Virus Corona
Percaya Teori Konspirasi Vaksinasi Bisa Ubah DNA, Apoteker Ditangkap Polisi, Rusak 570 Vaksin Corona
Polisi berhasil menangkap seorang apoteker yang mempercayai, vaksinasi bisa mengubah DNA manusia, dan rusak 570 vaksin Covid-19
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Polisi berhasil menangkap seorang apoteker yang merusak 570 dosis vaksin Covid-19.
Hal tersebut dilakukan pria tersebut karena ia meyakini teori konspirasi yang mengira suntikan itu bisa mengubah DNA.
Apoteker bernama Steven Brendenburg ini pun ditangkap di sebuah rumah sakit di Wisconsin.
Polisi pun memberikan keterangan terkait tersangka kejahatan itu.
Mereka mengatakan bahwa Brandenburg adalah "seorang ahli teori konspirasi yang diakui" yang yakin bahwa vaksin itu dapat melukai orang dan "mengubah DNA mereka," kata polisi di Grafton kepada The New York Times, Senin.
Pria berusia 46 tahun tersebut mengeluarkan sekotak botol vaksin Moderna dari lemari es di Aurora Medical Center selama 12 jam.

Akibatnya, vaksin tersebut "tidak berguna," kata polisi.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Sebentar Lagi, Bagi Warga DKI yang Menolak Vaksin, Bakal Kena Denda Rp 5 Juta
Baca juga: Mulai Pekan Depan, Vaksinasi Gratis Covid-19 Berlangsung 4 Tahap, Simak Penjelasan Tahapannya
Polisi melanjutkan, apoteker tersebut "mengaku melakukan ini dengan sengaja, mengetahui bahwa itu akan mengurangi efek vaksin."
Brandenburg ditangkap dengan tuduhan sengaja menyabotase dosis vaksin Covid-19.
Vaksin virus corona Moderna telah disebut sebagai vaksin "genetik" tetapi tidak mengubah gen mansuia, seperti yang diyakini apoteker 46 tahun tersebut.
Sebanyak 570 dosis vaksin ditemukan di luar lemari es pada 26 Desember 2020.
Ia ditangkap dengan tuduhan kejahatan yang sembrono dan merusak properti 5 hari setelah insiden itu.
Botol-botol itu bernilai 8.000 dollar AS (Rp 111,3 juta) hingga 12.000 dollar AS (Rp 167 juta).

Jaksa penuntut Adam Gerol mengatakan bahwa Brandenburg cukup kooperatif.
"Cukup kooperatif dan mengakui semua yang telah dia lakukan," katanya, sebagaimana dilansir dari The Sun, Selasa (5/1/2021).