Breaking News:

SUDAH Divaksin Sinovac, Ridwan Kamil Rasakan 2 Efek Samping Ini, Masyarakat Diminta Jangan Takut

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah disuntik vaksin Sinovac, dirinya mengaku merasakan dua efek samping setelah divaksin.

KompasTV/Instagram @ridwankamil
Ridwan Kamil sudah disuntik vaksin Sinovac. 

TRIBUNSTYLE.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah disuntik vaksin Sinovac, dirinya mengaku merasakan dua efek samping setelah divaksin.

Efek samping yang pertama adalah pegal dan linu selama satu jam.

"Bocorannya sementara hasilnya baik. Tapi definisi klinisnya bukan kewenangan saya.

Kalau ditanya sebagai pribadi lah ya saya usia 49, hanya linu dan pegal selama satu jam," ucap Ridwan Kamil, Senin (11/1/2021).

Ridwan Kamil Sudah Disuntik Vaksin VInovac
Ridwan Kamil Sudah Disuntik Vaksin Sinovac (KompasTV)

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Jujur, Ini Efek Samping yang Dirasakan Ridwan Kamil Setelah Disuntik Vaksin Sinovac Dua Kali'

Efek samping kedua yang dirasakan Ridwan Kamil adalah mengantuk saat menjelang magrib.

"Biasanya tidak pernah (mengantuk)." ucap Ridwan Kamil.

Terkait efek samping setelah disuntik vaksin Sinovac, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Nadia Tarmizi pun angkat bicara.

Nadia mengatakan, masyarakat jangan takut terhadap efek samping yang mungkin timbul setelah mendapatkan vaksin virus corona tersebut.

"Yang pasti jangan takut dengan efek samping.

Hasil uji klinis di Bandung (efek samping) hanya berupa gatal dan kemerahan, hanya kurang dari 1 persen," kata Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pesan Kemenkes: Jangan Takut dengan Efek Samping Vaksin Covid-19'

Nadia mengatakan, mereka yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari Sinovac harus memenuhi kondisi kesehatan yang telah ditetapkan.

Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat itu, maka tidak bisa mendapatkan suntikan.

Nadia juga menyarankan agar penerima vaksin tidak langsung meninggalkan lokasi penyuntikan selama 30 menit.

Hal ini dilakukan untuk melihat reaksi yang mungkin muncul setelah penerima vaksin disuntik.

Dalam jumpa pers, Senin (11/1/2021), Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito juga memastikan, berdasarkan hasil uji klinis, dipastikan vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional aman.

Vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek samping serius.

"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin CoronaVac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringat hingga sedang," ujar Penny. 

Dalam Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 Tentang Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 disebutkan ada beberapa reaksi yang mungkin akan muncul setelah divaksin.

Sebanyak 77.760 vaksin Sinovac yang rencananya akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Senin (4/1/2020).
Sebanyak 77.760 vaksin Sinovac yang rencananya akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Senin (4/1/2020). (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Reaksi ini hampir sama dengan reaksi yang ditimbul dalam proses vaksinasi pada umumnya.

Beberapa reaksi tersebut antara lain:

Reaksi lokal

- Nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan
- Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis

Reaksi sistemik

- Demam
- Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia)
- Nyeri sendi (atralgia)
- Badan lemah
- Sakit kepala

Reaksi lain

- Reaksi alergi, seperti urtikaria, oedem
- Reaksi anafilaksis
- Syncope (pingsan).

Langkah penanganan efek samping vaksin Sinovac

Sejumlah petunjuk penanganan telah disiapkan.

Sesuai juknis Kemenkes, untuk reaksi ringan lokal, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan kompres dingin pada lokasi tersebut dan meminum paracetamol sesuai dosis.

Sementara, untuk reaksi ringan sistemik, penerima vaksin dianjurkan untuk minum lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat, dan meminum obat paracetamol sesuai dosis.

Perlu diketahui, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dapat terjadi.

Oleh karena itu, persiapan sistem pelayanan vaksinasi yang terdiri dari petugas pelaksana yang kompeten, peralatan yang lengkap, dan petunjuk teknis yang jelas harus dipersiapkan secara maksimal.

KIPI yang tidak terkait dengan vaksin atau koinsiden harus diwaspadai.

Pendataan status kesehatan sasaran yang akan divaksinasi juga harus dilakukan seoptimal mungkin.

Sementara itu, saat dihubungi Kompas.com, awal Januari lalu, Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap vaksinasi Covid-19.

Ia mengatakan, ketika dilakukan proses vaksinasi, maka ada yang disebut dengan pharmacovigilance.

Pharmacovigilance ini akan memantau KIPI selama program vaksinasi berlangsung.

Pemantauan dilakukan oleh lembaga independen yaitu Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi.

Komnas KIPI bertugas memantau apabila ada kejadian. 

Di setiap daerah juga ada Komda KIPI.  Pemantauan seperti ini merupakan hal yang wajar karena sudah berlangsung lama.

Oleh karena itu, kata Bambang, masyarakat tak perlu khawatir.

Seperti diketahui, vaksin secara umum tidak menimbulkan reaksi pada tubuh.

Apabila terjadi, hal itu hanya menimbulkan reaksi ringan.

Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin.

Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun. (Putra Dewangga Candra Seta/Surya)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ridwan Kamil Rasakan 2 Efek Samping Disuntik Vaksin Sinovac, Kemenkes Sarankan ini Saat Penyuntikan

Sumber: Surya
Tags:
Ridwan KamilJawa BaratvaksinSinovacefek samping vaksin sinovac
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved