VIRAL Maya Nabila Mahasiswi Termuda di ITB, Usia 21 Tahun Sudah S3: Niat Gerak, Jangan Rebahan Saja!
Inilah sosok Maya Nabila mahasiswi termuda di ITB, Raih S3 di usia 21 tahun. Akui jalani hidup seperti remaja lainnya. Jalan-jalan hingga main PUBG.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Sosok Maya Nabila mendadak viral di media sosial setelah menjadi mahasiswi termuda di ITB.
Bagaimana tidak, di usianya yang masih muda yakni 21 tahun, Maya Nabila sudah sukses mendapat gelar S3.
Ya, prestasi tersebut berhasil diraih oleh Maya Nabila, seorang mahasiswi termuda di Institut Teknologi Bandung yang saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan Strata-3 (S3) Tahun Akademik 2021/2022.
Usianya yang baru 21 tahun tentu membuat Maya menjadi mahasiswi berprestasi karena berhasil menyelesaikan studi magisternya di usia muda, dan kini beralih ke jenjang S3.
Dilansir dari itb.ac.id, Maya Nabila tengah menempuh program studi Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB.
Maya berhasil menjadi mahasiswi S3 termuda karena prestasinya saat SMA dengan mengikuti program akselerasi dan menyelesaikan program sarjana kurang dari 4 tahun.
Baca juga: Cerita Mbak Charly, Bule Belanda Penjual Mie Ayam Viral di Jogja, Menetap di Indonesia Sejak 2009
Baca juga: VIRAL Pengantin Pria Menangis Tak Ada Satupun Tamu Datang ke Pernikahannya, Resepsi Impian Hancur

Gadis asal Padang itu mengaku dirinya sempat kesulitan saat menempuh jenjang S2 di ITB karena harus menyesuaikan pelajaran yang didapatkan sebelumnya di Univesitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Namun, berkat ketekunan dan hobinya yang suka belajar hal baru, membuat Maya memiliki kesempatan untuk lanjut S2 dan S3 di ITB.
Dengan belajar di ITB, Maya ingin lebih banyak menambah jaringan dan keluar dari zona nyaman untuk bekal meraih cita-citanya kelak.
"Aku punya cita-cita ingin jadi dosen, aku ingin mengajar dan membagikan ilmu yang aku dapatkan selama kuliah di ITB.
Aku juga berharap di instansi manapun nanti aku berada, aku bisa memberi pengaruh positif di sana," tutur Maya.
Selain itu, Maya juga ingin menyelesaikan studi S3 tepat waktu, mencari pekerjaan, dan mendirikan sekolah khusus bagi orang yang tidak mampu.
"Membangun karakter dan pola pikir itu penting dalam hidup.
Mungkin ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari pendidikan nonformal, tetapi untuk hal tertentu seperti sosialisasi, sopan santun, perkembangan ilmu, dan teknologi bisa dibantu dengan menempuh pendidikan formal," tambah Maya.
Jika ditanya terkait tipsnya bisa menjadi mahasiswi termuda S3 di ITB, Maya tak bisa menjelaskannya secara gamblang.
Melalui Twitter pribadinya @MayaNabila_, ia membeberkan bahwa yang terpenting adalah niat untuk berubah menjadi lebih baik.

"Niat gerak, jangan rebahan aja," tulis Maya dalam cuitannya di Twitter.
Maya juga menyebutkan bahwa caranya mengatur waktu adalah membuat 'list to do' terkait tugas dan deadline yang harus diselesaikannya hari itu.
"Aku bikin deadline, kayak berapa hari tugas ini harus selesai.
Kalau aku lalai, suka ga suka, walau gak tidur aku selesaiin.
Tetep main juga kok.
Karena aku utamain selesaiin kewajiban, habis itu main deh.
Tapi saat harus ambisi, aku fokus berkurung diri di kamar," beber Maya tentang caranya mengatur waktu.
Baca juga: POPULER Sosok Deva Rachman Istri Ketiga Syekh Ali Jaber, Hal Ini yang Membuatnya Begitu Istimewa
Maya mengingatkan para followersnya agar meletakkan motivasi semangat pada diri sendiri, karena yang bisa berjuang dan bangkit adalah dirinya seorang.
Maya mengaku walau kini menjadi mahasiswi S3 termuda di ITB, ia tetap menjalani kehidupan sekolah yang normal dan main games seperti anak seusianya.
"Aku masih main PUBG, sempet nyampe ace juga.
Aku juga main ML (Mobile Legend) udah nyampe mythic juga.
Aku juga study tour, jalan-jalan, having crush dan lain-lain.
Aku hanya masuk lebih cepat di sekolah, sisanya sama perjalanannya," ungkap Maya soal kehidupan normalnya.

Gadis kelahiran 9 Mei 1999 itu juga menuturkan bahwa tidak boleh memaksa dan membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap manusia punya versi terbaiknya masing-masing.
"Jadilah versi terbaik dirimu.
Bandingkan diri kita sekarang dengan diri kita dahulu.
Aku rasa itu pembanding yang terbaik untuk mengetahui seberapa besar delta perubahan dalam upgrade diri," ujar Maya.
Menurut Maya, setiap orang sudah mempunyai timeline dan manfaat masing-masing untuk berkontribusi dalam kehidupan.
"Nikmati aja prosesnya, semua kita punya timeline masing-masing kok.
Percayalah kita semua ada di dunia ini dengan manfaatnya masing-masing.
Semoga kita bisa jadi orang yang berguna dalam memberikan kontribusinya di masyarakat. Aamiin, semangat!" pungkasnya.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Grid.id dengan judul Jadi Mahasiswi S3 Termuda ITB di Usia 21 Tahun, Maya Nabila Akui Tetap Jalani Kehidupan dengan Normal: Aku Juga Main PUBG, Jalan-jalan, dan Having Crush Kok!