Profil Zaki Kapten yang Terjerat Kasus Narkoba, Musisi Jebolan Dream Band dengan Sederet Hits

Reporter: Amirul Muttaqin

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah profil Zaki Kapten yang terjerat kasus narkoba, musisi jebolan Dream Band dengan sederet hits.

Zaki vokalis band Kapten diamankan polisi karena penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Ia bersama seorang temannya ditangkap tim Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung.

Keduanya diamankan dari kamar kosnya Jalan Cikondang, Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, 13 Januari 2021, sekitar pukul 20.30 WIB.

Dalam kamar kos tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa satu bungkus plastik berisi sabu dengan berat 0,29 gram.

Selain itu, ditemukan beberapa bukti lainnya yakni alat hisap bong, dua unit ponsel, dan korek gas.

Setelah dilakukan tes urine, Zaki dinyatakan positif menggunakan sabu.

Baca juga: Nindy Hidup Glamor Sering Pakai Barang Branded, Ini Sumber Uang Askara yang Kini Terjerat Narkoba

Baca juga: FAKTA Kasus Narkoba Askara Harsono, Penemuan Senjata Api hingga Respons Sang Istri, Nindy Ayunda

Zaki dikenal sebagai vokalis band Kapten yang sempat populer di era pertengahan 2000-an.

Dikutip dari berbagai sumber, inilah profil Zaki vokalis band Kapten.

Biodata

Ahmad Zaki atau Zacky diketahui lahir di Palembang pada tanggal 3 juni 1981.

Tahun 2021 ini, ia genap berusia 40 tahun.

Berdasarkan tanggal lahirnya, Zaki diketahui berzodiak Gemini.

Lahir di Palembang, Zaki tumbuh dan tinggal di Bandung hingga kini.

Perjalanan karier

Nama Zaki mulai dikenal setelah kepopuleran band Kapten meroket.

Kapten sendiri merupakan alumni Dream Band 2004, sebuah ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi.

Band tersebut berisi personil-personil pilihan yang merupakan kontestan Dream Band 2004.

Kapten tercatat telah merilis dua album yang terbilang cukup sukses yakni Kapten (2006) Malaikat Cinta (2007).

Dua album tersebut berisi lagu-lagu yang berhasil mendongkrak popularitas band seperti Lagu Sexy, Malaikat Cinta dan masih banyak lagi.

Kasus narkoba

Kepada polisi, Zaki mengaku telah menggunakan sabu sejak 2015 dan sempat berhenti pada 2018 setelah direhabilitasi.

"2018 itu saya sempat rehab," ucap Zaki.

Setelah tidak menggunakan sabu selama beberapa tahun, Zaki kembali terjerumus narkoba pada 2020.

"Awal tahun 2020 kembali cemplung lagi menggunakan," tutur Zaki.

Zaki mengatakan, dia kembali mengonsumsi sabu untuk mengisi kekosongan kegiatan setelah sepi panggilan karena terdampak pandemi virus corona.

"Alasannya, kegiatan saya berhenti karena pandemi ini. Akhirnya terjerumus lagi, mengisi kekosongan," ucap Zaki.

Menurut Zaki, kegiatan mengonsumsi sabu ini dilakukan di luar kegiatan dirinya bermusik atau berkreatifitas.

Pasalnya, menurut Zaki, di lingkungan musisi tidak ada yang menggunakan narkoba.

"Kegiatan saya di musik justru enggak ada yang gunakan (narkoba), karena lingkungan saya tak pakai. Ini terlepas dari kegiatan musisi saya," kata Zaki.

Kasus ini terungkap setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat.

Zaki ditangkap bersama rekannya berinisial SP alias Nono.

Setelah dilakukan penggeledahan, polisi menemukan barang bukti satu bungkus plastik klip berisi sabu dengan berat 0,29 gram, satu buah alat isap bong, korek gas, dan dua unit ponsel.

"Setelah dilakukan tes urin, hasilnya positif gunakan sabu," ucap Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung AKBP Ricky Hendrasyah.

Adapun, sabu tersebut didapat dari pelaku MG yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.

Zaki membelinya melalui perantara berinisial SP.

Sebelumnya, Zaki diketahui pernah mengatakan narkoba merusak dan sudah bukan zamannya musisi pakai narkoba.

Kala itu, ia pernah berkomentar soal bahayanya narkoba.

Dikutip dari Tribunnews dengan judul Vokalis Kapten: Bukan Zamannya Lagi Anak Band Konsumsi Narkoba, saat itu pada tahun 2017, Kalimantan Timur bertengger di posisi ketiga di bawah DKI Jakarta dan Sumatera Utara terkait dengan angka peredaran narkoba.

Samarinda sebagai ibu kota Kaltim masih menjadi kota peringkat pertama di Kaltim-Kaltara sebagai daerah dengan angka peredaran narkoba tertinggi.

Zaki cukup terkejut dengan tingginya angka peredaran narkoba di Kaltim, terutama Samarinda.

Soal narkoba ia membagi cerita masa kelamnya karena hampir terjerumus ke lingkaran narkoba.

"Kaltim nomor tiga ya, tinggi juga ya. Narkoba merusak, dan jauh dari masa depan yang kita impikan. Kalau teman-teman punya mimpi besar, jauhi lingkungan itu," pesan Zaki, Sabtu (6/5/2017).

"Kalau sudah terjebak di lingkungan itu, kita susah keluarnya. Saya sempat, tapi saya sadar narkoba ini hanya merusak, pelan-pelan tubuh kita rusak, kesenangannya hanya sesaat. Bayangkan saja, untuk tampil dari daerah ke daerah tubuh harus segar, kalau pakai narkoba tidak segar, tidak sehat, dan saya sadar narkoba merusak karier," ia menambahkan.

Ia tak menampik banyak musikus terjerumus menggunakan narkoba.

Sudah rahasia umum anak band identik dengan pengguna narkoba.

Namun, kata Zaki, hal tersebut sudah bukan zamannya lagi.

Ia berharap agar tidak ada lagi musikus terlibat kejahatan narkoba.

"Anak band pakai narkoba itu tidak benar, bukan zamannya lagi seperti itu. Kalau mau tetap segar dan fit manggung, ya olahraga. Saya rutin sebelum manggung itu basket dulu," tegasnya.

(Tribunstyle/ Amr)

Baca juga: Vokalis Band Kapten Ditangkap Polisi atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Hasil Tes Urine Positif Sabu

Baca juga: Tak Hanya Tersandung Narkoba, Suami Penyanyi Nindy Ayunda Tertangkap Miliki Senpi & 50 Butir Peluru