Breaking News:

Cerita Kak Seto setelah Jalani Operasi Biopsi Kanker Prostat, Ungkap Kondisi Terkininya

Setelah jalani operasi biosi karena didiagnosis kanker prostat, Kak Seto ceritakan kondisi terkini.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
YouTube siKomo X siKopat
Kak Seto ceritakan kondisi setelah operasi biopsi kanker prostat. 

Reporter: Gigih Panggayuh

TRIBUNSTYLE.COM - Setelah jalani operasi biosi karena didiagnosis kanker prostat, Kak Seto ceritakan kondisi terkini.

Sebelumnya, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mengabarkan dirinya didiagnosis mengidap kanker prostat.

Hal itu ia sampaikan melalui unggahan Instagram pribadinya, Jumat (12/2/2021).

"Beberapa minggu belakangan ini kondisi kesehatan saya memang menurun.

Dan setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan ternyata saya didiagnosa mengidap kanker prostat," tulis Kak Seto pada caption.

Sambil mengunggah foto terbaring di rumah sakit, Kak Seto menceritakan harus menjalani operasi biopsi prostat pada Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Mengenal Kanker Prostat, Penyakit yang Diidap Kak Seto, Ini Gejala, Penyebab, & Cara Pencegahannya

Baca juga: Kesehatan Sempat Menurun, Kak Seto Didiagnosis Idap Kanker Prostat, Minta Doa Jalani Operasi

Setelah operasi, barulah diketahui apakah kanker tersebut ganas atau jinak.

Setelah menjalani operasi biopsi, Kak Seto pun menceritakan kondisi terkininya.

Melalui video kanal YouTube miliknya, siKomo X siKopat, Selasa (16/2/2021), ia mengabarkan kondisinya saat ini sehat dan bugar.

Kronologi Kak Seto Didiagnosis Kanker Prostat

Mula-mula, Kak Seto membeberkan kronologinya hingga didiagnosis mengidap kanker prostat.

Sebelum didiagnosis, Kak Seto sempat merasakan dirinya lemas dan tidak produktif.

Kala itu, Kak Seto juga sempat mendapat tawaran menemani Menteri Sosial, Tri Rismaharini, dalam rangka kunjungan ke Mamuju untuk meninjau lokasi bencana.

Namun, Kak Seto meminta izin tidak dapat mengikutinya lantaran kondisinya yang sedang tak baik.

Kak Seto didiagnosis kanker prostat.
Kak Seto didiagnosis kanker prostat. (Kolase TribunStyle (Instagram @kaksetosahabatanak, Thinkstock))

"Ditugaskan ke Mamuju untuk menghibur dan memotivasi anak anak korban bencana di sana, saya memohon izin karena kondisi saya semakin berat pada saat itu," ungkap Kak Seto.

Dua hari berselang, kondisi kesehatan Kak Seto semakin menurun.

Akhirnya, ia memutuskan untuk berkonsultasi di rumah sakit.

Pria kelahiran 28 Agustus 1951 itu kemudian menjalani tes pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui pertumbuhan sel kanker prostat.

Hasil laboratorium menunjukkan angka yang sangat tinggi.

Karena hasilnya tinggi, Kak Seto pun memutuskan melakukan operasi biopsi.

"Akhirnya diputuskan untuk dilakukan operasi biopsi, yaitu pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium lebih mendalam," ungkapnya.

Sore hari, Jumat (12/2/2021), Kak Seto sudah harus di rumah sakit.

Kemudian keesokan harinya, Sabtu (13/2/2021), dirinya menjalani operasi.

Sembari Menunggu Hasil Operasi Biopsi, Kak Seto Mohon Doa

Adapun hasil operasi biopsi baru akan diketahui lima hingga tujuh hari ke depan.

Sambil menunggu hasil biopsi prostat, kak Seto memohon doa agar hasilnya tetap yang terbaik untuk kesehatannya.

"Hasil dari biopsi ini baru diketahui sekitar 5-7 hari ke depan.

Apakah ada unsur kanker di dalamnya.

Jadi, untuk itu, tentu saya mohon doa restu dari sahabat-sahabat semua, semoga hasilnya tetap yang terbaik untuk kesehatan saya," ungkap Kak Seto.

Ungkap Sederet Faktor Orang Bisa Terkena Kanker Prostat

Lebih lanjut, Kak Seto mengaku mendapat penjelasan terkait faktor yang menyebabkan seseorang terkena kanker prostat.

"Saya juga dapat penjelasan bahwa pada umur-umur seperti saya ini sekitar 70 tahunan, memang cukup wajar mengalami BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)," tuturnya.

Ia pun menjelaskan bahwa ada sederet faktor orang bisa terpapar BPH.

Disebutkan Kak Seto, salah satu faktornya adalah kurangnya olahraga.

Namun, ia merasa sudah cukup ia berolahraga secara rutin.

"Saya merasa sudah cukup saya olahraga, hampir tiap hari saya olah raga.

Joging, salto, koprol, dan sebagainya," ungkap Kak Seto, sahabat anak itu.

Kak Seto ceritakan kondisi setelah operasi biopsi prostat.
Kak Seto ceritakan kondisi setelah operasi biopsi prostat. (YouTube siKomo X siKopat)

Ada Kemungkinan Faktor Keturunan

Alih-alih faktor kurangnya olahraga, Kak Seto mengungkapkan bahwa kemungkinan besar ia terkena kanker prostat lantaran faktor usia dan keturunan.

"Faktor penuaan, nah ini kemungkinan besar karena saya sudah berumur 70 tahun," tuturnya.

Selain penuaan, dikatakan Kak Seto, ada kemungkinan faktor keturunan.

"Tampaknya kakek saya, sekitar 50 tahun yang lalu, wafat juga disebabkan karena gangguan kelenjar prostat tadi," ungkap Seto Mulyadi.

Berikut ini video kak Seto selengkapnya.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca juga: Belajar dari Kak Seto, Ini 5 Cara Mencegah Kanker Prostat, Pola Makan Sehat hingga Rutin Olahraga

Baca juga: 5 Makanan yang Ampuh Mencegah dan Mengurangi Risiko Kanker Prostat, Kedelai hingga Delima

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Kak Setokanker prostatGigih Panggayuh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved