Syekh Ali Jaber Meninggal
Ulama Kondang Syekh Ali Jaber Wafat, Yusuf Mansur Tegaskan Bukan Karena Covid-19
Ulama kharismatik Syekh Ali Jaber wafat, ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwasanya, wafatnya ulama kelahiran Madinah ini bukan karena covid-19.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Ika Putri Bramasti
Reporter: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Kabar duka datang dari ulama besar Indonesia, ulama sekaligus pendakwah asal Madinah, Arab Saudi yang berkewarganegaraan Indonesia, Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Jakarta, 14 Januari 2021, pukul 08.30 WIB pada umur 44 tahun.
Meninggalnya Syekh Ali Jaber pun menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam Tanah Air.
Bagaimana tidak, selama bergelut di dunia dakwah, ia tidak hanya menyiarkan sisi keagamaan semata.
Ia juga mencerminkan hal-hal positif yang dapat dicontoh oleh khalayak ramai.
Seperti diketahui, pada sebelumnya pendakwah kharismatik itu sempat menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19.
Namun, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwasanya, wafatnya ulama kelahiran Madinah ini bukan karena covid-19.
Yusuf Mansur menyebut Syekh Ali Jaber meninggal dalam keadaan negatif Corona.
"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30 WIB, sudah dalam keadaan negatif covid-19. Di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," tulis Yusuf Mansur melalui akun Instagram pribadinya.
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghapal 30 juz Alquran.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina: Turut Berduka Cita yang Sedalam-dalamnya
Baca juga: MASYA ALLAH Takjubnya Nagita Slavina Lihat Bukti Cinta Syekh Ali Jaber ke Ummi Nadia: Sangat Cinta

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Ali Saleh Muhammad Ali Jaber merupakan anak sulung dari 12 bersaudara yang lahir di Madinah, Arab Saudi.
Syekh Ali Jaber sejak kecil telah mendapat bimbingan agama dari sang Ayah.
Ayahnya adalah seorang penceramah agama yang mengharapkan Ali Jaber sebagai anak pertama, bisa seperti dirinya.
Sejak kecil, Syekh Ali Jaber telah belajar Alquran dan merasa punya tanggung jawab atas cita-cita ayahnya.
Ia menempuh pendidikan formal dari madrasah ibtidaiyah hingga madrasah aliyah di Madinah.
Bahkan pada umur 13 tahun, ia diamanahi untuk menjadi imam masjid di sebuah masjid di Kota Madinah.
Setelah lulus sekolah menengah, Syekh Ali Jaber melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.
Selama perjalanannya dalam belajar agama, ia rutin mengajar dan berdakwah di mana-mana, khususnya di tempat ia tinggal, di Masjid tempat ayahnya mensyiarkan Islam dan ilmu Alquran.
Selama di Madinah ia juga aktif sebagai guru hafalan Alquran di Masjid Nabawi dan menjadi imam salat di salah satu Masjid di Kota Madinah.
Awal Masuk Ke Indonesia
Sejak tahun 2008, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2012.
Lalu ketika itu, ia menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tahun 2008 silam.
Keduanya, hingga tahun 2020 telah dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.
Ketika di Lombok, ia menjadi guru hafalan Alquran, Imam salat, dan khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, Indonesia.
Kariernya berlanjut saat ia diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta.
Selain itu, ia juga menjadi pembimbing tadarus Alquran dan imam salat Ied di Masjid Sunda kelapa, Menteng, Jakarta.
Kehadiran Syekh Ali Jaber mendapat sambutan baik oleh masyarakat Indonesia karena dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits.

Sejak saat itu, Syekh Ali Jaber mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.
Pada tahun 2012, ketulusannya dalam berdakwah, membuatnya dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di Indonesia, nama Syekh Ali Jaber semakin kondang setelah menjadi juri kontes Hafiz Indonesia.
Karier Syekh Ali Jaber terus mengalir, ia mulai tampil di berbagai program telivisi, bahkan ia juga mulai menjadi aktor dalam film “Surga Menanti”.
Popularitas Syekh Jaber tak kalah dengan penceramah ternama Indonesia lainnya.
Meski sudah tenar lewat media, ia tetap berendah hati dan masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil di pelosok kota dan daerah.
Baca juga: Doa Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Mohon Wafat di Madinah, Tak Terkabul Mohon Dikubur di Lombok
Syekh Ali Jaber Ditusuk
Seperti yang telah diketahui, pada September 2020 silam, Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi pengajian di Lampung.
Pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk oleh seorang pemuda tak dikenal berinisial AA (24) di Lampung usai memberikan ceramah.
Ketika itu Syekh Ali Jaber mengungkapkan detik-detik saat dia hendak ditusuk orang tak dikenal.
Ketika tahu ada orang datang dan akan mencelakai dirinya, dia langsung mengangkat tangan untuk menutupi bagian leher. Lalu, pisau yang dibawa pelaku menusuk lengannya.
"Saya bisa selamat karena Allah takdirkan. Saya angkat tangan di posisi ke depan leher dan dada, dan tusukan cukup keras, cukup kuat.
Sampai separuh pisau masuk ke dalam, cukup dalam," kata Syekh Ali Jaber dalam video yang diunggah di kanal YouTube Syekh Ali Jaber, Minggu (13/9/2020).
Dia menyebut pisau tertancap di lengannya hingga patah. Patahan pisau itu kemudian dia ambil sendiri.
"Alhamdulillah di tangan, bukan di leher, sampai patah pisaunya.
Saya sendiri yang lepaskan pisaunya, yang sudah patah di dalam.
Saya keluarkan, alhamdulillah, alhamdulillah, inalillahi wainnailaihi rojiun," ucap ulama kondang tersebut.
Ketika kasus tersebut sudah memasuki persidangan, Syekh Ali Jaber lagi-lagi membuat publik berdecak kagum.
Bagaimana tidak, dengan lapang dada ia memaafkan orang yang telah menusuk dirinya pada kala itu.
Rasa perhatian Syekh Ali Jaber tidak berhenti di situ. Ia juga mengingatkan terdakwa agar rajin shalat dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
(TribunStyle.com/Joni Irwan Setiawan)
Baca juga: Tak Kuasa Tahan Tangis Dengar Syekh Ali Jaber Meninggal, Ustaz Yusuf Mansur: Kehilangan Ahlul Quran
Baca juga: Permintaan Terakhir Syekh Ali Jaber, Ingin Dimakamkan di Lombok Bukan Madinah, Terungkap Alasannya