena pandemi Covid-19.

Keadian tersebut hampir dialami oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dilansir dari laman Kompas.com, kepala BPS, Suhariyanto menegaskan masyarakat dalam lapisan bawah jelas lebih terdampak dibanding lapisan atas.

"Untuk (masyarakat) lapisan bawah, 7 dari 10 responden mengaku pendapatan turun, sementara kelompok atas hanya 3 dari 10 responden, dan ini (pandemi Covid-19) menyebabkan penurunan dari seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Laju inflasi secara umum juga dikatakan sangat rendah.

Hal tersebut karena pandemi membuat sisi penawaran dan permintaan sebagian komoditas melemah.

Pandemi juga menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran pada tahun 2020.

Pada Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat menjadi 7,07 persen dari 5,23 persen.

Sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak oleh pandemi. Di mana sebanyak 2,56 juta orang mengalami pengangguran, 1,77 juta penduduk sementara tidak bekerja, dan sebanyak 24,03 jt penduduk mengalami pengurangan jam kerja.

Dilihat dari data tersebut, Suhariyanto mengatakan masyarakat akan terpengaruh dari sisi pendapatan.

"Pekerja setengah menganggur, yang waktu bekerjanya kurang dari jam kerja normal (35 jam), ada peningkatan, sehingga ada indikasi pendapatan masyarakat akan menurun," pungkas Suhariyanto.

(TribunStyle.com/Joni Irwan Setiawan)

Baca juga: Dirumahkan karena Covid-19, Gaji Puluhan Juta Lenyap, Pilot Ini Tak Malu jadi Penjual Mie Ayam

Baca juga: Ivan Gunawan Nekat Gelar Acara Fashion Show, Sahabat Ruben Yakin Tak Langgar Protokol Kesehatan

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaCovid-19miskinpandemiJoni Irwan Setiawan
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved